Kamis, 5 Desember 2024

Bakteri E Coli Penyebab Keracunan Massal Murid SD di Meranti

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti mengungkapkan penyebab keracunan massal peserta didik DN 05 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa pekan lalu. 

Dari pengujian sampel Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan (Labkesling) terhadap makanan dan minuman seluruh korban ternyata terkontaminasi bakteri Escherichia Coli (E Coli).

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti M Fahri SKM kepada Riau Pos, Kamis (13/6). “Penyebab keracunan makanan karena bakteri E Coli. Bakteri ini berkaitan dengan kebersihan, bisa disimpulkan jajanan yang dijual saat itu tidak higienis,” ujarnya.

Disampaikan Fahri, adapun sejumlah jajanan yang sempat diamankan dari kantin sekolah dan tempat jual jajanan di sekitar sekolah adalah sosis goreng, minuman dan air es batu. Selain itu, juga dibawa sejumlah jajanan kemasan dari berbagai merk.

Hanya saja, dari sejumlah sampel yang dibawa ke Labkesling itu, sebagian besarnya berstatus negatif. Sementara pada sosis goreng, minuman air putih dan es batu positif terdapat bakteri E Coli.

Baca Juga:  Optimalisasi Penyelenggaraan SPBE

Atas kejadian ini, dia mengatakan mereka telah memerintahkan Puskesmas setempat untuk segera berkoordinasi dengan pihak sekolah. Bagaimana pun, kantin yang biasanya menjual jajanan untuk para siswa ini terdapat di lingkungan sekolah.

Dia menekankan, perlunya penjual jajanan memastikan makanan yang disediakan itu dalam keadaan bersih dan higienis.

“Bisa jadi air dimasak itu kurang mendidih lalu diminum siswa. Atau wadah sosis gorengnya terbuka dan siswa yang makan juga tidak cuci tangan, ini bisa menjadi penyebab. Kedepan, kita minta Puskesmas untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah agar memastikan jajanan yang di jual itu terjaga kebersihannya,” ujarnya.

Kepada siswa dan semuanya juga harus menjaga kebersihan, cuci lah tangan sebelum makan. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 65 siswa SDN 05 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang mengalami keracunan makanan. Kejadian ini bermula pada hari, Rabu (29/5) lalu.

Baca Juga:  Masuk Rp14,8 Miliar Langsung Habis, Meranti Krisis Persediaan Keuangan

Menurut Kepala SDN 05 Dwi Tunggal Wulandari SPd SD, kejadian awalnya diketahui dari informasi yang diterimanya, ada delapan orang siswa dirawat intensif oleh bidan desa setempat karena diduga keracunan makanan. Setelah itu, informasi ini diteruskannya ke grup sekolah agar para guru menelusuri potensi bertambahnya korban lain.

“Setelah itu, informasinya saya terima, jumlah siswa yang mengalami gejala sama bertambah menjadi 28 orang,” kata Wulandari.

Rupanya seiring waktu berjalan, terpantau ada sebanyak 65 orang siswa dengan usia 7 hingga 12 tahun mengalami gejala yang sama. Sementara 34 di antaranya itu sempat mendapat perawatan di Puskesmas Tanjung Samak.(wir)






Reporter: Wira Saputra

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti mengungkapkan penyebab keracunan massal peserta didik DN 05 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa pekan lalu. 

Dari pengujian sampel Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan (Labkesling) terhadap makanan dan minuman seluruh korban ternyata terkontaminasi bakteri Escherichia Coli (E Coli).

- Advertisement -

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti M Fahri SKM kepada Riau Pos, Kamis (13/6). “Penyebab keracunan makanan karena bakteri E Coli. Bakteri ini berkaitan dengan kebersihan, bisa disimpulkan jajanan yang dijual saat itu tidak higienis,” ujarnya.

Disampaikan Fahri, adapun sejumlah jajanan yang sempat diamankan dari kantin sekolah dan tempat jual jajanan di sekitar sekolah adalah sosis goreng, minuman dan air es batu. Selain itu, juga dibawa sejumlah jajanan kemasan dari berbagai merk.

- Advertisement -

Hanya saja, dari sejumlah sampel yang dibawa ke Labkesling itu, sebagian besarnya berstatus negatif. Sementara pada sosis goreng, minuman air putih dan es batu positif terdapat bakteri E Coli.

Baca Juga:  Dua TPS di Meranti Berpotensi PSU

Atas kejadian ini, dia mengatakan mereka telah memerintahkan Puskesmas setempat untuk segera berkoordinasi dengan pihak sekolah. Bagaimana pun, kantin yang biasanya menjual jajanan untuk para siswa ini terdapat di lingkungan sekolah.

Dia menekankan, perlunya penjual jajanan memastikan makanan yang disediakan itu dalam keadaan bersih dan higienis.

“Bisa jadi air dimasak itu kurang mendidih lalu diminum siswa. Atau wadah sosis gorengnya terbuka dan siswa yang makan juga tidak cuci tangan, ini bisa menjadi penyebab. Kedepan, kita minta Puskesmas untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah agar memastikan jajanan yang di jual itu terjaga kebersihannya,” ujarnya.

Kepada siswa dan semuanya juga harus menjaga kebersihan, cuci lah tangan sebelum makan. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 65 siswa SDN 05 Dwi Tunggal Kecamatan Rangsang mengalami keracunan makanan. Kejadian ini bermula pada hari, Rabu (29/5) lalu.

Baca Juga:  Hak Penyandang Disabilitas Diperkuat dengan Perda

Menurut Kepala SDN 05 Dwi Tunggal Wulandari SPd SD, kejadian awalnya diketahui dari informasi yang diterimanya, ada delapan orang siswa dirawat intensif oleh bidan desa setempat karena diduga keracunan makanan. Setelah itu, informasi ini diteruskannya ke grup sekolah agar para guru menelusuri potensi bertambahnya korban lain.

“Setelah itu, informasinya saya terima, jumlah siswa yang mengalami gejala sama bertambah menjadi 28 orang,” kata Wulandari.

Rupanya seiring waktu berjalan, terpantau ada sebanyak 65 orang siswa dengan usia 7 hingga 12 tahun mengalami gejala yang sama. Sementara 34 di antaranya itu sempat mendapat perawatan di Puskesmas Tanjung Samak.(wir)






Reporter: Wira Saputra
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari