Sabtu, 6 Juli 2024

Warga Ludai Mulai Bersihkan Material Pasca Banjir Bandang

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Masyarakat dan tim gabungan di Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai melakukan pembersihan material pasca banjir bandang yang terjadi di wilayahnya, Jumat (3/9/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar melaporkan kondisi di wilayahnya saat ini mulai kondusif dan sudah surut.

- Advertisement -

"Untuk kondisi banjir di Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar saat ini sudah surut," kata Danru BPBD Kabubapten Kampar, Herman Idrus melalui keterangan resmi BNPB, Jumat (3/9/2021).

Pihaknya bersama TNI/Polri, PMI, dan instansi terkait lainnya juga telah memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang berupa 10 dus mie instan dan 240 pcs masker.

Sebelumnya BPBD Kabupaten Kampar melaporkan, banjir bandang yang terjadi pada Senin (30/8/2021) pukul 00.15 WIB lalu, dipicu karena adanya pendangkalan Sungai Batang Bio di Desa Ludai. Pendangkalan tersebut menyebabkan air meluap ke kawasan rumah warga. Hujan dengan intensitas tinggi memperparah kondisi banjir bandang saat kejadian.  Tinggi mata air (TMA) dilaporkan berkisar 10 sampai 50 sentimeter.

- Advertisement -
Baca Juga:  Momentum Memadukan Kekayaan Adat Istiadat, SDM, dan SDA

Sebanyak 135 KK atau 450 jiwa terdampak banjir bandang tersebut. Selain itu, 21 unit rumah, 1 unit sekolah, 1 unit masjid, 2 unit pelayanan kesehatan, dan 10 unit fasilitas umum lainnya terendam.

Herman menambahkan, pihaknya juga telah menyalurkan informasi peringatan dini kepada masyarakat melalui media sosial dan sosialisai langsung kepada masyarakat.

"Kami telah meneruskan peringatan dini dari pemerintah pusat kepada masyarakat melalui media sosial dan sosialisasi kepada masyarakat," tambahnya.

Menurut laporan BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada Oktober dan November 2021. Pada akhir tahun, Provinsi Riau diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari pada normalnya.

Selain Riau, sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian selatan, dan Papua bagian selatan juga diprediksi akan mengalami hujan lebih basah dari pada normalnya.

Baca Juga:  20 Paket Sabu Diamankan dari Pengedar Narkoba

Menanggapi prediksi di atas, masyarakat dan pemangku kepentingan diimbau waspada terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, serta puting beliung. Para pemangku kebijakan diminta untuk dapat lebih mengoptimalkan kesiapsiagaan dan pencegahan dengan adanya informasi cuaca dan iklim dari BMKG tersebut.

Laporan: Yusnir (Bangkinang)
Editor: Rinaldi

 

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Masyarakat dan tim gabungan di Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai melakukan pembersihan material pasca banjir bandang yang terjadi di wilayahnya, Jumat (3/9/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar melaporkan kondisi di wilayahnya saat ini mulai kondusif dan sudah surut.

"Untuk kondisi banjir di Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar saat ini sudah surut," kata Danru BPBD Kabubapten Kampar, Herman Idrus melalui keterangan resmi BNPB, Jumat (3/9/2021).

Pihaknya bersama TNI/Polri, PMI, dan instansi terkait lainnya juga telah memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang berupa 10 dus mie instan dan 240 pcs masker.

Sebelumnya BPBD Kabupaten Kampar melaporkan, banjir bandang yang terjadi pada Senin (30/8/2021) pukul 00.15 WIB lalu, dipicu karena adanya pendangkalan Sungai Batang Bio di Desa Ludai. Pendangkalan tersebut menyebabkan air meluap ke kawasan rumah warga. Hujan dengan intensitas tinggi memperparah kondisi banjir bandang saat kejadian.  Tinggi mata air (TMA) dilaporkan berkisar 10 sampai 50 sentimeter.

Baca Juga:  Pariaman Launching COE Pariwisata 2022 di Kampar

Sebanyak 135 KK atau 450 jiwa terdampak banjir bandang tersebut. Selain itu, 21 unit rumah, 1 unit sekolah, 1 unit masjid, 2 unit pelayanan kesehatan, dan 10 unit fasilitas umum lainnya terendam.

Herman menambahkan, pihaknya juga telah menyalurkan informasi peringatan dini kepada masyarakat melalui media sosial dan sosialisai langsung kepada masyarakat.

"Kami telah meneruskan peringatan dini dari pemerintah pusat kepada masyarakat melalui media sosial dan sosialisasi kepada masyarakat," tambahnya.

Menurut laporan BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada Oktober dan November 2021. Pada akhir tahun, Provinsi Riau diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari pada normalnya.

Selain Riau, sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian selatan, dan Papua bagian selatan juga diprediksi akan mengalami hujan lebih basah dari pada normalnya.

Baca Juga:  20 Paket Sabu Diamankan dari Pengedar Narkoba

Menanggapi prediksi di atas, masyarakat dan pemangku kepentingan diimbau waspada terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, serta puting beliung. Para pemangku kebijakan diminta untuk dapat lebih mengoptimalkan kesiapsiagaan dan pencegahan dengan adanya informasi cuaca dan iklim dari BMKG tersebut.

Laporan: Yusnir (Bangkinang)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari