Selasa, 2 Juli 2024

Targetkan Turun Jadi 14 Persen

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Angka stunting di  Riau saat ini masih tergolong tinggi yakni pada angka 23,7 persen. Menurut WHO, angka prevalansi stunting ini masih menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat, karena angkanya masih di atas 20 persen. 

Gubernur Riau Drs H Syam­suar mengatakan, untuk menurunkan angka stunting di Riau tersebut perlu kerjasama dari semua pihak. Termasuk jajaran pemerintah daerah baik di lingkungan provinsi maupun kabupaten/kota agar terus berupaya menekan angka prevalansi stunting di Riau.   

- Advertisement -

“Agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang unggul dan memiliki daya saing, oleh sebab itu semua pihak dan lintas sektor harus ikut serta mendukung gerakan bebas stunting di Riau,” kata gubernur pada peringatan Hari Keluarga Nasional  2021, Selasa (29/6).

Baca Juga:  Awal April, ODP Riau 16.694 Jiwa

Sebab, dampak stunting pada anak-anak dapat dilihat dari kecerdasan anak. Di mana anak-anak stunting biasanya lebih rendah IQ-nya jika dibandingkan dengan anak tinggi, badan normal. Sedangkan pada usia dewasa akan berdampak pada produktivitas.

“Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan  1.000 hari pertama kehidupan berperan dalam kejadian penyakit hipertensi, ginjal dan diabetes melitus,” kata gubernur

- Advertisement -

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia yang juga ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan, memang angka stunting di Riau masih cukup tinggi yakni diangka 23,7 persen. Namun angka tersebut masih berada di bawah rata-rata nasional.

“Karena masih cukup tinggi, maka penurunan angka stunting di Riau tidak cukup hanya satu instansi saja. Namun juga harus kerjasama dari semua pihak,” katanya.

Baca Juga:  Hadapi PSGC, PSPS Bermain Bertahan

Karena itu, pihaknya menargetkan pada 2024 mendatang, angka stunting di Riau bisa turun menjadi 14 persen. Target tersebut juga merupakan target yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Insya Allah kami optimis dapat mencapai target tersebut, tentunya dengan dukungan semua pihak. Tidak hanya pemerintah saja, namun juga pihak swasta,” ujarnya.(sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Angka stunting di  Riau saat ini masih tergolong tinggi yakni pada angka 23,7 persen. Menurut WHO, angka prevalansi stunting ini masih menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat, karena angkanya masih di atas 20 persen. 

Gubernur Riau Drs H Syam­suar mengatakan, untuk menurunkan angka stunting di Riau tersebut perlu kerjasama dari semua pihak. Termasuk jajaran pemerintah daerah baik di lingkungan provinsi maupun kabupaten/kota agar terus berupaya menekan angka prevalansi stunting di Riau.   

“Agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang unggul dan memiliki daya saing, oleh sebab itu semua pihak dan lintas sektor harus ikut serta mendukung gerakan bebas stunting di Riau,” kata gubernur pada peringatan Hari Keluarga Nasional  2021, Selasa (29/6).

Baca Juga:  Ini yang Dikatakan Gubri saat Membuka Mubes IKJR

Sebab, dampak stunting pada anak-anak dapat dilihat dari kecerdasan anak. Di mana anak-anak stunting biasanya lebih rendah IQ-nya jika dibandingkan dengan anak tinggi, badan normal. Sedangkan pada usia dewasa akan berdampak pada produktivitas.

“Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan  1.000 hari pertama kehidupan berperan dalam kejadian penyakit hipertensi, ginjal dan diabetes melitus,” kata gubernur

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia yang juga ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan, memang angka stunting di Riau masih cukup tinggi yakni diangka 23,7 persen. Namun angka tersebut masih berada di bawah rata-rata nasional.

“Karena masih cukup tinggi, maka penurunan angka stunting di Riau tidak cukup hanya satu instansi saja. Namun juga harus kerjasama dari semua pihak,” katanya.

Baca Juga:  Menang Telak 48 dari Total 77 Suara, Prof Sri Indarti Pimpin Unri

Karena itu, pihaknya menargetkan pada 2024 mendatang, angka stunting di Riau bisa turun menjadi 14 persen. Target tersebut juga merupakan target yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Insya Allah kami optimis dapat mencapai target tersebut, tentunya dengan dukungan semua pihak. Tidak hanya pemerintah saja, namun juga pihak swasta,” ujarnya.(sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari