Jumat, 5 Juli 2024

Kafilah Kepulauan Meranti Jawab Keraguan, 6 dari 7 Peserta Masuk Final

BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Kafilah Kepulauan Meranti yang awalnya diragukan berhasi menempatkan enam dari 7 wakilnya di babak final Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 Provinsi Riau di Bagansiapiapi.

Di sebuah rumah yang terletak di Jalan Kecamatan, Bagan Punak, persisnya di seberang Masjid Al Kautsar, para tahfidz muda dari Meranti itu nampak memanfaatkan waktu beristirahat usai tampil pada final.

- Advertisement -

Enam dari tujuh peserta masuk di final, itu artinya berhak minimal juara tiga. Lima qari-qariah sudah tampil pada hari ini (27/7/2022) dan satu lagi untuk cabang qiroat mujawad akan tampil pada Kamis (28/7/2022) malam. Selain dari yang masuk final, satu peserta atas nama Laila sudah dipastikan mendapatkan juara harapan.

Bersama dengan pendamping, para qari-qariah nampak bersemangat menyambut kehadiran sejumlah tokoh ke tempat kafilah tersebut.

"Berbeda daripada biasanya, tapi tetap semangat" kata salah seorang qari menjawab pertanyaan tokoh masyarakat Meranti, Irwan Nasir saat menanyakan kesan-kesannya pada kegiatan MTQ kali ini.

- Advertisement -

"Orang baju lawa-lawa (bagus, red), awak biasa aje," sahut pendamping kafilah Kepulauan Meranti, H Zulkhairil di sela berbual yang disambut dengan tawa.

Seperti diketahui kafilah Meranti minim dari dukungan yang biasanya diberikan pemerintah daerah. Akibatnya biaya untuk berbagai keperluan yang biasanya dialokasikan dari anggaran pemerintah daerah, kali ini tidak, melainkan lewat pengumpulan donasi terlebih dahulu. Itu pun masih kurang.

Baca Juga:  Tol Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal

Jumlah peserta yang ikut pun sangat sedikit dibandingkan kabupaten/kota lainnya. Bahkan untuk pemondokan kafilah mereka menempati salah satu rumah warga, berbeda dengan beberapa kabupaten/kota lain yang memberikan akomodasi terbaik dengan menempatkan pada hotel atau penginapan.

Zulkhairil menegaskan dengan torehan prestasi sejauh ini, menjadi jawaban atas keraguan sejumlah pihak yang menilai kafilah Meranti minim persiapan, belum bisa maksimal dan perlu dilatih lagi.

"Artinya, jawaban apa yang dikatakan orang, kita tak berkualitas itu salah, sebab terbantahkan dengan fakta yang ada," kata Zulkhairil.

Ia menyebutkan pembinaan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak bisa dinilai kasat mata, seperti pembangunan kegiatan fisik. Selain itu pembinaan SDM perlu proses dan waktu yang panjang dan itu harus dilakukan secara berkelanjutan. Ditambahkan dengan melenggang ke final, mayoritas peserta dari Meranti menunjukkan kekuatan yang dimiliki Meranti.

"Walaupun hanya tujuh orang, tapi kami yakin itu angka yang besar. Artinya secara persentase sangat tinggi, tapi memang kalau diurutkan dengan kabupaten/kota lainnya se-Riau, kami di bawah karena jumlah peserta yang sedikit dibandingkan kabupaten/kota lain," katanya.

Terkait dengan yang sudah tampil di final dirinya optimis bisa meraih hasil maksimal. Begitu juga untuk peserta yang akan tampil satu lagi pada besok malam.

Baca Juga:  Cegah Karhutla, 6.400 Kg Garam Disemai di Awan Riau

Tokoh masyarakat Meranti, Irwan Nasir mengatakan atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Rohil yang telah menjadi tuan rumah dengan sangat baik pada helat MTQ kali ini, dan termasuk memperhatikan kafilah dari Meranti. Ia mengaku bangga dengan raihan dari para peserta sejauh ini.

"Mereka dari Meranti, merupakan orang-orang pilihan, yang dilatih sangat baik, bertahun-tahun, dan bukan oleh pelatih sembarangan. Yakni Ustaz Adli yang pernah juara MTQ internasional, jadi kualitas mereka sangat diperhitungkan," kata Irwan.

Dengan keterbatasan yang dialami saat ini, menurutnya tak menyurutkan semangat para peserta untuk tampil maksimal, melatih kemampuan dengan didampingi ofisial yang memang mumpuni. Sehingga dengan, tanpa dukungan anggaran dari pemerintah daerah tak menyurutkan semangat qari-qariah dari Negeri Sagu ini tetap maksimal.

"Qari-qariah tetap maksimal, bersama dengan kabupaten/kota lainnya dan kami Meranti tetap bisa berdiri sama tegak, duduk sama rendah dengan semua kabupaten/kota di Riau," katanya.

Mantan Bupati Meranti ini selain meninjau langsung kondisi para kafilah, juga memberikan motivasi dan bantuan.

 

Laporan : Zulfadhli (Bagansiapiapi)

Editor: Edwar Yaman

BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Kafilah Kepulauan Meranti yang awalnya diragukan berhasi menempatkan enam dari 7 wakilnya di babak final Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 Provinsi Riau di Bagansiapiapi.

Di sebuah rumah yang terletak di Jalan Kecamatan, Bagan Punak, persisnya di seberang Masjid Al Kautsar, para tahfidz muda dari Meranti itu nampak memanfaatkan waktu beristirahat usai tampil pada final.

Enam dari tujuh peserta masuk di final, itu artinya berhak minimal juara tiga. Lima qari-qariah sudah tampil pada hari ini (27/7/2022) dan satu lagi untuk cabang qiroat mujawad akan tampil pada Kamis (28/7/2022) malam. Selain dari yang masuk final, satu peserta atas nama Laila sudah dipastikan mendapatkan juara harapan.

Bersama dengan pendamping, para qari-qariah nampak bersemangat menyambut kehadiran sejumlah tokoh ke tempat kafilah tersebut.

"Berbeda daripada biasanya, tapi tetap semangat" kata salah seorang qari menjawab pertanyaan tokoh masyarakat Meranti, Irwan Nasir saat menanyakan kesan-kesannya pada kegiatan MTQ kali ini.

"Orang baju lawa-lawa (bagus, red), awak biasa aje," sahut pendamping kafilah Kepulauan Meranti, H Zulkhairil di sela berbual yang disambut dengan tawa.

Seperti diketahui kafilah Meranti minim dari dukungan yang biasanya diberikan pemerintah daerah. Akibatnya biaya untuk berbagai keperluan yang biasanya dialokasikan dari anggaran pemerintah daerah, kali ini tidak, melainkan lewat pengumpulan donasi terlebih dahulu. Itu pun masih kurang.

Baca Juga:  Cegah Karhutla, 6.400 Kg Garam Disemai di Awan Riau

Jumlah peserta yang ikut pun sangat sedikit dibandingkan kabupaten/kota lainnya. Bahkan untuk pemondokan kafilah mereka menempati salah satu rumah warga, berbeda dengan beberapa kabupaten/kota lain yang memberikan akomodasi terbaik dengan menempatkan pada hotel atau penginapan.

Zulkhairil menegaskan dengan torehan prestasi sejauh ini, menjadi jawaban atas keraguan sejumlah pihak yang menilai kafilah Meranti minim persiapan, belum bisa maksimal dan perlu dilatih lagi.

"Artinya, jawaban apa yang dikatakan orang, kita tak berkualitas itu salah, sebab terbantahkan dengan fakta yang ada," kata Zulkhairil.

Ia menyebutkan pembinaan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak bisa dinilai kasat mata, seperti pembangunan kegiatan fisik. Selain itu pembinaan SDM perlu proses dan waktu yang panjang dan itu harus dilakukan secara berkelanjutan. Ditambahkan dengan melenggang ke final, mayoritas peserta dari Meranti menunjukkan kekuatan yang dimiliki Meranti.

"Walaupun hanya tujuh orang, tapi kami yakin itu angka yang besar. Artinya secara persentase sangat tinggi, tapi memang kalau diurutkan dengan kabupaten/kota lainnya se-Riau, kami di bawah karena jumlah peserta yang sedikit dibandingkan kabupaten/kota lain," katanya.

Terkait dengan yang sudah tampil di final dirinya optimis bisa meraih hasil maksimal. Begitu juga untuk peserta yang akan tampil satu lagi pada besok malam.

Baca Juga:  Februari Lakukan Peninjauan Lapangan

Tokoh masyarakat Meranti, Irwan Nasir mengatakan atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Rohil yang telah menjadi tuan rumah dengan sangat baik pada helat MTQ kali ini, dan termasuk memperhatikan kafilah dari Meranti. Ia mengaku bangga dengan raihan dari para peserta sejauh ini.

"Mereka dari Meranti, merupakan orang-orang pilihan, yang dilatih sangat baik, bertahun-tahun, dan bukan oleh pelatih sembarangan. Yakni Ustaz Adli yang pernah juara MTQ internasional, jadi kualitas mereka sangat diperhitungkan," kata Irwan.

Dengan keterbatasan yang dialami saat ini, menurutnya tak menyurutkan semangat para peserta untuk tampil maksimal, melatih kemampuan dengan didampingi ofisial yang memang mumpuni. Sehingga dengan, tanpa dukungan anggaran dari pemerintah daerah tak menyurutkan semangat qari-qariah dari Negeri Sagu ini tetap maksimal.

"Qari-qariah tetap maksimal, bersama dengan kabupaten/kota lainnya dan kami Meranti tetap bisa berdiri sama tegak, duduk sama rendah dengan semua kabupaten/kota di Riau," katanya.

Mantan Bupati Meranti ini selain meninjau langsung kondisi para kafilah, juga memberikan motivasi dan bantuan.

 

Laporan : Zulfadhli (Bagansiapiapi)

Editor: Edwar Yaman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari