(RIAUPOS.CO) — WARGA sembilan kampung di Kecamatan Sungai Mandau, tumpah ruah di tepi Sungai Mandau, Kampung Muara Bungkal pada Jumat hingga Sabtu (23-24/8) menyaksikan pacu sampan di bawah jembatan gantung. Jembatan gantung dari pemerintah pusat itu diresmikan oleh Gubernur Riau H Syamsuar saat perpisahan menjabat sebagai Bupati Siak.
Ada 32 tim putra dan 13 tim putri, terdiri dari para pemuda, dewasa da para ibu serta remaja putri memperebutkan piala camat dalam pacu sampan kali ini.
“Lomba pacu sampan ini kami gelar untuk melestarikan adat istiadat masyarakat Sungai Mandau, jangan sampai tergerus oleh zaman,” ungkap Camat Sungai Mandau Novendra Kasmara di sela-sela pacu sampan dari atas jembatan gantung.
Camat menambahkan, selama ini, para ibu mengayuh sendiri sampannya jika hendak pergi ke kebun, artinya mereka sudah sangat mahir dan piawai. Dalam memeriahkan HUT ke-74 RI tidak hanya lomba pacu sampan saja kegiatan yang ditaja pihaknya, ada festival layang layang, dan futsal cup. Pekan depan digelar jalan santai dan senam zumba sekaligus pengumuman dan pemberian hadiah.
Bahkan untuk futsal, sudah ada dua lapangan futsal dari dana desa, satu di Muara Kelantan dan satu lagi di Kampung Olak. Dua lapangan ini menjadi pemasukan desa karena ada pengelolaan. “Kami harapkan tidak hanya mendapatkan penghasilan dari dua lapangan futsal, akan tetapi dengan adanya lapangan futsal akan melahirkan atlet atlet futsal,” ungkapnya.
Bicara jembatan gantung, nama jembatan sampai saat ini masih dalam proses sayembara. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi akan nama jembatan itu.
Masyarakat Desa Muara Bungkal selama ini bersampan dan harus memutar untuk beraktivitas di seberang sungai. Dengan adanya jembatan gantung ini, mereka tidak perlu jauh jauh lagi memutar. Dengan adanya jembatan gantung yang hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, mempermudah akses warga.(adv/b)
(RIAUPOS.CO) — WARGA sembilan kampung di Kecamatan Sungai Mandau, tumpah ruah di tepi Sungai Mandau, Kampung Muara Bungkal pada Jumat hingga Sabtu (23-24/8) menyaksikan pacu sampan di bawah jembatan gantung. Jembatan gantung dari pemerintah pusat itu diresmikan oleh Gubernur Riau H Syamsuar saat perpisahan menjabat sebagai Bupati Siak.
Ada 32 tim putra dan 13 tim putri, terdiri dari para pemuda, dewasa da para ibu serta remaja putri memperebutkan piala camat dalam pacu sampan kali ini.
- Advertisement -
“Lomba pacu sampan ini kami gelar untuk melestarikan adat istiadat masyarakat Sungai Mandau, jangan sampai tergerus oleh zaman,” ungkap Camat Sungai Mandau Novendra Kasmara di sela-sela pacu sampan dari atas jembatan gantung.
Camat menambahkan, selama ini, para ibu mengayuh sendiri sampannya jika hendak pergi ke kebun, artinya mereka sudah sangat mahir dan piawai. Dalam memeriahkan HUT ke-74 RI tidak hanya lomba pacu sampan saja kegiatan yang ditaja pihaknya, ada festival layang layang, dan futsal cup. Pekan depan digelar jalan santai dan senam zumba sekaligus pengumuman dan pemberian hadiah.
- Advertisement -
Bahkan untuk futsal, sudah ada dua lapangan futsal dari dana desa, satu di Muara Kelantan dan satu lagi di Kampung Olak. Dua lapangan ini menjadi pemasukan desa karena ada pengelolaan. “Kami harapkan tidak hanya mendapatkan penghasilan dari dua lapangan futsal, akan tetapi dengan adanya lapangan futsal akan melahirkan atlet atlet futsal,” ungkapnya.
Bicara jembatan gantung, nama jembatan sampai saat ini masih dalam proses sayembara. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi akan nama jembatan itu.
Masyarakat Desa Muara Bungkal selama ini bersampan dan harus memutar untuk beraktivitas di seberang sungai. Dengan adanya jembatan gantung ini, mereka tidak perlu jauh jauh lagi memutar. Dengan adanya jembatan gantung yang hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, mempermudah akses warga.(adv/b)