Selasa, 19 Agustus 2025
spot_img

Karhutla Kampar Meluas ke Sungai Hijau, Tim Gabungan Terus Lakukan Pendinginan

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meluas di Kabupaten Kampar. Api membakar kawasan Sungai Hijau, Desa Salo, Kecamatan Salo, Senin (18/8). Hingga kini, petugas belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar.

Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops PB, Adi Candra Lukita, menyampaikan bahwa titik api di Sungai Hijau terlihat saat tim tengah melakukan pendinginan di lokasi lain. “Saat pendinginan di Getah Sebatang, api sudah terlihat merembet ke Sungai Hijau,” jelasnya.

Selain di Salo, tim juga berjibaku memadamkan api di Rimbo Panjang. Kondisi ini membuat personel harus bekerja ekstra karena beberapa titik kebakaran muncul hampir bersamaan. Hingga kini, penyebab kebakaran di Sungai Hijau belum diketahui.

Baca Juga:  PLN Nusantara Power Berikan Bantuan bagi Korban Banjir

BPBD Kampar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat terus siaga memantau titik rawan. Masyarakat juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca kering dan angin kencang sangat mudah memicu meluasnya api.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Berdasarkan prediksi BMKG, masa kritis karhutla di Riau diperkirakan berlangsung hingga akhir Agustus. “Status karhutla masih siaga, meskipun beberapa daerah tinggal proses pendinginan. Kita tetap siagakan peralatan dan helikopter water bombing,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Riau. Selain pemadaman darat dan udara, upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan masih terus dilakukan agar lahan tetap basah.

Baca Juga:  Danrem 031/WB Tinjau Warga Terdampak Banjir

Dari pantauan BMKG Pekanbaru, Senin (18/8), sebanyak 26 titik panas kembali muncul di tujuh kabupaten/kota di Riau. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak, yakni 13 titik. Titik panas juga terdeteksi di Dumai, Bengkalis, Inhil, Kampar, Pelalawan, dan Siak.

Tidak hanya di Riau, titik panas juga terpantau di provinsi lain di Sumatera, dengan total 346 hotspot. Untuk cuaca, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Riau, meski sebagian besar cuaca cenderung cerah berawan.

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meluas di Kabupaten Kampar. Api membakar kawasan Sungai Hijau, Desa Salo, Kecamatan Salo, Senin (18/8). Hingga kini, petugas belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar.

Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops PB, Adi Candra Lukita, menyampaikan bahwa titik api di Sungai Hijau terlihat saat tim tengah melakukan pendinginan di lokasi lain. “Saat pendinginan di Getah Sebatang, api sudah terlihat merembet ke Sungai Hijau,” jelasnya.

Selain di Salo, tim juga berjibaku memadamkan api di Rimbo Panjang. Kondisi ini membuat personel harus bekerja ekstra karena beberapa titik kebakaran muncul hampir bersamaan. Hingga kini, penyebab kebakaran di Sungai Hijau belum diketahui.

Baca Juga:  Akses Kesehatan Lebih Baik di Riau, Ini Langkah Nyata Gubernur Abdul Wahid

BPBD Kampar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat terus siaga memantau titik rawan. Masyarakat juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca kering dan angin kencang sangat mudah memicu meluasnya api.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Berdasarkan prediksi BMKG, masa kritis karhutla di Riau diperkirakan berlangsung hingga akhir Agustus. “Status karhutla masih siaga, meskipun beberapa daerah tinggal proses pendinginan. Kita tetap siagakan peralatan dan helikopter water bombing,” tegasnya.

- Advertisement -

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Riau. Selain pemadaman darat dan udara, upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan masih terus dilakukan agar lahan tetap basah.

Baca Juga:  Diskes Temukan 604 Kasus TBC

Dari pantauan BMKG Pekanbaru, Senin (18/8), sebanyak 26 titik panas kembali muncul di tujuh kabupaten/kota di Riau. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak, yakni 13 titik. Titik panas juga terdeteksi di Dumai, Bengkalis, Inhil, Kampar, Pelalawan, dan Siak.

- Advertisement -

Tidak hanya di Riau, titik panas juga terpantau di provinsi lain di Sumatera, dengan total 346 hotspot. Untuk cuaca, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Riau, meski sebagian besar cuaca cenderung cerah berawan.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meluas di Kabupaten Kampar. Api membakar kawasan Sungai Hijau, Desa Salo, Kecamatan Salo, Senin (18/8). Hingga kini, petugas belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar.

Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops PB, Adi Candra Lukita, menyampaikan bahwa titik api di Sungai Hijau terlihat saat tim tengah melakukan pendinginan di lokasi lain. “Saat pendinginan di Getah Sebatang, api sudah terlihat merembet ke Sungai Hijau,” jelasnya.

Selain di Salo, tim juga berjibaku memadamkan api di Rimbo Panjang. Kondisi ini membuat personel harus bekerja ekstra karena beberapa titik kebakaran muncul hampir bersamaan. Hingga kini, penyebab kebakaran di Sungai Hijau belum diketahui.

Baca Juga:  Kasus Positif Baru di Riau Bertambah 217 Orang, Total 35.786

BPBD Kampar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat terus siaga memantau titik rawan. Masyarakat juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca kering dan angin kencang sangat mudah memicu meluasnya api.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Berdasarkan prediksi BMKG, masa kritis karhutla di Riau diperkirakan berlangsung hingga akhir Agustus. “Status karhutla masih siaga, meskipun beberapa daerah tinggal proses pendinginan. Kita tetap siagakan peralatan dan helikopter water bombing,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Riau. Selain pemadaman darat dan udara, upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan masih terus dilakukan agar lahan tetap basah.

Baca Juga:  Semua Kalangan Diminta Waspada Karhutla

Dari pantauan BMKG Pekanbaru, Senin (18/8), sebanyak 26 titik panas kembali muncul di tujuh kabupaten/kota di Riau. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak, yakni 13 titik. Titik panas juga terdeteksi di Dumai, Bengkalis, Inhil, Kampar, Pelalawan, dan Siak.

Tidak hanya di Riau, titik panas juga terpantau di provinsi lain di Sumatera, dengan total 346 hotspot. Untuk cuaca, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Riau, meski sebagian besar cuaca cenderung cerah berawan.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari