Sabtu, 4 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Karhutla Kampar Meluas ke Sungai Hijau, Tim Gabungan Terus Lakukan Pendinginan

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meluas di Kabupaten Kampar. Api membakar kawasan Sungai Hijau, Desa Salo, Kecamatan Salo, Senin (18/8). Hingga kini, petugas belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar.

Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops PB, Adi Candra Lukita, menyampaikan bahwa titik api di Sungai Hijau terlihat saat tim tengah melakukan pendinginan di lokasi lain. “Saat pendinginan di Getah Sebatang, api sudah terlihat merembet ke Sungai Hijau,” jelasnya.

Selain di Salo, tim juga berjibaku memadamkan api di Rimbo Panjang. Kondisi ini membuat personel harus bekerja ekstra karena beberapa titik kebakaran muncul hampir bersamaan. Hingga kini, penyebab kebakaran di Sungai Hijau belum diketahui.

Baca Juga:  Gubri Syamsuar Kunjungi Suku Talang Mamak

BPBD Kampar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat terus siaga memantau titik rawan. Masyarakat juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca kering dan angin kencang sangat mudah memicu meluasnya api.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Berdasarkan prediksi BMKG, masa kritis karhutla di Riau diperkirakan berlangsung hingga akhir Agustus. “Status karhutla masih siaga, meskipun beberapa daerah tinggal proses pendinginan. Kita tetap siagakan peralatan dan helikopter water bombing,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Riau. Selain pemadaman darat dan udara, upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan masih terus dilakukan agar lahan tetap basah.

Baca Juga:  Minimalisir Banjir, Lakukan Modifikasi Cuaca

Dari pantauan BMKG Pekanbaru, Senin (18/8), sebanyak 26 titik panas kembali muncul di tujuh kabupaten/kota di Riau. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak, yakni 13 titik. Titik panas juga terdeteksi di Dumai, Bengkalis, Inhil, Kampar, Pelalawan, dan Siak.

Tidak hanya di Riau, titik panas juga terpantau di provinsi lain di Sumatera, dengan total 346 hotspot. Untuk cuaca, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Riau, meski sebagian besar cuaca cenderung cerah berawan.

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meluas di Kabupaten Kampar. Api membakar kawasan Sungai Hijau, Desa Salo, Kecamatan Salo, Senin (18/8). Hingga kini, petugas belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar.

Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops PB, Adi Candra Lukita, menyampaikan bahwa titik api di Sungai Hijau terlihat saat tim tengah melakukan pendinginan di lokasi lain. “Saat pendinginan di Getah Sebatang, api sudah terlihat merembet ke Sungai Hijau,” jelasnya.

Selain di Salo, tim juga berjibaku memadamkan api di Rimbo Panjang. Kondisi ini membuat personel harus bekerja ekstra karena beberapa titik kebakaran muncul hampir bersamaan. Hingga kini, penyebab kebakaran di Sungai Hijau belum diketahui.

Baca Juga:  Gubri Safari Ramadan Perdana di Masjid Islamic Center Rohul

BPBD Kampar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat terus siaga memantau titik rawan. Masyarakat juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca kering dan angin kencang sangat mudah memicu meluasnya api.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Berdasarkan prediksi BMKG, masa kritis karhutla di Riau diperkirakan berlangsung hingga akhir Agustus. “Status karhutla masih siaga, meskipun beberapa daerah tinggal proses pendinginan. Kita tetap siagakan peralatan dan helikopter water bombing,” tegasnya.

- Advertisement -

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Riau. Selain pemadaman darat dan udara, upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan masih terus dilakukan agar lahan tetap basah.

Baca Juga:  Diskes Segera Tarik Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Pinggir

Dari pantauan BMKG Pekanbaru, Senin (18/8), sebanyak 26 titik panas kembali muncul di tujuh kabupaten/kota di Riau. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak, yakni 13 titik. Titik panas juga terdeteksi di Dumai, Bengkalis, Inhil, Kampar, Pelalawan, dan Siak.

- Advertisement -

Tidak hanya di Riau, titik panas juga terpantau di provinsi lain di Sumatera, dengan total 346 hotspot. Untuk cuaca, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Riau, meski sebagian besar cuaca cenderung cerah berawan.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meluas di Kabupaten Kampar. Api membakar kawasan Sungai Hijau, Desa Salo, Kecamatan Salo, Senin (18/8). Hingga kini, petugas belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar.

Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops PB, Adi Candra Lukita, menyampaikan bahwa titik api di Sungai Hijau terlihat saat tim tengah melakukan pendinginan di lokasi lain. “Saat pendinginan di Getah Sebatang, api sudah terlihat merembet ke Sungai Hijau,” jelasnya.

Selain di Salo, tim juga berjibaku memadamkan api di Rimbo Panjang. Kondisi ini membuat personel harus bekerja ekstra karena beberapa titik kebakaran muncul hampir bersamaan. Hingga kini, penyebab kebakaran di Sungai Hijau belum diketahui.

Baca Juga:  Gubernur Riau Terbitkan SE Larangan Pungutan atas Nama Jabatan

BPBD Kampar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat terus siaga memantau titik rawan. Masyarakat juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena cuaca kering dan angin kencang sangat mudah memicu meluasnya api.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Berdasarkan prediksi BMKG, masa kritis karhutla di Riau diperkirakan berlangsung hingga akhir Agustus. “Status karhutla masih siaga, meskipun beberapa daerah tinggal proses pendinginan. Kita tetap siagakan peralatan dan helikopter water bombing,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan karhutla di Riau. Selain pemadaman darat dan udara, upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan masih terus dilakukan agar lahan tetap basah.

Baca Juga:  Gubri Dukung Gowes Merdeka 2025, Ajak Warga Riau Ramaikan Acara

Dari pantauan BMKG Pekanbaru, Senin (18/8), sebanyak 26 titik panas kembali muncul di tujuh kabupaten/kota di Riau. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan sebaran terbanyak, yakni 13 titik. Titik panas juga terdeteksi di Dumai, Bengkalis, Inhil, Kampar, Pelalawan, dan Siak.

Tidak hanya di Riau, titik panas juga terpantau di provinsi lain di Sumatera, dengan total 346 hotspot. Untuk cuaca, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Riau, meski sebagian besar cuaca cenderung cerah berawan.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari