PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) – Warga di dua kelurahan, Tampan dan Tirta Siak, Kecamatan Payung Sekaki masih menghentikan pekerjaan proyek SPAM di Jalan Pemuda. Perangkat rukun tetangga (RT) bahkan mengumpulkan tanda tangan warga untuk menolak pengerjaan proyek itu sebelum ada kepastian jalan akan diperbaiki begitu pekerjaan selesai.
Ahad (17/4) malam, sejumlah ketua RT, RW di Kelurahan Tampan dan Kelurahan Tirta Siak serta sejumlah pemuda bertemu dengan pengawas proyek SPAM di Jalan Pemuda, Ahad (17/4) malam. Sambil duduk di warung pinggir jalan, perwakilan warga menyampaikan aspirasi terkait penolakan proyek yang harus melakukan penggalian jalan tersebut.
Pembicaraan baru dimulai sekitar pukul 23.00 WIB karena menunggu kedatangan ahli konstruksi jalan, Budi Waluyo. Tapi pertemuan itu tidak menghasilkan apa-apa.
Juru bicara warga Jalan Pemuda Hendra Marpaung menyebutkan, pihaknya ingin duduk dengan pimpinan proyek. Karena Yudi, pengawas proyek yang hadir bersama warga, tidak bisa membuat kebijakan.
"Sebelum duduk bersama (sepakat, red), belum kami Kasih izin pengerjaan. Kami ingin bertemu pimpinannya. Akan kami surati, ditembuskan juga ke kelurahan, polsek, camat hingga wali kota. Kami mendukung pembangunan, tapi jangan merugikan masyarakat," kata Marpaung.
Seperti diketahui, proyek penggalian hampir serupa pernah dilakukan di Jalan Pemuda. Setelah proyek selesai, lubang bekas galian ditutup seadanya hingga jalan pun rusak. Hingga pada 2020 lalu masyarakat secara swadaya memperbaiki sendiri jalan mereka.
"Permintaan warga sebenarnya tidak susah-susah, dengan ada pembangunan itu sebenarnya kami senang, tapi pembangunan ini jangan merugikan. Dulu Jalan Pemuda digali, ditutup seadanya, lalu jalan rusak tidak diperbaiki lagi hingga kami perbaiki sendiri. Sekarang kalau mau menggali lagi duduk lah dulu bersama kami, tokoh-tokoh masyarakat di sini," kata Marpaung.
Sementara itu, tokoh pemuda Kelurahan Hadi Sumarlin yang ikut pertemuan tadi malam mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan proyek itu berjalan sebelum tuntutan warga didengarkan. Kendati begitu, alat berat yang sudah terlanjur berada di Jalan Pemuda Ujung, dipastikannya tetap aman. "Kami cuma minta, ada komitmen dan kesepakatan, hitam di atas putih bahwa setelah pengerjaan penggalian selesai bukan hanya ditambal saja, tapi di aspal ulang. Jadi kami para pemuda sepakat, hentikan proyek itu sampai ada hitam di atas putih," ungkap pria yang akrab disapa Marlin ini. Marlin menyebutkan, penderitaan yang dirasakan warga karena kerusakan jalan akibat penggalian masih segar diingatan warga. Karena begitu jalan rusak, Pemerintah Kota Pekanbaru, bahkan DPRD Kota Pekanbaru tidak mau menganggarkan perbaikan.
"Jalan Pemuda mulus seperti sekarang itu, swadaya masyarakat. Biaya Rp300-400 juta semua. Maka kami harus menjaga ini karena kami baru menikmati jalan mulus ini satu tahun. Kalau dapat jalan ini jangan digali lagi," ungkapnya.
Sambil bisa duduk dengan pimpinan proyek penggalian, perangkat RT terus mengumpulkan tanda tangan penolakan penggalian proyek SPAM di Jalan Pemuda. Tanda Tangan ini akan dijadikan bukti bahwa yang menolak proyek tersebut bukan satu atau dua orang saja.
Sebelumnya, Direktur PDAM Tirta Siak Pekanbaru Agung Anugrah menegaskan bahwa semua pekerjaan yang mengakibatkan kerusakan jalan, pihaknya siap untuk diperbaiki kembali.
"Semua pekerjaan galian PDAM akan diaspal kembali, itu bagian dari tanggung jawab kontraktor," tegas Agung.(yls)
Laporan HENDRAWAN, Payung Sekaki