PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah melakukan kurasi tahap awal usulan Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022. Dimana KEN 2022 yang disusun oleh Kemenparekraf untuk mempertahankan jumlah lapangan kerja, dan mendorong perekonomian Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat mengatakan, total iven daerah yang terima Kemenparekraf sebanyak 317 formulir usulan. Namun, hanya 168 usulan iven yang masuk ke tahap kurasi berikutnya.
"Riau telah mengusulkan 10 iven pariwisata yaitu, Kenduri Riau Pekanbaru, Festival Rupat Running 10 K Bengkalis, Festival Subayang Kampar, Festival Bono Pelalawan," katanya.
Kemudian, Festival Pacu Jalur Kuantan Singingi, Festival Perang Air Kepulauan Meranti, Tour de Siak, Festival Bagan Heritage Rokan Hilir, Festival Benteng 7 Lapis Rokan Hulu, dan Bandar Serai Festival Pekanbaru.
"Namun, dari 10 agenda pariwisata itu yang masuk tahap awal kurasi KEN 2022 hanya lima iven pariwisata, yaitu Kenduri Riau di Pekanbaru, Festival Rupat Running 10 K di Bengkalis, Festival Subayang di Kampar, Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, dan Bandar Serai Festival di Pekanbaru," paparnya kemarin.
Disampaikannya, KEN 2022 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia. Adanya iven parekraf ini diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami telah mengikuti tahapan wawancara, paparan persentasi kegiatan, sesuai dengan isian formulir iven dengan didukung dokumentasi dalam bentuk foto/ video pelaksanaan kegiatan," ujar Roni.
Diungkapkan Roni, iven pariwisata di Riau nantinya juga bakal digelar dengan menerapkan prokes Covid-19 dan konsep hybrid. Selain datang langsung ke lokasi iven, pengunjung bisa menikmati iven melalui media sosial (live streaming).
Pihaknya juga akan melibatkan talent lokal, bertujuan untuk mempromosikan potensi kreatif dan keragaman budaya daerah. Selain itu, setiap iven terdapat fun market yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif untuk dapat dipromosikan dan meningkatkan transaksi penjualan.
"Kolaborasi, pelaksanaan iven melibatkan komunitas, seniman dan pelaku pariwisata yang didukung oleh lembaga negara, serta pihak swasta," ujarnya.(ade)
Laporan: soleh saputra, Pekanbaru