Misi Selesai, Indra Pomi Tak Lagi Plt Kadiskes

(RIAUPOS.CO) — Posisi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru diganti dalam serah terima jabatan yang digelar, Selasa (16/7). Jabatan yang sebelumnya dirangkap oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indra Pomi Nasution kini diisi oleh Muhammad Amin.

Dengan dipercaya sebagai Plt Kadiskes M Amin berarti juga kini rangkap jabatan. Dia saat ini masih merupakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyebut, pergantian Plt Kadiskes dilakukan karena penugasan Indra Pomi pada jabatan tersebut sudah selesai. ’’Misi Pak Indra sudah selesai. Sudah stabil. Pak Indra dengan PUPR-nya perlu waktu yang banyak di lapangan. Komunikasi dengan masyarakat untuk pembebasan lahan. Waktu di lapangan banyak sekali,’’ kata Wako.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS yang memimpin sertijab menggarisbawahi, pergantian ini dilakukan bukan karena kegagalan. ’’Tapi karena ada beberapa pekerjaan rumah di bidang PU harus ada perhatian lebih banyak.  Jadi biar fokus,’’ ungkapnya.

- Advertisement -

PR Indra Pomi di Dinas PUPR hingga kini memang banyak. Dia harus menyelesaikan konsolidasi tanah untuk jalan lingkar luar, penyelesaian jalan 70 hingga jalan rusak di banyak tempat dan banjir yang selalu datang saat Pekanbaru yang diguyur hujan lebat. Pada Amin sebagai Plt Kadiskes yang baru, M Noer mengingatkan agar maksimal bekerja. ’’Bagaimana menyukseskan, realisasi pekerjaan yang belum, DAK yang belum,’’ imbuhnya.

Di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru hingga kini ada empat organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum memiliki pimpinan definitif. Yakni Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. ’’Ada rencana untuk assessment lanjutan, dalam waktu dekat ini. Akan dievaluasi, apakah Plt saja atau juga (kepala OPD, red) yang lain juga,’’ urainya.

Indra Pomi Nasution mengklaim, usai dirinya meninggalkan posisi Plt sudah mencapai beberapa hal. ’’Di Dinas Kesehatan, kami bangun RS Madani, adakan alkes. Di Diskes perlu orang banyak waktu untuk melakukan bimbingan. Di 2018 kami akreditasi 8 puskesmas, tahun ini 5 puskesmas reakreditasi. Dari sisi infrastruktur sudah kami siapkan,’’ katanya.

Diakuinya, dalam posisinya sebagai Kepala Dinas PUPR dia memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. ’’Kalau dilihat dari tugas PUPR, keluhan masyarakat, banjir, jalan berlubang. Kami ingin menyelesaikan jalan outer ring road. Ini jadi prioritas pemko. Perkantoran, taman. Semua membutuhkan waktu untuk fokus,’’ urainya.

Sementara itu, M Amin pada posisi Kadiskes akan dihadapkan juga pada tugas yang tak mudah. Sebut saja, bagaimana menekan peningkatan angka penderita demam berdarah dengue (DBD) yang tahun ini jauh meningkat dari tahun lalu. Sepanjang tahun 2019, Dinkes Kota Pekanbaru hingga pekan ke 26 mencatat jumlah kasus DBD mencapai 259 orang.

DBD tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Terbanyak berada di Kecamatan Payung Sekaki, 50 kasus.

Selanjutnya Kecamatan Tampan 43 kasus, kemudian Sukajadi 35 kasus, Marpoyan Damai 29 kasus, Tenayan Raya 22 kasus, Bukit Raya 17 kasus, Senapelan 14 kasus, Rumbai Pesisir 12 kasus, Rumbai 11 kasus, Sail 11 kasus, Limapuluh 10 kasus dan Pekanbaru Kota 5 kasus.

M Amin usai menerima penyerahan jabatan Plt Kepala Diskes di kantor wali kota mengatakan, ia melanjutkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan Indra Pomi. Sebab, ada beberapa kemajuan yang cukup baik.

’’Meski memegang dua dinas, tapi saya rasa Disdalduk KB dan Dinkes saling terkait. Mungkin amanah ini saya jalankan dengan baik. Mudah-mudahan saya mampu,’’ ujarnya.

Dia menyebut derajat kesehatan masyarakat yang diinginkan wako bukan masalah kuratif (upaya penyembuhan penyakit) saja. Tetapi, masalah preventif (pencegahan) dan promotif (meningkatkan) derajat kesehatan harus segera direalisasikan. ’’Kesehatan bukan masalah kesehatan saja. Tapi, kesehatan juga persoalan lingkungan dan infrastruktur lainnya,’’ singkatnya.(ali)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

(RIAUPOS.CO) — Posisi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru diganti dalam serah terima jabatan yang digelar, Selasa (16/7). Jabatan yang sebelumnya dirangkap oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indra Pomi Nasution kini diisi oleh Muhammad Amin.

Dengan dipercaya sebagai Plt Kadiskes M Amin berarti juga kini rangkap jabatan. Dia saat ini masih merupakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru.

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyebut, pergantian Plt Kadiskes dilakukan karena penugasan Indra Pomi pada jabatan tersebut sudah selesai. ’’Misi Pak Indra sudah selesai. Sudah stabil. Pak Indra dengan PUPR-nya perlu waktu yang banyak di lapangan. Komunikasi dengan masyarakat untuk pembebasan lahan. Waktu di lapangan banyak sekali,’’ kata Wako.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS yang memimpin sertijab menggarisbawahi, pergantian ini dilakukan bukan karena kegagalan. ’’Tapi karena ada beberapa pekerjaan rumah di bidang PU harus ada perhatian lebih banyak.  Jadi biar fokus,’’ ungkapnya.

PR Indra Pomi di Dinas PUPR hingga kini memang banyak. Dia harus menyelesaikan konsolidasi tanah untuk jalan lingkar luar, penyelesaian jalan 70 hingga jalan rusak di banyak tempat dan banjir yang selalu datang saat Pekanbaru yang diguyur hujan lebat. Pada Amin sebagai Plt Kadiskes yang baru, M Noer mengingatkan agar maksimal bekerja. ’’Bagaimana menyukseskan, realisasi pekerjaan yang belum, DAK yang belum,’’ imbuhnya.

Di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru hingga kini ada empat organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum memiliki pimpinan definitif. Yakni Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. ’’Ada rencana untuk assessment lanjutan, dalam waktu dekat ini. Akan dievaluasi, apakah Plt saja atau juga (kepala OPD, red) yang lain juga,’’ urainya.

Indra Pomi Nasution mengklaim, usai dirinya meninggalkan posisi Plt sudah mencapai beberapa hal. ’’Di Dinas Kesehatan, kami bangun RS Madani, adakan alkes. Di Diskes perlu orang banyak waktu untuk melakukan bimbingan. Di 2018 kami akreditasi 8 puskesmas, tahun ini 5 puskesmas reakreditasi. Dari sisi infrastruktur sudah kami siapkan,’’ katanya.

Diakuinya, dalam posisinya sebagai Kepala Dinas PUPR dia memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. ’’Kalau dilihat dari tugas PUPR, keluhan masyarakat, banjir, jalan berlubang. Kami ingin menyelesaikan jalan outer ring road. Ini jadi prioritas pemko. Perkantoran, taman. Semua membutuhkan waktu untuk fokus,’’ urainya.

Sementara itu, M Amin pada posisi Kadiskes akan dihadapkan juga pada tugas yang tak mudah. Sebut saja, bagaimana menekan peningkatan angka penderita demam berdarah dengue (DBD) yang tahun ini jauh meningkat dari tahun lalu. Sepanjang tahun 2019, Dinkes Kota Pekanbaru hingga pekan ke 26 mencatat jumlah kasus DBD mencapai 259 orang.

DBD tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Terbanyak berada di Kecamatan Payung Sekaki, 50 kasus.

Selanjutnya Kecamatan Tampan 43 kasus, kemudian Sukajadi 35 kasus, Marpoyan Damai 29 kasus, Tenayan Raya 22 kasus, Bukit Raya 17 kasus, Senapelan 14 kasus, Rumbai Pesisir 12 kasus, Rumbai 11 kasus, Sail 11 kasus, Limapuluh 10 kasus dan Pekanbaru Kota 5 kasus.

M Amin usai menerima penyerahan jabatan Plt Kepala Diskes di kantor wali kota mengatakan, ia melanjutkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan Indra Pomi. Sebab, ada beberapa kemajuan yang cukup baik.

’’Meski memegang dua dinas, tapi saya rasa Disdalduk KB dan Dinkes saling terkait. Mungkin amanah ini saya jalankan dengan baik. Mudah-mudahan saya mampu,’’ ujarnya.

Dia menyebut derajat kesehatan masyarakat yang diinginkan wako bukan masalah kuratif (upaya penyembuhan penyakit) saja. Tetapi, masalah preventif (pencegahan) dan promotif (meningkatkan) derajat kesehatan harus segera direalisasikan. ’’Kesehatan bukan masalah kesehatan saja. Tapi, kesehatan juga persoalan lingkungan dan infrastruktur lainnya,’’ singkatnya.(ali)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya