PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pandemi Covid-19 berhasil ditekan di Provinsi Riau. Saat ini, pemerintah masih memiliki tantangan untuk menumbuhkan kembali taraf ekonomi masyarakat yang sempat stagnan pasca-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di sejumlah daerah. Berangkat dari persoalan itu, Polda Riau berupaya mengambil peran untuk mengawal kebangkitan daerah. Hal itu dimulai dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang dinilai memiliki potensi perputaran ekonomi.
Hal itu diungkapkan langsung Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat melangsungkan kunjungan kerja ke Negeri Seribu
Kubah, Rabu (13/10). Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan Agung di sana. Dengan ditemani Kapolres Rohil AKBP Nurhadi serta Bupati Afrizal Sintong, sesampainya di Rohil Kapolda langsung memimpin apel gelar pasukan skala besar untuk pengaman objek vital nasional.
Seperti diketahui, Rohil merupakan salah satu daerah di Riau yang masuk dalam area eksplorasi minyak dari Blok Rokan. Di mana pengelolaannya sendiri sudah dikelola oleh BUMN yakni PT Pertamina Hulu Rokan. Maka dari itu, guna mendukung maksimalisasi peningkatan produksi minyak. Selain itu, PT Pertamina Hulu Rokan sendiri juga merupakan objek vital nasional yang dipastikan keamanannya dari segela bentuk ancaman yang berpotensi mengganggu kegiatan operasionalnya.
Inilah yang kemudian menjadi tanggungjawab kepolisian, dalam hal ini Polda Riau serta Polres Rohil yang menjadi wilayah teritorinya. Saat pergelaran apel di halaman Mapolres Rohil, Kapolda menginstruksikan ratusan personelnya agar mengoptimalkan patroli, sebagai upaya preventif kepolisian. Selain itu, upaya preemtif juga perlu dimaksimalkan, hingga langkah respresif sebagai tindakan penegakkan hukum. "Kegiatan patroli skala besar ini akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan, periodik dan insidentil oleh Polda Riau dan Polres Rohil secara khusus," ungkap Agung.
Selain memastikan kesiapan pengamanan dari jajarannya, Kapolda juga mengajak masyarakat agar turut serta mendukung aktivitas eksplorasi minyak bumi di Blok Rokan yang ada di Kabupaten Rohil. Sebab, sebagaimana disampaikan Bupati Rohil, lanjut Kapolda, untuk Kabupaten Rohil sendiri terdapat 1.500 sumur minyak. Di mana ada 1.000 sumur yang sampai saat ini masih aktif.
"Kita paham, sebagaimana disampaikan oleh Pak Bupati (Rohil) ada 1.500 sumur, di mana 1.000 di antaranya masih hidup. Pengelolaan industri perminyakan ini tentu tidak mudah, maka kita ingin menjaga, memastikan bahwa kegiatan pengeboran minyak, distribusinya, perbaikannya dan proses yang ada dalam industri Pertamina Hulu Rokan berjalan baik sehingga berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan," imbuhnya dia.
Selain itu untuk menanggapi keluhan para nelayan terkait konflik di perairan Bagan Siapi-api Rokan Hilir, Kapolda mengirimkan dua unit BKO (bawah kendali operasi) kapal bantuan Polairud dari Dumai dan Pekanbaru. Dua kapal beserta personel tambahan, dikerahkan untuk menjaga laut Bagansiapiapi bersama dengan Kementeria Kelautan dan Perikanan (KKP).
Hal itu disampaikan langsung Kapolda saat bertemu perwakilan nelayan di Bagansiapiapi. Dalam kesempatan itu, Kapolda berjanji bahwa pengerahan keamanan ekstra di laut Bagansiapiapi ditujukan untuk peningkatan taraf ekonomi para nelayan. Kapolda juga memberikan pemaparan berkaitan dengan target capaian ekonomi masyarakat dan nelayan.
Ia menuturkan, Rohil dikenal kaya dengan SDA-nya, mulai dari minyak bumi, perkebunan sawit hingga hasil dari perairannya.
"Salah satu peluang juga ada pada SDM, kita punya banyak generasi muda dan itu adalah peluang. Kita harus menguatkan keterampilan dan kemampuannya di semua bidang. Ekonomi dan sosial agar masyarakat kita berkualitas sehingga bisa meningkatkan kemampuan ekonomi," imbuhnya.