Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Varian Delta Penyebab Naiknya Kasus di Riau

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya menerima laporan terkait ditemukannya Covid-19 varian Delta yang menjangkiti warga Riau. Laporan tersebut diterima dari pihak laboratorium yang meneliti varian Delta di Jakarta.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, total hingga saat ini ada enam warga Riau yang terpapar varian Delta. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar lebih waspada.

"Saya bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, tapi ini agar kita bisa lebih waspada. Karena varian Delta sudah ditemukan di Riau,"kata Gubri Syamsuar, Rabu.

Enam orang yang terinfeksi varian Delta tersebut, lanjut Gubri, berasal dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kampar, dan Bengkalis. Bahkan dua di antaranya sudah meninggal dunia. Namun ada juga yang sudah sembuh.

"Kenapa baru saya sampaikan sekarang, karena hasilnya baru kita ketahui setelah pemeriksaan di laboratorium Jakarta. Di Riau tidak bisa meneliti varian baru tersebut,"ujarnya.

Karena itu, saat ini Gubri bersama pihak terkait sedang mengupayakan untuk membeli alat yang bisa meneliti varian baru tersebut. Pasalnya, alat tersebut juga tidak ada di Indonesia. "Alatnya harus dipesan dulu, tidak ada di Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera tiba di Riau,"sebutnya.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, dengan ditemukannya varian Delta di Riau tersebut, menjadi salah satu penyebab naiknya penambahan pasien positif Covid-19 harian di Riau.

"Pastinya varian Delta itu berpengaruh terhadap penambahan pasien harian di Riau. Karena penularan varian Delta ini kan lebih cepat dibandingkan Covid-19 dari Wuhan,"katanya.

Dijelaskan Indra Yovi, untuk mengantisipasi terpapar varian Delta, secara umum tidak ada yang berbeda dengan protokol kesehatan untuk mengantisipasi varian Covid-19 dari Wuhan. Yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker.

"Namun khusus untuk masker, jika masyarakat menggunakan masker bedah, maka harus dua lapis. Yakni masker bedah di dalam, kemudian masker kain di luar. Kecuali jika menggunakan masker N95, cukup satu lapis saja,"jelasnya.

Penggunaan masker dua lapis tersebut, demikian Yovi, karena varian Delta tersebut lebih cepat menular dan bisa menularkan ke banyak orang. Terutama jika berada di dalam ruangan.

"Kalau Covid-19 Wuhan, maksimal bisa menularkan ke empat orang. Sedangkan Delta bisa hingga 10 orang, karena itu penggunaan masker harus diperhatikan,"sebutnya.

Disebutkan Indra Yovi, varian Delta yang baru diketahui sudah menjangkiti enam warga Riau tersebut, adalah hasil pengambilan sampel pada Mei lalu. Karena banyaknya sampel yang diperiksa di laboratorium Jakarta, hasilnya baru diketahui saat ini.

"Kalau yang sekarang, kita belum tahu. Kemungkinan sampel Juli baru akan diketahui September, jika kondisi laboratorium di Jakarta masih banyak meneliti sampel,"ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan per Rabu (11/8) pasien positif Covid-19 di Riau bertambah sebanyak 1.175 orang. Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 110.720 orang.

Baca Juga:  Dibuka Pj Gubri, Dihibur Putri Ariani, 1.441 Atlet Bersaing di Popda XVI

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 1.067 pasien, sehingga total 94.692 orang yang sudah sembuh,"katanya.

Untuk kabar dukanya, juga terdapat 55 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 3.090 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 1.309 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 11.629 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 12.938 orang,"ujarnya.

Seluruh Pintu Masuk Perbatasan Rohul Disekat

Menindaklanjuti Instruksi Mendagri Nomor 31 tahun 2021, sehubung telah ditetapkannya Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), salah satu dari 45 kabupaten/kota diluar Jawa- Bali yang menerapkan PPKM Level 4 terhitung 10-23 Agustus mendatang.

Pemkab Rohul bersama forkopimda yang tergabung sebagai Tim Satgas Penanganan Covid- 19 membuat kebijakan strategis dan langkah-langkah dalam upaya menekan lajunya penyebaran penularan angka positif Covid- 19 di Kabupaten Rohul. Salah satunya, Tim Satgas Penanganan Covid- 19 telah menetapkan seluruh pintu masuk perbatasan Rohul disekat, untuk membatasi dan mengawasi warga yang keluar masuk dari luar.

Termasuk penyekatan dan penutupan terhadap kendaraan bermotor yang mengarah ke dalam Kota Pasirpengaraian, terutama di ruas jalan Tuanku Tambusai, sehubungan dengan penerapan PPKM Level 4 di Kabupaten Rohul.

Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (11/8) menyebutkan, pada pelaksanaan penerapan PPKM level 4 ini, Tim Satgas Covid- 19, hari ini (Rabu, red), melakukan penyekatan ruas jalan protokol pintu masuk ke Kota Pasirpengaraian. Tepatnya di simpang 4 bundaran Tugu Ratik Togak atau didepan  Masjid Agung Islamic Center Rohul serta Simpang rumah Sakit Surya Insani arah ke Pasirpengaraian. Kemudian penyekatan di 6 titik pintuk masuk perbatasan Kabupaten Rohul dengan kabupaten tetangga dan perbatasan antar provinsi.

Untuk Jadwal penyekatan ruas jalan pada PPKM Level 4 tersebut, dimulai siang dari pukul 10.00-13.00 WIB. Kemudian dilanjutkan malam hari pukul 20.30-23.00 WIB.

"Untuk penyekatan ruas jalan di Rohul dilaksanakan sampai batas waktu yang ditentukan. Dengan melibatkan 200 personil gabungan dari Polres, Kodim 0313 KPR, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Rohul. Untuk satu titik penyekatan akan menempatkan 30 personil gabungan,’’ tuturnya.

Mantan Kapolres Kepulauan Meranti itu menegaskan, yang menjadi fokus dalam penyekatan ruas jalan, tidak lain untuk mengawasi orang keluar masuk antarkabupaten maupun antarprovinsi.

"Jika pengendara kendaraan bermotor tidak memenuhi persyaratan masuk ke Rohul tentu akan dikembalikan ke daerah asalnya. Minimal mereka harus bisa menunjukan bukti yang bersangkutan telah di vaksin dan hasil rapid tes antigen tidak menunjukan gejala positif,’’ tegasnya.

Tim Yustisi Langsung Operasi Prokes

Baca Juga:  Ketua PN Bengkalis Turun Bagi-Bagi Stiker dan Masker di Jalan

Meski libur tahun Baru Islam, Tim Yustisi tetap melakukan operasi protokol kesehatan (prokes). Operasi prokes digelar di Bundaran Kwalian Kota Siak. Belasan warga terjaring dan didata untuk selanjutnya pada Jumat (13/8) mengikuti sidang di Kantor Camat Siak.

Operasi Yustisi ini di bawah komandan Kabag Ops Polres Siak Kompol Usril, Kapolsek Siak Kompol Marto Harahap, Kasat Reskrim AKP Noak, Kabag Hukum Pemkab Siak Jhon Efendi, Kabid Penegak Perundang-undangan Daerah Subandi, dari Koramil 03/ Siak Joni, dan sejumlah personel Polres, Polsek, Satpol PP, dan Dishub.

Dikatakan Subandi, ada dua wilayah yang menjadi atensi pihaknya, Kota Siak dan Perawang, Kecamatan Tualang. Hal itu karena angka terkonfirmasi positif Covid-19, di sana relatif tinggi.

 "Tim Yustisi terus bergerak dan memastikan warga mematuhi prokes, dengan mengenakan masker ketika berada di jalanan,"ungkapnya.

Dengan pengetatan ini, dan memastikan warga keluar rumah mematuhi prokes dengan mengenakan masker, level empat ini cepat berubah menjadi level tiga atau level dua dan satu.

Hal itu perlu kerja sama semua pihak. Tim akan melakukan operasi sampai dua pekan ke depan. Artinya semua pihak harus memastikan diri keluar rumah mengenakan masker jika tidak ingin terjaring.

"Belum sampai satu jam kami operasi, sudah belasan warga terjaring. Hal ini menandakan tingkat kesadaran masyarakat mematuhi prokes masih rendah,"ungkap Subandi.

Padahal, mematuhi prokes sebenarnya upaya penyelamatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan dari Covid-19. Operasi yang digelar atas tingginya angka terkonfirmasi positif, sehingga naik ke level empat.   "Saya yakin, kesadaran masyarakat mematuhi prokes, segera menurunkan level ini,"kata Subandi.

Dirikan Delapan Titik Penyekatan

Untuk menselaraskan dengan kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, yang ada di Kota Dumai, Polres Dumai membuat delapan titik penyekatan di jalan-jalan yang ada di Kota Dumai. Polres Dumai bersama tim Satgas  Kota Dumai melakukan penyekatan  di delapan titik jalan, dimulai pada  Selasa (10/8).

Delapan titik yang disekat tersebut, yakni Jalan Jendral Sudirman ada dua titik, Jalan Sultan Syarif Kasim ada dua titik , Jalan HR Soebrantas , Jalan Merdeka, Jalan Baru, serta pintu Tol Dumai- Pekanbaru.

Kapolres Dumai, AKBP M Kholid melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria  mengungkapkan, bahwa untuk menekan mobilitas masyarakat selama masa PPKM level 4, pihak Polres melakukan penyekatan penyekatan di jalan-jalan yang ada di Kota Dumai. ’’Ada delapan titik penyekatan yang sudah mulai kami berlakukan, termasuk penyekatan di gerbang tol Dumai- Pekanbaru,  yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu,’’ katanya, Rabu (11/8).

Dirinya menjelaskan, penyekatan di perkotaan untuk mengurangi aktivitas masyarakat mengurangi kegiatan masyarakat dan melakukan pembatasan masyarakat di jalan raya, yang diharapkan dapat menurunkan angka Covid-19 di Kota Dumai.(sol/epp/mx/12/ted)

Laporan : Tim Riau Pos (Pekanbaru

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya menerima laporan terkait ditemukannya Covid-19 varian Delta yang menjangkiti warga Riau. Laporan tersebut diterima dari pihak laboratorium yang meneliti varian Delta di Jakarta.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, total hingga saat ini ada enam warga Riau yang terpapar varian Delta. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar lebih waspada.

- Advertisement -

"Saya bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, tapi ini agar kita bisa lebih waspada. Karena varian Delta sudah ditemukan di Riau,"kata Gubri Syamsuar, Rabu.

Enam orang yang terinfeksi varian Delta tersebut, lanjut Gubri, berasal dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kampar, dan Bengkalis. Bahkan dua di antaranya sudah meninggal dunia. Namun ada juga yang sudah sembuh.

- Advertisement -

"Kenapa baru saya sampaikan sekarang, karena hasilnya baru kita ketahui setelah pemeriksaan di laboratorium Jakarta. Di Riau tidak bisa meneliti varian baru tersebut,"ujarnya.

Karena itu, saat ini Gubri bersama pihak terkait sedang mengupayakan untuk membeli alat yang bisa meneliti varian baru tersebut. Pasalnya, alat tersebut juga tidak ada di Indonesia. "Alatnya harus dipesan dulu, tidak ada di Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera tiba di Riau,"sebutnya.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, dengan ditemukannya varian Delta di Riau tersebut, menjadi salah satu penyebab naiknya penambahan pasien positif Covid-19 harian di Riau.

"Pastinya varian Delta itu berpengaruh terhadap penambahan pasien harian di Riau. Karena penularan varian Delta ini kan lebih cepat dibandingkan Covid-19 dari Wuhan,"katanya.

Dijelaskan Indra Yovi, untuk mengantisipasi terpapar varian Delta, secara umum tidak ada yang berbeda dengan protokol kesehatan untuk mengantisipasi varian Covid-19 dari Wuhan. Yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker.

"Namun khusus untuk masker, jika masyarakat menggunakan masker bedah, maka harus dua lapis. Yakni masker bedah di dalam, kemudian masker kain di luar. Kecuali jika menggunakan masker N95, cukup satu lapis saja,"jelasnya.

Penggunaan masker dua lapis tersebut, demikian Yovi, karena varian Delta tersebut lebih cepat menular dan bisa menularkan ke banyak orang. Terutama jika berada di dalam ruangan.

"Kalau Covid-19 Wuhan, maksimal bisa menularkan ke empat orang. Sedangkan Delta bisa hingga 10 orang, karena itu penggunaan masker harus diperhatikan,"sebutnya.

Disebutkan Indra Yovi, varian Delta yang baru diketahui sudah menjangkiti enam warga Riau tersebut, adalah hasil pengambilan sampel pada Mei lalu. Karena banyaknya sampel yang diperiksa di laboratorium Jakarta, hasilnya baru diketahui saat ini.

"Kalau yang sekarang, kita belum tahu. Kemungkinan sampel Juli baru akan diketahui September, jika kondisi laboratorium di Jakarta masih banyak meneliti sampel,"ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan per Rabu (11/8) pasien positif Covid-19 di Riau bertambah sebanyak 1.175 orang. Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 110.720 orang.

Baca Juga:  Riau Diminta Mulai Simulasi Antisipasi Karhutla

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 1.067 pasien, sehingga total 94.692 orang yang sudah sembuh,"katanya.

Untuk kabar dukanya, juga terdapat 55 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 3.090 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 1.309 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 11.629 orang.

"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 12.938 orang,"ujarnya.

Seluruh Pintu Masuk Perbatasan Rohul Disekat

Menindaklanjuti Instruksi Mendagri Nomor 31 tahun 2021, sehubung telah ditetapkannya Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), salah satu dari 45 kabupaten/kota diluar Jawa- Bali yang menerapkan PPKM Level 4 terhitung 10-23 Agustus mendatang.

Pemkab Rohul bersama forkopimda yang tergabung sebagai Tim Satgas Penanganan Covid- 19 membuat kebijakan strategis dan langkah-langkah dalam upaya menekan lajunya penyebaran penularan angka positif Covid- 19 di Kabupaten Rohul. Salah satunya, Tim Satgas Penanganan Covid- 19 telah menetapkan seluruh pintu masuk perbatasan Rohul disekat, untuk membatasi dan mengawasi warga yang keluar masuk dari luar.

Termasuk penyekatan dan penutupan terhadap kendaraan bermotor yang mengarah ke dalam Kota Pasirpengaraian, terutama di ruas jalan Tuanku Tambusai, sehubungan dengan penerapan PPKM Level 4 di Kabupaten Rohul.

Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (11/8) menyebutkan, pada pelaksanaan penerapan PPKM level 4 ini, Tim Satgas Covid- 19, hari ini (Rabu, red), melakukan penyekatan ruas jalan protokol pintu masuk ke Kota Pasirpengaraian. Tepatnya di simpang 4 bundaran Tugu Ratik Togak atau didepan  Masjid Agung Islamic Center Rohul serta Simpang rumah Sakit Surya Insani arah ke Pasirpengaraian. Kemudian penyekatan di 6 titik pintuk masuk perbatasan Kabupaten Rohul dengan kabupaten tetangga dan perbatasan antar provinsi.

Untuk Jadwal penyekatan ruas jalan pada PPKM Level 4 tersebut, dimulai siang dari pukul 10.00-13.00 WIB. Kemudian dilanjutkan malam hari pukul 20.30-23.00 WIB.

"Untuk penyekatan ruas jalan di Rohul dilaksanakan sampai batas waktu yang ditentukan. Dengan melibatkan 200 personil gabungan dari Polres, Kodim 0313 KPR, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Rohul. Untuk satu titik penyekatan akan menempatkan 30 personil gabungan,’’ tuturnya.

Mantan Kapolres Kepulauan Meranti itu menegaskan, yang menjadi fokus dalam penyekatan ruas jalan, tidak lain untuk mengawasi orang keluar masuk antarkabupaten maupun antarprovinsi.

"Jika pengendara kendaraan bermotor tidak memenuhi persyaratan masuk ke Rohul tentu akan dikembalikan ke daerah asalnya. Minimal mereka harus bisa menunjukan bukti yang bersangkutan telah di vaksin dan hasil rapid tes antigen tidak menunjukan gejala positif,’’ tegasnya.

Tim Yustisi Langsung Operasi Prokes

Baca Juga:  Proyek Peningkatan Jalan Rp18 Miliar Diusut

Meski libur tahun Baru Islam, Tim Yustisi tetap melakukan operasi protokol kesehatan (prokes). Operasi prokes digelar di Bundaran Kwalian Kota Siak. Belasan warga terjaring dan didata untuk selanjutnya pada Jumat (13/8) mengikuti sidang di Kantor Camat Siak.

Operasi Yustisi ini di bawah komandan Kabag Ops Polres Siak Kompol Usril, Kapolsek Siak Kompol Marto Harahap, Kasat Reskrim AKP Noak, Kabag Hukum Pemkab Siak Jhon Efendi, Kabid Penegak Perundang-undangan Daerah Subandi, dari Koramil 03/ Siak Joni, dan sejumlah personel Polres, Polsek, Satpol PP, dan Dishub.

Dikatakan Subandi, ada dua wilayah yang menjadi atensi pihaknya, Kota Siak dan Perawang, Kecamatan Tualang. Hal itu karena angka terkonfirmasi positif Covid-19, di sana relatif tinggi.

 "Tim Yustisi terus bergerak dan memastikan warga mematuhi prokes, dengan mengenakan masker ketika berada di jalanan,"ungkapnya.

Dengan pengetatan ini, dan memastikan warga keluar rumah mematuhi prokes dengan mengenakan masker, level empat ini cepat berubah menjadi level tiga atau level dua dan satu.

Hal itu perlu kerja sama semua pihak. Tim akan melakukan operasi sampai dua pekan ke depan. Artinya semua pihak harus memastikan diri keluar rumah mengenakan masker jika tidak ingin terjaring.

"Belum sampai satu jam kami operasi, sudah belasan warga terjaring. Hal ini menandakan tingkat kesadaran masyarakat mematuhi prokes masih rendah,"ungkap Subandi.

Padahal, mematuhi prokes sebenarnya upaya penyelamatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan dari Covid-19. Operasi yang digelar atas tingginya angka terkonfirmasi positif, sehingga naik ke level empat.   "Saya yakin, kesadaran masyarakat mematuhi prokes, segera menurunkan level ini,"kata Subandi.

Dirikan Delapan Titik Penyekatan

Untuk menselaraskan dengan kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, yang ada di Kota Dumai, Polres Dumai membuat delapan titik penyekatan di jalan-jalan yang ada di Kota Dumai. Polres Dumai bersama tim Satgas  Kota Dumai melakukan penyekatan  di delapan titik jalan, dimulai pada  Selasa (10/8).

Delapan titik yang disekat tersebut, yakni Jalan Jendral Sudirman ada dua titik, Jalan Sultan Syarif Kasim ada dua titik , Jalan HR Soebrantas , Jalan Merdeka, Jalan Baru, serta pintu Tol Dumai- Pekanbaru.

Kapolres Dumai, AKBP M Kholid melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria  mengungkapkan, bahwa untuk menekan mobilitas masyarakat selama masa PPKM level 4, pihak Polres melakukan penyekatan penyekatan di jalan-jalan yang ada di Kota Dumai. ’’Ada delapan titik penyekatan yang sudah mulai kami berlakukan, termasuk penyekatan di gerbang tol Dumai- Pekanbaru,  yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu,’’ katanya, Rabu (11/8).

Dirinya menjelaskan, penyekatan di perkotaan untuk mengurangi aktivitas masyarakat mengurangi kegiatan masyarakat dan melakukan pembatasan masyarakat di jalan raya, yang diharapkan dapat menurunkan angka Covid-19 di Kota Dumai.(sol/epp/mx/12/ted)

Laporan : Tim Riau Pos (Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari