(RIAUPOS.CO) — Pengembangan aneka motif batik di Kabupaten Siak dapat digali dari aneka ragam kekayaan budaya yang ada, seperti batik dengan menggunakan motif istana Siak atau mengambil motif dari alam lingkungan di sekitar.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Siak Drs H Alfedri MSi saat pembukaan Diklat Batik 3 in 1 di Gedung Tengku Mahratu Siak Sriindrapura, pekan kemarin.
Menurut Alfedri, batik merupakan salah satu hasil budaya yang telah mendunia, setiap daerah memiliki motif dan corak khas yang melambangkan suatu ciri khas daerah masing-masing, termasuk di antaranya batik Siak. Bahkan Dekranasda Kabupaten Siak sudah memiliki rumah untuk membatik.
“Batik Siak harus dikembangkan dengan cara memperkenalkannya kepada masyarakat melalui acara-acara. Salah satunya adalah memberikan pelatihan membatik bagi masyarakat. Dengan mempelajarinya, bermakna kita telah memelihara dan melestarikan warisan budaya kita,” ungkapnya.
Alfedri berharap dengan pelatihan, kerja keras dan kreativitas, para peserta pelatihan diharapkan mampu menghasilkan karya yang dapat menjadi cinderamata untuk dibawa pulang wisatawan. Sehingga menjadi kebanggaan bagi Riau pada umumnya dan Kabupaten Siak pada khususnya.
“Promosikan seni budaya kita ke seluruh Indonesia dan manca negara dengan ide-ide yang menarik dan unik, agar mendapat pengakuan internasional dan tidak mudah di duplikasi. Janganlah pernah bosan dalam berkreasi, lestarikanlah kebudayaan Indonesia, hidupkanlah jati diri Anda sebagai bangsa Indonesia,” pesannya.
Untuk mengembangkan kelestarian kerajinan batik tradisional di Kabupaten Siak, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak menjalin kerja sama dengan Balai Diklat Industri Padang untuk melaksanakan pelatihan membatik di Siak Sriindrapura.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan dan apresiasi Bupati Alfedri dan Ketua TP PKK Kabupaten Siak Rasidah Alfedri yang turun hadir.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Siak, Wan Ibrahim mengatakan, program ini diharapkan dapat menjawab tantangan dalam menghadapi pasar global.
“Untuk itu, kita dituntut untuk bisa meningkatkan produktivitas dan sumber daya manusia. Mampu memanfaatkan peluang pasar, meningkatkan kapasitas dan daya saing produk, serta meningkatkan jaringan kerja antar pelaku usaha sehingga tercipta iklim usaha yang kondusif,” katanya.(adv)