Senin, 20 Mei 2024

Peningkatan Angka Kesembuhan Jadi Sinyal Positif

JAKARTA, (RIAUPOS.CO) – Dalam dua hari terakhir, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 42 ribu orang. Hal ini juga berdampak pada menurunnya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada Selasa (1/3) kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 mencapai 34 persen, lalu pada Rabu (3/3) turun menjadi 33 persen.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa pandemi Covid-19 ini menunjukkan pentingnya penguatan layanan kesehatan hingga ke daerah.

Yamaha

"Sepanjang pandemi, kami terus berkoordinasi dnegan pemerintah daerah untuk memastikan memiliki layanan kesehatan yang mampu memenuhi keperluan masyarakat," tuturnya, kemarin (3/3).

Hal tersebut membawa dampak positif. Angka kesembuhan dua hari terakhir adalah 42.935 dan 42.154. Sementara pada Selasa lalu jumlah pasien yang sembuh 39.887 orang. Positivity rate harian juga mengalami penurunan menjadi 12,24 persen pada Rabu lalu. Sementara kemarin positivity raten-ya turun menjadi 9,94 persen. Jika dibandingkan dengan Senin lalu (28/2) positivity rate-nya sudah turun 50 persen. Senin lalu positivity rate-nya mencapai 18,21 persen.

"Tidak mungkin Kemenkes mampu bekerja sendirian menangani pandemi ini," tegasnya.

- Advertisement -

Kolaborasi ini dilakukan dari berbagai sektor. Termasuk vaksinasi Covid-19.

"Kami masih perlu bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi," imbuhnya.

- Advertisement -

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan angka kematian Covid-19 varian Omicron lebih rendah ketimbang varian Delta. Tetapi ratusan orang yang meninggal setiap hari di tengah gelombang serangan varian Omicron, tetapi perlu mendapatkan perhatian.

"Kita tentu kembali amat berduka bahwa pada 2 Maret kemarin, ada 376 pasien Covid-19 yang meninggal dunia," jelasnya.

Tjandra mengatakan ketika terjadi serangan varian Delta tahun lalu, angka kematian pasien Covid-19 sangat tinggi. Pada 27 Mei 2021 ada 136 orang meninggal. kemudian naik menjadi 2.069 orang meninggal pada 27 Juli 2021.

Baca Juga:  H-8 Lebaran Kasus Positif di Riau Bertambah 570 Orang, 15 Meninggal

"Jadi pada varian Delta, angka kematian naik sekitar 15 kali dalam dua bulan," tuturnya, kemarin.

Sementara itu pada varian Omicron membuat angka kematian ikut naik. Dia mengatakan pada 3 Januari 2022 tercatat ada 5 orang pasien Covid-19 yang meninggal. Kemudian pada 2 Maret 2022 angka kematian naik menjadi 376 orang. Sehingga terjadi kenaikan 75 kali dalam dua bulan terakhir.

Menurut dia kasus kematian pada varian Omicron ini patut dikaji.

Dampak serangan varian Omicron disebut tidak seberat varian Delta. Tetapi dalam waktu sama-sama dua bulan, tingkat kenaikan varian Omicron lebih besar dibandingkan Delta.

"Sekali lagi walaupun angka total kematian Omicron memang lebih rendah dari Delta," tuturnya.

Tjandra mengatakan merujuk data yang dikompilasi John Hopkins University pada 1 Maret 2022, menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan ketiga teratas dalam angka fatalitas yang mereka sebut sebagai Observed Case Fatality Ratio. Angka fatalitas itu dihitung dari setiap 100 kasus Covid-19 di sebuah negara, ada berapa banyak yang meninggal.

"Kita (Indonesia) tertinggi ketiga di dunia dengan angka fatalitas Observed Case Fatality Ratio sebesar 2,7 persen. Indonesia berada di bawah Peru dan Meksiko," jelasnya.

Negara lain di Asia posisinya jauh lebih baik dari Indonesia. Misalnya India dan Vietnam ada di urutan 12 dengan angka fataltias 1,2 persen. Sementara itu Jepang di urutan ke-20 dengan angka fatalitas 0,5 persen. Tjandra mengatakan menjadi lebih baik jika angka kematian saat ini dapat lebih dikendalikan. Meskipun Tjandra menegaskan, angka kematian saat ini berada di bawah varian Delta. Tetapi dia menegaskan angka kematian tetap harus dikendalikan supaya bisa kembali turun.

Baca Juga:  Hari Ini Tol Permai Dibuka Gratis

Pasien Positif Covid-19 di Riau Bertambah 725 Orang

Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Kamis (3/3) bertambah 725 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan itu, total orang yang terpapar Covid-19 di Riau mencapai 143.299 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 461 orang, sehingga total 131.449 orang yang sembuh," katanya.

Lebih lanjut Masrul menjelaskan, dari penambahan 725 kasus baru, terdapat 126 kasus merupakan warga luar Provinsi Riau. Sedangkan kasus terbanyak di Riau terdapat di Pekanbaru sebanyak 264 orang.
"Kemudian Dumai 104 kasus, Inhu 55, Kampar 43, Siak 30, Bengkalis 23, Rohil 18, Kuansing 17, Rohul 15 kasus, Pelalawan 13, Inhil 11, Kepulauan Meranti 6 ," tuturnya.
Untuk kabar dukanya, terdapat empat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.212 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 126 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 7.512 orang.

"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 7.638 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 2.865 orang dan yang isolasi di rumah sakit 93 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 159.674 meninggal dunia 529 orang. Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(lyn/wan/jpg/sol/ted)

 

JAKARTA, (RIAUPOS.CO) – Dalam dua hari terakhir, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 42 ribu orang. Hal ini juga berdampak pada menurunnya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada Selasa (1/3) kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 mencapai 34 persen, lalu pada Rabu (3/3) turun menjadi 33 persen.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa pandemi Covid-19 ini menunjukkan pentingnya penguatan layanan kesehatan hingga ke daerah.

"Sepanjang pandemi, kami terus berkoordinasi dnegan pemerintah daerah untuk memastikan memiliki layanan kesehatan yang mampu memenuhi keperluan masyarakat," tuturnya, kemarin (3/3).

Hal tersebut membawa dampak positif. Angka kesembuhan dua hari terakhir adalah 42.935 dan 42.154. Sementara pada Selasa lalu jumlah pasien yang sembuh 39.887 orang. Positivity rate harian juga mengalami penurunan menjadi 12,24 persen pada Rabu lalu. Sementara kemarin positivity raten-ya turun menjadi 9,94 persen. Jika dibandingkan dengan Senin lalu (28/2) positivity rate-nya sudah turun 50 persen. Senin lalu positivity rate-nya mencapai 18,21 persen.

"Tidak mungkin Kemenkes mampu bekerja sendirian menangani pandemi ini," tegasnya.

Kolaborasi ini dilakukan dari berbagai sektor. Termasuk vaksinasi Covid-19.

"Kami masih perlu bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi," imbuhnya.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan angka kematian Covid-19 varian Omicron lebih rendah ketimbang varian Delta. Tetapi ratusan orang yang meninggal setiap hari di tengah gelombang serangan varian Omicron, tetapi perlu mendapatkan perhatian.

"Kita tentu kembali amat berduka bahwa pada 2 Maret kemarin, ada 376 pasien Covid-19 yang meninggal dunia," jelasnya.

Tjandra mengatakan ketika terjadi serangan varian Delta tahun lalu, angka kematian pasien Covid-19 sangat tinggi. Pada 27 Mei 2021 ada 136 orang meninggal. kemudian naik menjadi 2.069 orang meninggal pada 27 Juli 2021.

Baca Juga:  H-8 Lebaran Kasus Positif di Riau Bertambah 570 Orang, 15 Meninggal

"Jadi pada varian Delta, angka kematian naik sekitar 15 kali dalam dua bulan," tuturnya, kemarin.

Sementara itu pada varian Omicron membuat angka kematian ikut naik. Dia mengatakan pada 3 Januari 2022 tercatat ada 5 orang pasien Covid-19 yang meninggal. Kemudian pada 2 Maret 2022 angka kematian naik menjadi 376 orang. Sehingga terjadi kenaikan 75 kali dalam dua bulan terakhir.

Menurut dia kasus kematian pada varian Omicron ini patut dikaji.

Dampak serangan varian Omicron disebut tidak seberat varian Delta. Tetapi dalam waktu sama-sama dua bulan, tingkat kenaikan varian Omicron lebih besar dibandingkan Delta.

"Sekali lagi walaupun angka total kematian Omicron memang lebih rendah dari Delta," tuturnya.

Tjandra mengatakan merujuk data yang dikompilasi John Hopkins University pada 1 Maret 2022, menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan ketiga teratas dalam angka fatalitas yang mereka sebut sebagai Observed Case Fatality Ratio. Angka fatalitas itu dihitung dari setiap 100 kasus Covid-19 di sebuah negara, ada berapa banyak yang meninggal.

"Kita (Indonesia) tertinggi ketiga di dunia dengan angka fatalitas Observed Case Fatality Ratio sebesar 2,7 persen. Indonesia berada di bawah Peru dan Meksiko," jelasnya.

Negara lain di Asia posisinya jauh lebih baik dari Indonesia. Misalnya India dan Vietnam ada di urutan 12 dengan angka fataltias 1,2 persen. Sementara itu Jepang di urutan ke-20 dengan angka fatalitas 0,5 persen. Tjandra mengatakan menjadi lebih baik jika angka kematian saat ini dapat lebih dikendalikan. Meskipun Tjandra menegaskan, angka kematian saat ini berada di bawah varian Delta. Tetapi dia menegaskan angka kematian tetap harus dikendalikan supaya bisa kembali turun.

Baca Juga:  Bea Cukai Klarifikasi Kabar Hoaks Lelang Tertutup

Pasien Positif Covid-19 di Riau Bertambah 725 Orang

Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Kamis (3/3) bertambah 725 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan itu, total orang yang terpapar Covid-19 di Riau mencapai 143.299 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 461 orang, sehingga total 131.449 orang yang sembuh," katanya.

Lebih lanjut Masrul menjelaskan, dari penambahan 725 kasus baru, terdapat 126 kasus merupakan warga luar Provinsi Riau. Sedangkan kasus terbanyak di Riau terdapat di Pekanbaru sebanyak 264 orang.
"Kemudian Dumai 104 kasus, Inhu 55, Kampar 43, Siak 30, Bengkalis 23, Rohil 18, Kuansing 17, Rohul 15 kasus, Pelalawan 13, Inhil 11, Kepulauan Meranti 6 ," tuturnya.
Untuk kabar dukanya, terdapat empat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.212 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 126 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 7.512 orang.

"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 7.638 orang," ujarnya.

Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 2.865 orang dan yang isolasi di rumah sakit 93 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 159.674 meninggal dunia 529 orang. Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(lyn/wan/jpg/sol/ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari