PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Curah hujan yang tinggi mengguyur beberapa wilayah Riau dan di daerah hulu Sumatera Barat berdampak meluasnya banjir di Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), Rokan Hulu (Rohul), dan Pelalawan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mendata, sebanyak 4.686 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 18.744 jiwa terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 80 jiwa di antaranya harus mengungsi.
“Kabupaten yang terdampak paling banyak yakni Kuansing sebanyak 4.147 KK. Diikuti Rohul 224 KK, Indragiri Hulu 294 KK, dan Dumai 22 KK,” papar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau M Edy Afrizal, Rabu (3/1).
Lebih lanjut dikatakanya, di Kampar banjir naik karena di daerah hulu yakni di Sumatera Barat curah hujan juga tinggi. Akibatnya aliran air sampai ke Kampar dan kemudian juga berdampak hingga ke Pelalawan.
“Begitu juga dengan Kabupaten Rohul dan Kuansing. Naiknya banjir juga dipengaruhi curah hujan tinggi di hilir,” ujarnya. ‘’Selain empat daerah tersebut, kemungkinan dalam dua hari ke depan banjir juga akan naik di Rohil. Karena itu kami imbau masyarakat agar waspada,” tambahnya.
Jembatan Nyaris Putus di Terjang Banjir
Di Kuansing, permukiman warga di sepanjang Sungai Kuantan terendam luapan Sungai Kuantan yang tak mampu lagi menampung curah hujan dengan intensitas tinggi. Di wilayah Kecamatan Kuantan Mudik, arus Sungai Kuantan yang deras dan meluap menghantam jembatan gantung penghubung Desa Bukit Kauman dan Pebaun Hilir.
Akibatnya, jembatan gantung yang menjadi jalur alternatif bagi warga Desa Pebaun Hilir, Desa Pebaun Hulu, Desa Saik ke Lubuk Jambi melewati Desa Bukit Kauman yang ada di seberang Kuantan, tak lagi bisa digunakan. Warga pun harus memutar lewat ruas jalan Saik-Desa Seberang Pantai bila hendak ke Lubuk Jambi.
“Jembatan gantung itu nyaris saja putus. Masih tertahan oleh kabel-kabel sling jembatan. Tapi kondisi jembatan rusak parah,’’ kata Kepala Dinas PUPR Kuansing Zulkarnain didampingi Sekretaris Dinas PUPR Deswan Antoni usai meninjau kondisi jembatan gantung tersebut, Rabu (3/1).
Menurut Zulkarnain, kerusakan jembatan itu sudah masuk kategori rusak parah. Badan jembatan ada beberapa bagian yang putus akibat derasnya arus Sungai Kuantan dan hantaman sampah kekayuan yang dibawa arus. Dikatakan Zulkarnain, posisi air Sungai Kuantan hingga sore kemarin menyentuh badan jembatan.
Melihat kondisi jembatan yang viral di grup WhatApps dan media sosial, Zulkarnain pun langsung menghubungi pihak Kementerian PUPR melalui salah satu balai yang ada di Pekanbaru. Pihak Kementerian PUPR juga cepat tanggap dan langsung mengirimkan anggotanya untuk meninjau kerusakan jembatan akibat banjir tersebut.
Menurut Zulkarnain, pihaknya kini sedang mengumpulkan dokumentasi jembatan rusak untuk bahan yang akan diserahkan kepada Kementerian PUPR. Dan dalam waktu dekat Kementerian PUPR akan melakukan perbaikan atau pembangunan ulang jembatan itu.
‘’In sya Allah akan cepat diproses pihak Kementerian PUPR karena ini sifatnya mendesak. Untuk itu, kami minta kerja sama masyarakat jika nanti dimulai perbaikan atau pembangunan jembatan kembali. Kita berharap masyarakat bisa membantu pihak kementerian dengan bisa memberikan sedikit lahan untuk proses pengerjaannya,’ ‘ujar Zulkarnain.
Selain jembatan, beberapa akses jalan seperti jalan penghubung Kecamatan Hulu Kuantan menuju Kecamatan Kuantan Mudik putus. Begitu juga jalan penghubung Kecamatan Kuantan Mudik menuju Pucuk Rantau.
Di sisi lain, di Kecamatan Gunung Toar, banjir bandang terjadi di Desa Petapahan. Banjir bandang tersebut disebabkan meluapnya anak Sungai Petapahan. Akibatnya, sebanyak 280 rumah terendam.
Kalaksa BPBD Kuansing, Andrizul SKM MSi menyebutkan, data sementara rumah yang terendam sebanyak 12.258 unit. Jumlah tersebut meliputi 14 kecamatan. Angka tersebut diperkirakan akan bertambah memgingat kondisi air Sungai Kuantan terus naik.
Sementara itu, Petugas Hidrologi Balai Wilayah Sungai Sumatera III, Erianto kepada Riau Pos, Rabu (3/1) siang menyebutkan, kondisi Sungai Kuantan hingga siang kemarin masih naik. Bahkan sudah melebihi angka 6,5 meter.
“Ini yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir. Diperkirakan akan terjadi banjir besar di bagian hilir Kuansing. Sebab cuaca saat ini Kuansing masih dilanda hujan. Diminta, Kecamatan Kuantan Tengah hingga Kecamatan Cerenti untuk waspada. Karena luapan Sungai Kuantan baru akan sampai besok (hari ini, red),” kata Erianto.
Sungai Subayang Meluap
Tingginya curah hujan juga membuat meluap Sungai Subayang dan banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Kamparkiri Hulu dan Kamparkiri, Kabupaten Kampar, Rabu (3/1).
Salah seorang warga Tanjung Belit Yanuar menjelaskan, banjir sudah merendam sekitar 15 rumah warga. “Tetapi sekarang sudah surut. Mudah-mudahan tak hujan lagi supaya air Sungai Subayang tidak naik lagi,” harapnya.
Meluapnya Sungai Subayang juga membuat banjir di Desa Kuntu Kecamatan Kamparkiri. Banjir sudah sampai ke rumah warga. Untuk memastikan kondisi masyarakat di wilayah hukum Kampar Kiri tersebut, Kapolsek Kampar Kiri Kompol Mhd Daud dan jajaran melakukan monitoring situasi dan kondisi debit air Sungai Subayang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu tepatnya di Desa Padang Sawah.
“Debit air Sungai Subayang mulai meluap dari pagi menjelang siang dikarenakan curah hujan yang tinggi di bagian hulu Sungai Subayang sejak malam menjelang,” tutur Kapolsek.
Hal yang sama juga terjadi di Rokan Hulu. Air Sungai Rokan dan Sungai Batang Lubuh kembali meluap akibat curah hujan yang tinggi. Hingga Rabu (3/1) petang, banjir luapan kedua sungai ini masih merendam ribuan rumah penduduk di dua kecamatan yakni Kecamatan Bonai Darussalam dan Kepenuhan.
Bahkan akses jalan provinsi Kota Tengah Kecamatan Kepenuhan menuju Sontang batas Duri masih terputus, tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat karena banjir masih merendam sejumlah titik ruas jalan provinsi di Kecamatan Bonai Darussalam dengan ketinggian 30 cm hingga 180 cm.
Data BPBD Rohul hingga pukul 18.00 WIB, kondisi banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Rohul berangsur surut lambat seperti Kecamatan Kepenuhan, Kunto Darussalam. Untuk kondisi banjir di Kecamatan Tambusai saat ini surut lambat, di Desa Lubuk Soting sebagian masih terendam. Sementara banjir di sejumlah desa yang terendam di Kecamatan Bonai Darussalam masih bertambah naik.
Kalaksa BPBD Rohul Zuljandri saat dikonfirmasi membenarkan saat ini banjir masih bertahan dan bahkan naik di dua kecamatan yakni Kepenuhan dan Bonai Darussalam. ‘’Banjir pun menyebabkan terputusnya arus lalulintas Kota Tengah, Kecamatan Kepenuhan menuju Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam hingga batas Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, maupun arah sebaliknya,’’ ujarnya.
Sementara itu, Bupati Rohul H Sukiman bersama Ketua PMI Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Rabu (3/1) meninjau kondisi banjir yang merendam rumah penduduk dan sejumlah titik ruas jalan provinsi di Kecamatan Bonai Darussalam, tepatnya di Desa Sontang.
Mereka menyerahkan secara simbolis bantuan logistik bahan masak untuk dapur umum dan paket sembako kepada warga yang rumahnya terdampak banjir di Kecamatan Bonai Darussalam.
Tampak hadir mendampingi Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK MH, Kadis Sosial P3A Rohul H Damri Poti, Kalaksa BPBD Rohul Zuljandri, dan Camat Bonai Darussalam Elfitren Saputra.
Bupati Rohul H Sukiman secara simbolis menyerahkan langsung bantuan paket sembako dari Pemerintah Kabupaten Rohul kepada warga terdampak banjir di Desa Sontang berupa 15 paket sembako, mi capat saji 10 kotak, air mineral botol 10 kotak, dan air mineral gelas 5 kotak.
Sedangkan Ketua PMI Rohul Hj Peni Herawati Sukiman menyalurkan bantuan untuk warga Desa Sontang yang terdampak banjir berupa beras 100 kg, 30 kotak air mineral, mi cepat saji 10 kotak, minyak goreng 20 kg serta 17 paket sembako yang berisikan susu, sarden, gula, beras 5 kg, dan minyak goreng 2 kg.
‘’Kita berharap bantuan logistik dan paket sembako yang disalurkan PMI Rohul yang nilainya tidak seberapa ini dapat meringankan sedikit beban penderitaan masyarakat,’’ ujarnya.
Peni menegaskan, bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian PMI Rohul terhadap warga yang terdampak banjir. Dengan harapan bencana banjir yang terjadi cepat surut sehingga warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
‘’Secara bertahap bantuan logistik dan paket sembako akan kami salurkan untuk warga terdampak banjir di sejumlah desa di Kecamatan Bonai Darussalam, seperti yang telah kita serahkan di kecamatan lain,’’ tutur Ketua TP PKK Rohul itu.
Sementara itu, Bupati Rohul H Sukiman menyebutkan pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan warga dari bencana banjir dengan mengevakuasi ke daerah yang aman dan memberikan dukungan keperluan bahan makanan dan minuman. ‘’Banjir sudah lebih sebulan. Warga tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa,’’ katanya.
Bupati pun mengimbau warga terdampak banjir tetap tabah, selalu waspada terhadap bencana banjir yang suatu waktu terjadi lebih besar. Sebab berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan di Riau cukup tinggi hingga Februari mendatang.(sol/yas/dac/kom/epp)