Sabtu, 23 November 2024
spot_img

“Surga-Neraka” di Rupat Utara

Eksotisme pantai di Rupat Utara kerap diibaratkan bak “surga” yang tercampak ke Bumi. Menawan dan menjanjikan panorama unik. Tapi di balik keindahan itu, muncul bahaya laten yang terus mengintai. Peredaran gelap narkoba dari Negeri Jiran Malaysia. Para bandar menjadikan pulau ini sebagai kawasan transit yang juga menjanjikan. “Surga dan neraka” ada di sempadan negeri, jalur tersibuk Selat Melaka ini. Mana yang akan menang?

(RIAUPOS.CO) – LENA sibuk bergaya. Dia memperbaiki posisi berdiri, membentangkan tangan, hingga mempermanis senyum. Seorang rekannya mengarahkan, kemudian mengambil gambar dari telepon pintar. Latar belakang pasir putih berpadu laut biru dan langit di batas cakrawala jadi favoritnya.

“Untuk update,” ujar Lena, pekan lalu.

Latar belakang fotografi yang digunakannya adalah Beting Aceh, sebuah pulau yang muncul dari endapan pasir, tak jauh dari Pulau Rupat. Secara administratif, Beting Aceh masuk dalam wilayah Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dari pelabuhan Tanjung Medang, Rupat Utara, perlu waktu 30 menit perjalanan menggunakan pompong. Lebih cepat lagi jika menggunakan kapal cepat (speed boat).

Beting Aceh memiliki hamparan pasir yang sangat luas, sekitar 4 hektare. Pasirnya putih. Terhampar nyaris berbatas cakrawala. Hanya sedikit bagian laut biru di batas cakrawala yang terlihat. Sisanya semata pasir. Pasirnya kerap berderit seakan berbisik jika disentuh. Makanya kerap juga disebut sebagai pasir berbisik seperti pasir di Gumuk Pasir Parangkusumo, Jogjakarta.

Baca Juga:  Pasien Positif Covid-19 di Riau Tambah 70 Orang

Jika air surut, hamparan pasir di pantai ini dapat bertambah luas. Bahkan pengunjung dapat berjalan kaki ke Pulau Babi di sebelahnya. Air laut hanya sebatas lutut di antara dua pulau berpasir. Tentu jika tahu persis jalur pasirnya. Jika tidak tahu, akan berbahaya. Sebab, di antara pasir, terdapat ceruk laut yang dalam. Kadang mencapai tiga meter.

“Sempat ada dua sejoli yang tenggelam lalu meninggal karena tak tahu. Keduanya juga tak bisa berenang,” ujar seorang nakhoda pompong, Budi.

Beting Aceh merupakan pulau yang muncul di sebelah Pulau Babi akibat endapan pasir sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau ini tidak berpenghuni. Hanya ada beberapa pepohonan di sini. Beting Aceh menjadi salah satu destinasi wisata pantai paling diminati pengunjung di Rupat Utara. Hamparan pasir nan eksotis jadi daya tarik magisnya.

Beting merupakan istilah Melayu untuk menyebut laut dangkal yang kadang membuat kapal kandas. Tak hanya pasir, kadang beting juga berisi lumpur. Kenapa Aceh? Budayawan muda Rupat Utara, Hafiz menyebutkan, pada abad ke-15, para pedagang Aceh datang ke kawasan ini. Kapal mereka terdampar di sini. Maka, jadilah tempat itu sebagai Beting Aceh.

“Orang Aceh juga yang menyebarkan Islam di Rupat Utara dari sebelumnya animisme,” ujar Hafiz.

Rupat Utara tak hanya punya Beting Aceh. Terdapat garis pantai sepanjang 17 km di pesisir pulau ini. Pulau Rupat terdiri dari dua kecamatan, Kecamatan Rupat dan Rupat Utara. Garis pantai berpasir terpanjang dan terbaik berada di Rupat Utara. Garis pantai ini menghadap langsung ke Selat Melaka, yang berbatasan langsung dengan Negeri Jiran, Malaysia. Lampu gemerlap pelabuhan Port Dickson kerap juga terlihat di malam hari saat cuaca cerah.

Baca Juga:  Riau Perlu Remitigasi untuk Menekan Penyebaran Covid-19

Sama seperti Beting Aceh, pantai-pantai di pesisir Rupat Utara juga memiliki pasir putih yang landai. Jika air surut, pantai berpasir putih ini cukup luas untuk bermain voli pantai. Jika air pasang, lautnya dapat digunakan untuk berenang, menyelam, bahkan berselancar. Air dangkal yang berpasir sangat luas. Sekitar jarak 150 meter dari bibir pantai masih berupa pasir landai yang hanya sedalam pinggang orang dewasa. Masih relatif aman untuk berenang. Pun bagi anak-anak.

Salah satu pantai terindah di Rupat Utara, Pantai Pesona di Desa Teluk Rhu bahkan memiliki beberapa fasilitas permainan air. Dari kano hingga donat boat dan banana boat ada di sini. Berbagai home stay juga sudah berdiri di sini. Pemilik home stay juga membuat beberapa fasilitas berupa gazebo, kursi-kursi santai untuk berjemur, ayunan, dan area berfotografi yang instagramable. Pantai Pesona ini bahkan disebut-sebut mirip dengan Pantai Sanur di timur Bali.

 

Eksotisme pantai di Rupat Utara kerap diibaratkan bak “surga” yang tercampak ke Bumi. Menawan dan menjanjikan panorama unik. Tapi di balik keindahan itu, muncul bahaya laten yang terus mengintai. Peredaran gelap narkoba dari Negeri Jiran Malaysia. Para bandar menjadikan pulau ini sebagai kawasan transit yang juga menjanjikan. “Surga dan neraka” ada di sempadan negeri, jalur tersibuk Selat Melaka ini. Mana yang akan menang?

(RIAUPOS.CO) – LENA sibuk bergaya. Dia memperbaiki posisi berdiri, membentangkan tangan, hingga mempermanis senyum. Seorang rekannya mengarahkan, kemudian mengambil gambar dari telepon pintar. Latar belakang pasir putih berpadu laut biru dan langit di batas cakrawala jadi favoritnya.

- Advertisement -

“Untuk update,” ujar Lena, pekan lalu.

Latar belakang fotografi yang digunakannya adalah Beting Aceh, sebuah pulau yang muncul dari endapan pasir, tak jauh dari Pulau Rupat. Secara administratif, Beting Aceh masuk dalam wilayah Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dari pelabuhan Tanjung Medang, Rupat Utara, perlu waktu 30 menit perjalanan menggunakan pompong. Lebih cepat lagi jika menggunakan kapal cepat (speed boat).

- Advertisement -

Beting Aceh memiliki hamparan pasir yang sangat luas, sekitar 4 hektare. Pasirnya putih. Terhampar nyaris berbatas cakrawala. Hanya sedikit bagian laut biru di batas cakrawala yang terlihat. Sisanya semata pasir. Pasirnya kerap berderit seakan berbisik jika disentuh. Makanya kerap juga disebut sebagai pasir berbisik seperti pasir di Gumuk Pasir Parangkusumo, Jogjakarta.

Baca Juga:  Riau Perlu Remitigasi untuk Menekan Penyebaran Covid-19

Jika air surut, hamparan pasir di pantai ini dapat bertambah luas. Bahkan pengunjung dapat berjalan kaki ke Pulau Babi di sebelahnya. Air laut hanya sebatas lutut di antara dua pulau berpasir. Tentu jika tahu persis jalur pasirnya. Jika tidak tahu, akan berbahaya. Sebab, di antara pasir, terdapat ceruk laut yang dalam. Kadang mencapai tiga meter.

“Sempat ada dua sejoli yang tenggelam lalu meninggal karena tak tahu. Keduanya juga tak bisa berenang,” ujar seorang nakhoda pompong, Budi.

Beting Aceh merupakan pulau yang muncul di sebelah Pulau Babi akibat endapan pasir sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau ini tidak berpenghuni. Hanya ada beberapa pepohonan di sini. Beting Aceh menjadi salah satu destinasi wisata pantai paling diminati pengunjung di Rupat Utara. Hamparan pasir nan eksotis jadi daya tarik magisnya.

Beting merupakan istilah Melayu untuk menyebut laut dangkal yang kadang membuat kapal kandas. Tak hanya pasir, kadang beting juga berisi lumpur. Kenapa Aceh? Budayawan muda Rupat Utara, Hafiz menyebutkan, pada abad ke-15, para pedagang Aceh datang ke kawasan ini. Kapal mereka terdampar di sini. Maka, jadilah tempat itu sebagai Beting Aceh.

“Orang Aceh juga yang menyebarkan Islam di Rupat Utara dari sebelumnya animisme,” ujar Hafiz.

Rupat Utara tak hanya punya Beting Aceh. Terdapat garis pantai sepanjang 17 km di pesisir pulau ini. Pulau Rupat terdiri dari dua kecamatan, Kecamatan Rupat dan Rupat Utara. Garis pantai berpasir terpanjang dan terbaik berada di Rupat Utara. Garis pantai ini menghadap langsung ke Selat Melaka, yang berbatasan langsung dengan Negeri Jiran, Malaysia. Lampu gemerlap pelabuhan Port Dickson kerap juga terlihat di malam hari saat cuaca cerah.

Baca Juga:  Pasien Positif Covid-19 di Riau Tambah 70 Orang

Sama seperti Beting Aceh, pantai-pantai di pesisir Rupat Utara juga memiliki pasir putih yang landai. Jika air surut, pantai berpasir putih ini cukup luas untuk bermain voli pantai. Jika air pasang, lautnya dapat digunakan untuk berenang, menyelam, bahkan berselancar. Air dangkal yang berpasir sangat luas. Sekitar jarak 150 meter dari bibir pantai masih berupa pasir landai yang hanya sedalam pinggang orang dewasa. Masih relatif aman untuk berenang. Pun bagi anak-anak.

Salah satu pantai terindah di Rupat Utara, Pantai Pesona di Desa Teluk Rhu bahkan memiliki beberapa fasilitas permainan air. Dari kano hingga donat boat dan banana boat ada di sini. Berbagai home stay juga sudah berdiri di sini. Pemilik home stay juga membuat beberapa fasilitas berupa gazebo, kursi-kursi santai untuk berjemur, ayunan, dan area berfotografi yang instagramable. Pantai Pesona ini bahkan disebut-sebut mirip dengan Pantai Sanur di timur Bali.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari