Rabu, 9 April 2025
spot_img

Buka-bukaan, Humprey Djemat: Ada Bakal Calon Menteri Dimintai Rp500 Miliar

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar kubu Jakarta Humphrey Djemat buka-bukaan soal bursa calon menteri. Lawan politik kubu Romahurmuziy alias Rommy ini mengungkapkan ada bakal calon menteri yang dimintai Rp 500 miliar oleh parpol, itu sebagai bayaran agar namanya disodorkan kepada Jokowi.

Menurut Humphrey, orang tersebut merupakan profesional yang disukai Presiden Joko Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.

“Saya sudah mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan murni dari Jokowi. Jadi dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa kontribusi Rp 500 miliar,” kata Humphrey ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Minggu (24/11).

Baca Juga:  Gerindra Tunjuk M Faisal Pimpin DPRD Kampar

Kendati demikian, Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, orang tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang yang tergolong besar.

“Karena dia memang orang profesional. Itu jelas melawan hati nuraninya. Jelas dia tidak mau. Namun keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” ucap Humprey.

Humphrey menyatakan, tidak menutup kemungkinan praktik demikian juga terjadi ke calon menteri lainnya. Dia berharap, partai politik bisa segera untuk berbenah dengan sistem rekrutmen yang tidak transaksional.

“Tapi kalau terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu profesional adalah teman saya,” pungkasnya.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Syamsuar Ajak Kader Besarkan Golkar di Riau

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar kubu Jakarta Humphrey Djemat buka-bukaan soal bursa calon menteri. Lawan politik kubu Romahurmuziy alias Rommy ini mengungkapkan ada bakal calon menteri yang dimintai Rp 500 miliar oleh parpol, itu sebagai bayaran agar namanya disodorkan kepada Jokowi.

Menurut Humphrey, orang tersebut merupakan profesional yang disukai Presiden Joko Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.

“Saya sudah mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan murni dari Jokowi. Jadi dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa kontribusi Rp 500 miliar,” kata Humphrey ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Minggu (24/11).

Baca Juga:  Wawasan Kebangsaan Atasi Tergerusnya Rasa Cinta Tanah Air

Kendati demikian, Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, orang tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang yang tergolong besar.

“Karena dia memang orang profesional. Itu jelas melawan hati nuraninya. Jelas dia tidak mau. Namun keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” ucap Humprey.

Humphrey menyatakan, tidak menutup kemungkinan praktik demikian juga terjadi ke calon menteri lainnya. Dia berharap, partai politik bisa segera untuk berbenah dengan sistem rekrutmen yang tidak transaksional.

“Tapi kalau terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu profesional adalah teman saya,” pungkasnya.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  KPU: Pasien Terinfeksi Covid-19 Bisa Nyoblos di Pilkada 2020

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Buka-bukaan, Humprey Djemat: Ada Bakal Calon Menteri Dimintai Rp500 Miliar

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar kubu Jakarta Humphrey Djemat buka-bukaan soal bursa calon menteri. Lawan politik kubu Romahurmuziy alias Rommy ini mengungkapkan ada bakal calon menteri yang dimintai Rp 500 miliar oleh parpol, itu sebagai bayaran agar namanya disodorkan kepada Jokowi.

Menurut Humphrey, orang tersebut merupakan profesional yang disukai Presiden Joko Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.

“Saya sudah mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan murni dari Jokowi. Jadi dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa kontribusi Rp 500 miliar,” kata Humphrey ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Minggu (24/11).

Baca Juga:  Bawaslu Minta KPU Jelaskan ke Publik

Kendati demikian, Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, orang tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang yang tergolong besar.

“Karena dia memang orang profesional. Itu jelas melawan hati nuraninya. Jelas dia tidak mau. Namun keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” ucap Humprey.

Humphrey menyatakan, tidak menutup kemungkinan praktik demikian juga terjadi ke calon menteri lainnya. Dia berharap, partai politik bisa segera untuk berbenah dengan sistem rekrutmen yang tidak transaksional.

“Tapi kalau terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu profesional adalah teman saya,” pungkasnya.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Syamsuar Ajak Kader Besarkan Golkar di Riau

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar kubu Jakarta Humphrey Djemat buka-bukaan soal bursa calon menteri. Lawan politik kubu Romahurmuziy alias Rommy ini mengungkapkan ada bakal calon menteri yang dimintai Rp 500 miliar oleh parpol, itu sebagai bayaran agar namanya disodorkan kepada Jokowi.

Menurut Humphrey, orang tersebut merupakan profesional yang disukai Presiden Joko Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.

“Saya sudah mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan murni dari Jokowi. Jadi dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa kontribusi Rp 500 miliar,” kata Humphrey ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Minggu (24/11).

Baca Juga:  Wawasan Kebangsaan Atasi Tergerusnya Rasa Cinta Tanah Air

Kendati demikian, Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, orang tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang yang tergolong besar.

“Karena dia memang orang profesional. Itu jelas melawan hati nuraninya. Jelas dia tidak mau. Namun keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” ucap Humprey.

Humphrey menyatakan, tidak menutup kemungkinan praktik demikian juga terjadi ke calon menteri lainnya. Dia berharap, partai politik bisa segera untuk berbenah dengan sistem rekrutmen yang tidak transaksional.

“Tapi kalau terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu profesional adalah teman saya,” pungkasnya.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Tersegel, KPU Kirim Tiga Jenis Surat Suara ke KPU RI

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari