Kamis, 9 Mei 2024

Unggul Telak dalam Quick Count, Anies Tunggu Hasil KPU, Ganjar Beber Dugaan Kecurangan

Prabowo Siap Rangkul Semua Pihak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 hampir pasti selesai dalam satu putaran. Meski data Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum direkapitulasi, hasil quick count atau hitung cepat memperlihatkan pasangan calon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangi kontestasi.

Dari sejumlah lembaga survei yang kredibel, pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu berhasil melampaui perolehan 50 persen. Bagi Prabowo, ini menjadi akhir penantiannya. Seperti diketahui, Prabowo pernah tiga kali ikut pilpres sejak 2009, 2014, serta 2019 dan selalu berakhir dengan kekalahan.

Yamaha

Berdasarkan LSI Denny JA, dari 90 persen suara masuk Prabowo-Gibran unggul 58,43 persen. Diikuti Anies-Muhaimin dengan 25 persen, dan Ganjar-Mahfud sebanyak 16,57 persen.

Sedangkan di Indikator Politik Indonesia, berdasarkan suara masuk 85,30 persen dari 3.000 sampel TPS, Prabowo-Gibran unggul 57,91 persen. Posisi kedua Anies-Muhaimin sebesar 25,60 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,49 persen.

Sementara itu, berdasarkan Charta Politika, daru data masuk 81,39 persen, Prabowo-Gibran unggul 57,67 persen. Diikuti Anies Baswedan-Muhaimin 25,72 persen dan Ganjar–Mahfud sebesar 16,61 persen.

- Advertisement -

Berdasarkan data di https://pemilu2024.kpu.go.id Rabu (14/2) pukul 23.30 WIB, dari 18,31 persen suara yang masuk di TPS se-Indonesia (150.700 dari 823.236 TPS), Prabowo-Gibran unggul 56,17 persen (7.138.781 suara). Diikuti Anies Baswedan-Muhaimin 23,87 persen (3.033.507 suara), dan Ganjar–Mahfud sebesar 19,96 persen (2.536.211 suara).

Sementara itu, di Riau berdasarkan data di https://pemilu2024.kpu.go.id, hingga pukul 00.30 WIB, dari 18,12 persen suara yang masuk (3.510 dari 19.366 TPS), Prabowo-Gibran unggul 50,41 persen (130.449 suara). Sedangkan Anies-Muhaimin 38,79 persen (100.384 suara). Sementara Ganjar-Mahfud 10,8 persen (27,947 suara).

- Advertisement -

Usai unggul dalam quick count, Prabowo dan Gibran langsung menemui para pendukung di Istora Senayan, Jakarta. Dalam pidatonya, Prabowo mengaku bersyukur atas pelaksanaan pemilu yang berlangsung damai. Secara umum, prosesnya berlangsung baik dengan tidak ada ketegangan dan kekisruhan. Oleh karenanya, dia mengapresiasi kerja penyelenggara dan petugas keamanan.

Prabowo juga bersyukur dengan hasil hitung cepat yang memenangkan dirinya. Bahkan cukup untuk satu putaran. Meskipun, dia akan menunggu hasil resmi. “Kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU,” ujarnya. Meski unggul dalam banyak lembaga survei, Prabowo meminta jajarannya untuk tidak boleh sombong, jumawa, dan euforia berlebihan. “Kita tetap harus rendah hati,” ujarnya.

Kemenangannya, lanjut dia, jangan hanya menjadi kemenangan koalisi. Melainkan harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat indonesia. Oleh karenanya, Prabowo menegaskan akan menjadi presiden dan pemerintahan untuk swluruh rakyat Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memberi isyarat untuk menambah kekuatan dengan membuka ruang bagi pihak luar. “Kami akan merangkul semua unsur semua kekuatan,” tegasnya.

Prabowo siap menyusun pemerintahan terdiri dari putra putri terbaik bangsa. Terakhir, Prabowo meminta publik untuk selesai saling bertengkar. Sebab kampanye telah usai. Dia berharap publik bisa kembali rukun.

Sementara itu, Gibran mengapresiasi kerja keras para simpatisan dan tim kemenangan. Karena kerja keras tim, dia dan pak Prabowo bisa menang dengan angka yang cukup tinggi. Bahkan, sempat tidak menyangka mendapat sebesar itu.

Dengan kemenangan itu, dia juga meyakini akan mengubah pandangan orang terhadapnya. Sebab, tiga bulan lalu, dia mengaku bukan siapa-siapa. “Dikatain plonga plongo, Dikatain samsul,” kata Gibran disambut antusias pendukungnya. Terakhir, Gibran mengapresiasi Prabowo yang mau menggandeng anak muda.

Dalam pada itu, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan pernyataan terkait hitung cepat suara pilpres. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tidak ingin terburu-buru menyimpulkan perhitungan suara sementara. ”Kita tunggu sampai perhitungan (suara) KPU selesai, jangan buru-buru. Masih panjang, ngapain buru-buru,” ungkapnya.

Anies menyatakan dirinya tetap ingin berpikir positif. Mengenai hasil quick count yang menunjukkan perolehan suara Amin terpaut jauh dengan Prabowo-Gibran, Anies mengaku tidak ingin tergiring. Dia tetap memilih perhitungan resmi dari KPU. ”Sekarang kasih waktu KPU untuk bekerja, jangan tergiring. Sekarang tunggu sampai KPU tuntas,” ujarnya.

Terpisah, Kaptain Timnas Pemenangan Amin M Syaugi Alaydrus menyebut hasil quick count masih sangat awal. Dia menegaskan, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu proses penghitungan real count dari KPU. ”Kami akan menunggu sampai selesai hitungan real count (KPU) tersebut,” ungkap mantan Kepala Basarnas itu.

Baca Juga:  Mencari Pemimpin Adil untuk Indonesia

Sementara itu, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Anies-Muhaimin, Jusuf Kalla mengatakan pihaknya sepakat untuk menunggu hasil resmi dari KPU terkait penghitungan suara. ”Baru teman-teman itu mengambil sikap,” papar JK di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

JK menilai, survei atau quick count yang menampilkan kemenangan Prabowo-Gibran di atas 50 persen hanya bersifat perkiraan. Menurutnya, hitungan itu belum fix. ”Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1.000-2.000 TPS. Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar,” ujarnya.

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo juga merespon hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Dia meragukan perolehan suara yang diraih pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

Ganjar mengatakan, pihaknya masih akan terus mengikuti pemberitaan politik di media. “Tenang semuanya. Kita akan mengikuti semua apa yang diberitakan dan tentu penghitungan akhir nanti sampai Maret,” terangnya di Posko Relawan Mahfud MD, Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, saat ini para saksi dari partai politik pengusung sedang bekerja untuk mengumpulkan data. Mereka tetap semangat bekerja. Ganjar menegaskan, tidak ada perjuangan yang sia-sia.

Menurut Ganjar, semua hasil perolehan suara sedang diakumulasikan oleh partai, khususnya PDI Perjuangan (PDIP). “Maka kita tunggu saja, nanti yang sifatnya teknis, kawan-kawan TPN yang sedang menyiapkan,” bebernya.

Saat ditanya hasil hitung cepat yang menunjukkan kemungkinan pilpres satu putaran, Ganjar balik bertanya. “Kamu percaya nggak suara saya segitu,?” ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid meminta barisan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud, dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU.

Tentu, kata Arsjad, pihaknya menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. “Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” kata Arsjad.

Arsjad juga mengatakan, bahwa publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan 3 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

Menurutnya, kecurangan-kecurangan itu adalah serangan terhadap proses demokrasi. Dia menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif.

Tim Hukum TPN, menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapa pun yang mencoba untuk melakukannya,” lanjut Arsjad.

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa perolehan itu jelas luar biasa. ”Karena survei terakhir memang ada indikasi kenaikan suara Prabowo-Gibran tetapi banyak yang tidak mengira, termasuk saya, bahwa Prabowo bisa menang di Kandang Banteng,” ungkap Burhan dalam dialog yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube IPI, kemarin.

Keunggulan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah bahkan melebihi hasil survei terakhir yang dirilis IPI. Burhan menjelaskan bahwa pada akhir Januari sampai awal Februari, IPI memang mendapati hasil survei pilpres di Jawa Tengah dimenangkan oleh Prabowo-Gibran.

Namun gap persentase suara antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 dengan nomor urut 3 tidak lebih dari delapan persen. ”Jadi, data quick count di Jawa Tengah itu suara Pak Prabowo 53,06 persen. Kemudian disusul oleh Mas Ganjar 34,45 persen,” kata dia.

Itu menunjukkan bahwa gap persentase suara di antara kedua pasangan itu cukup tebal. Keunggulan Prabowo-Gibran di ‘’Kandang Banteng’’, lanjut Burhan, tidak lepas dari pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, secara formal yang menang di sana memang Prabowo-Gibran.

Baca Juga:  SBY Keluhkan Ongkos Politik Kelewat Batas

Namun, secara simbolik keunggulan pasangan tersebut di Jawa Tengah menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memang di sana. ”Terlepas dari apapun sebabnya. Apakah efek bansos, efek personality, efek approval rating,” ujarnya. Dia menyebutkan, kemenangan itu juga menunjukkan ada asosiasi positif antara approval rating Jokowi dengan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Menurut Burhan, ada migrasi suara yang cukup besar dari kubu 3 ke 2. Semua itu tidak lepas dari peran Jokowi. Akibatnya, suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah tergerus. Bukan hanya unggul di Jawa Tengah, hasil quick count IPI menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran unggul di dua provinsi besar lainnya. Yakni Jawa Timur dan Jawa Barat.

Keunggulan mereka di Jawa Timur bahkan cukup signifikan. Yakni 65,3 persen. ”Jawa Timur saya sebut penting karena tidak ada capres yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Timur, sejak tahun 2004” ujarnya.

Sementara di Jawa Barat, Prabowo berhasil mempertahankan suara yang selama ini mendukungnya dalam pilpres. Dalam dua kali pilpres melalui Jokowi, Prabowo selalu unggul di Jawa Barat. Tahun ini, meski pendukungnya sudah ada yang pindah haluan ke Anies-Muhaimin, Prabowo tetap unggul di Jawa Barat. ”Di Jawa Barat Pak Prabowo berhasil mempertahankan provinsi yang selama ini menjadi basis tradisionalnya,” jelasnya. Raihan suara Prabowo di Jawa Barat berdasar hasil quick count juga tinggi. Yakni 58,63 persen.

Keunggulan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disambut sukacita. Bukan hanya jajaran Tim Kampanye Nasional, melainkan juga para relawan, simpatisan hingga pendukung.

Usai hasil quick count keluar, secara perlahan banyak pendukung Prabowo yang merapat ke kediaman Rumah Kertanegara. Selain meneriakkan yel-yel, mereka yang didominasi pakaian kaos biru langit juga joget gemoy di halaman rumah Prabowo. Mereka hadir hingga malam dan ditemui Prabowo yang hendak beranjak ke Istora Senayan.

Di Senayan, ribuan pendukung Prabowo juga memadati Istora Senayan Jakarta. Sejak pukul 14.00 WIB, mereka sudah mulai berdatangan ke tempat yang biasa digunakan untuk pertandingan bulu tangkis tersebut.

Di Istora, mereka menunggu pidato politik oleh Prabowo dan Gibran disambut dengan berjoget dalam konser musik. Hadir juga dalam kesempatan itu para petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM), petinggi relawan, tokoh-tokoh dalam Tim Kampanye Nasional.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hasil quick count disambut bahagia semua unsur tim pemenangan. Tak hanya pendukung, suasana kebatinan Prabowo dalam kondisi sangat baik, bergembira dan bersyukur. “Pak Prabowo menyampaikan ini sebagai sebuah anugerah dan beliau sujud syukur atas kemenangan itu,” terangnya.

Kemenangan Prabowo sendiri juga terpotret dari hasil pemungutan suara di TPS 33 Bojong Koneng, tempat dia menyalurkan hak suaranya. Di situ, Prabowo menang telak dengan perolehan 236 suara. Di susul Anies-Muhaimin 11 suara dan Ganjar-Mahfud 2 suara. Kemudian di TPS Gibran, Anies-Muhaimin mendapat 6 suara, Prabowo-Gibran 110 suara, dan Ganjar Mahfud mendapat 53 suara.

Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) juga menang telak di TPS masing-masing. Di TPS 60 Cilandak, tempat Anies menggunakan hak pilih, pasangan Amin mendapat perolehan 140 suara dari total 194 suara sah. Sementara di TPS 023 Kemang, tempat Muhaimin nyoblos, pasangan Amin menang telak dengan 132 suara.

Di TPS Ganjar, Pasangan Ganjar-Mahfud meraih 64,41 persen suara di TPS 11 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, yang menjadi tempatnya Ganjar dan keluarganya mencoblos kemarin.

Ganjar-Mahfud tercatat mendapat 176 suara dari 267 suara pemilih yang mencoblos. Sedangkan Prabowo-Gibran meraih 76 suara atau 28,46 persen, dan Anies-Muhaimin hanya mendapat 19 suara atau 7,11 persen.

Sedangkan di TPS 106 Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, tempat Mahfud dan keluarganya mencoblos, pasangan Ganjar-Mahfud menang telak dengan 127 suara. Sedangkan Prabowo-Gibran meraih 70 suara, dan Anies-Muhaimin 59 suara. (far/tyo/lum/syn/lyn/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 hampir pasti selesai dalam satu putaran. Meski data Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum direkapitulasi, hasil quick count atau hitung cepat memperlihatkan pasangan calon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangi kontestasi.

Dari sejumlah lembaga survei yang kredibel, pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu berhasil melampaui perolehan 50 persen. Bagi Prabowo, ini menjadi akhir penantiannya. Seperti diketahui, Prabowo pernah tiga kali ikut pilpres sejak 2009, 2014, serta 2019 dan selalu berakhir dengan kekalahan.

Berdasarkan LSI Denny JA, dari 90 persen suara masuk Prabowo-Gibran unggul 58,43 persen. Diikuti Anies-Muhaimin dengan 25 persen, dan Ganjar-Mahfud sebanyak 16,57 persen.

Sedangkan di Indikator Politik Indonesia, berdasarkan suara masuk 85,30 persen dari 3.000 sampel TPS, Prabowo-Gibran unggul 57,91 persen. Posisi kedua Anies-Muhaimin sebesar 25,60 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,49 persen.

Sementara itu, berdasarkan Charta Politika, daru data masuk 81,39 persen, Prabowo-Gibran unggul 57,67 persen. Diikuti Anies Baswedan-Muhaimin 25,72 persen dan Ganjar–Mahfud sebesar 16,61 persen.

Berdasarkan data di https://pemilu2024.kpu.go.id Rabu (14/2) pukul 23.30 WIB, dari 18,31 persen suara yang masuk di TPS se-Indonesia (150.700 dari 823.236 TPS), Prabowo-Gibran unggul 56,17 persen (7.138.781 suara). Diikuti Anies Baswedan-Muhaimin 23,87 persen (3.033.507 suara), dan Ganjar–Mahfud sebesar 19,96 persen (2.536.211 suara).

Sementara itu, di Riau berdasarkan data di https://pemilu2024.kpu.go.id, hingga pukul 00.30 WIB, dari 18,12 persen suara yang masuk (3.510 dari 19.366 TPS), Prabowo-Gibran unggul 50,41 persen (130.449 suara). Sedangkan Anies-Muhaimin 38,79 persen (100.384 suara). Sementara Ganjar-Mahfud 10,8 persen (27,947 suara).

Usai unggul dalam quick count, Prabowo dan Gibran langsung menemui para pendukung di Istora Senayan, Jakarta. Dalam pidatonya, Prabowo mengaku bersyukur atas pelaksanaan pemilu yang berlangsung damai. Secara umum, prosesnya berlangsung baik dengan tidak ada ketegangan dan kekisruhan. Oleh karenanya, dia mengapresiasi kerja penyelenggara dan petugas keamanan.

Prabowo juga bersyukur dengan hasil hitung cepat yang memenangkan dirinya. Bahkan cukup untuk satu putaran. Meskipun, dia akan menunggu hasil resmi. “Kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU,” ujarnya. Meski unggul dalam banyak lembaga survei, Prabowo meminta jajarannya untuk tidak boleh sombong, jumawa, dan euforia berlebihan. “Kita tetap harus rendah hati,” ujarnya.

Kemenangannya, lanjut dia, jangan hanya menjadi kemenangan koalisi. Melainkan harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat indonesia. Oleh karenanya, Prabowo menegaskan akan menjadi presiden dan pemerintahan untuk swluruh rakyat Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memberi isyarat untuk menambah kekuatan dengan membuka ruang bagi pihak luar. “Kami akan merangkul semua unsur semua kekuatan,” tegasnya.

Prabowo siap menyusun pemerintahan terdiri dari putra putri terbaik bangsa. Terakhir, Prabowo meminta publik untuk selesai saling bertengkar. Sebab kampanye telah usai. Dia berharap publik bisa kembali rukun.

Sementara itu, Gibran mengapresiasi kerja keras para simpatisan dan tim kemenangan. Karena kerja keras tim, dia dan pak Prabowo bisa menang dengan angka yang cukup tinggi. Bahkan, sempat tidak menyangka mendapat sebesar itu.

Dengan kemenangan itu, dia juga meyakini akan mengubah pandangan orang terhadapnya. Sebab, tiga bulan lalu, dia mengaku bukan siapa-siapa. “Dikatain plonga plongo, Dikatain samsul,” kata Gibran disambut antusias pendukungnya. Terakhir, Gibran mengapresiasi Prabowo yang mau menggandeng anak muda.

Dalam pada itu, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan pernyataan terkait hitung cepat suara pilpres. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tidak ingin terburu-buru menyimpulkan perhitungan suara sementara. ”Kita tunggu sampai perhitungan (suara) KPU selesai, jangan buru-buru. Masih panjang, ngapain buru-buru,” ungkapnya.

Anies menyatakan dirinya tetap ingin berpikir positif. Mengenai hasil quick count yang menunjukkan perolehan suara Amin terpaut jauh dengan Prabowo-Gibran, Anies mengaku tidak ingin tergiring. Dia tetap memilih perhitungan resmi dari KPU. ”Sekarang kasih waktu KPU untuk bekerja, jangan tergiring. Sekarang tunggu sampai KPU tuntas,” ujarnya.

Terpisah, Kaptain Timnas Pemenangan Amin M Syaugi Alaydrus menyebut hasil quick count masih sangat awal. Dia menegaskan, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu proses penghitungan real count dari KPU. ”Kami akan menunggu sampai selesai hitungan real count (KPU) tersebut,” ungkap mantan Kepala Basarnas itu.

Baca Juga:  Nepotisme Picu Penyalahgunaan Kekuasaan

Sementara itu, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Anies-Muhaimin, Jusuf Kalla mengatakan pihaknya sepakat untuk menunggu hasil resmi dari KPU terkait penghitungan suara. ”Baru teman-teman itu mengambil sikap,” papar JK di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

JK menilai, survei atau quick count yang menampilkan kemenangan Prabowo-Gibran di atas 50 persen hanya bersifat perkiraan. Menurutnya, hitungan itu belum fix. ”Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1.000-2.000 TPS. Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar,” ujarnya.

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo juga merespon hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Dia meragukan perolehan suara yang diraih pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.

Ganjar mengatakan, pihaknya masih akan terus mengikuti pemberitaan politik di media. “Tenang semuanya. Kita akan mengikuti semua apa yang diberitakan dan tentu penghitungan akhir nanti sampai Maret,” terangnya di Posko Relawan Mahfud MD, Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, saat ini para saksi dari partai politik pengusung sedang bekerja untuk mengumpulkan data. Mereka tetap semangat bekerja. Ganjar menegaskan, tidak ada perjuangan yang sia-sia.

Menurut Ganjar, semua hasil perolehan suara sedang diakumulasikan oleh partai, khususnya PDI Perjuangan (PDIP). “Maka kita tunggu saja, nanti yang sifatnya teknis, kawan-kawan TPN yang sedang menyiapkan,” bebernya.

Saat ditanya hasil hitung cepat yang menunjukkan kemungkinan pilpres satu putaran, Ganjar balik bertanya. “Kamu percaya nggak suara saya segitu,?” ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid meminta barisan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud, dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU.

Tentu, kata Arsjad, pihaknya menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. “Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” kata Arsjad.

Arsjad juga mengatakan, bahwa publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan 3 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

Menurutnya, kecurangan-kecurangan itu adalah serangan terhadap proses demokrasi. Dia menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif.

Tim Hukum TPN, menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapa pun yang mencoba untuk melakukannya,” lanjut Arsjad.

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa perolehan itu jelas luar biasa. ”Karena survei terakhir memang ada indikasi kenaikan suara Prabowo-Gibran tetapi banyak yang tidak mengira, termasuk saya, bahwa Prabowo bisa menang di Kandang Banteng,” ungkap Burhan dalam dialog yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube IPI, kemarin.

Keunggulan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah bahkan melebihi hasil survei terakhir yang dirilis IPI. Burhan menjelaskan bahwa pada akhir Januari sampai awal Februari, IPI memang mendapati hasil survei pilpres di Jawa Tengah dimenangkan oleh Prabowo-Gibran.

Namun gap persentase suara antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 dengan nomor urut 3 tidak lebih dari delapan persen. ”Jadi, data quick count di Jawa Tengah itu suara Pak Prabowo 53,06 persen. Kemudian disusul oleh Mas Ganjar 34,45 persen,” kata dia.

Itu menunjukkan bahwa gap persentase suara di antara kedua pasangan itu cukup tebal. Keunggulan Prabowo-Gibran di ‘’Kandang Banteng’’, lanjut Burhan, tidak lepas dari pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, secara formal yang menang di sana memang Prabowo-Gibran.

Baca Juga:  Dubes di Arab Saudi Dinilai Memfitnah Habib Rizieq Shihab

Namun, secara simbolik keunggulan pasangan tersebut di Jawa Tengah menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memang di sana. ”Terlepas dari apapun sebabnya. Apakah efek bansos, efek personality, efek approval rating,” ujarnya. Dia menyebutkan, kemenangan itu juga menunjukkan ada asosiasi positif antara approval rating Jokowi dengan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Menurut Burhan, ada migrasi suara yang cukup besar dari kubu 3 ke 2. Semua itu tidak lepas dari peran Jokowi. Akibatnya, suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah tergerus. Bukan hanya unggul di Jawa Tengah, hasil quick count IPI menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran unggul di dua provinsi besar lainnya. Yakni Jawa Timur dan Jawa Barat.

Keunggulan mereka di Jawa Timur bahkan cukup signifikan. Yakni 65,3 persen. ”Jawa Timur saya sebut penting karena tidak ada capres yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Timur, sejak tahun 2004” ujarnya.

Sementara di Jawa Barat, Prabowo berhasil mempertahankan suara yang selama ini mendukungnya dalam pilpres. Dalam dua kali pilpres melalui Jokowi, Prabowo selalu unggul di Jawa Barat. Tahun ini, meski pendukungnya sudah ada yang pindah haluan ke Anies-Muhaimin, Prabowo tetap unggul di Jawa Barat. ”Di Jawa Barat Pak Prabowo berhasil mempertahankan provinsi yang selama ini menjadi basis tradisionalnya,” jelasnya. Raihan suara Prabowo di Jawa Barat berdasar hasil quick count juga tinggi. Yakni 58,63 persen.

Keunggulan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disambut sukacita. Bukan hanya jajaran Tim Kampanye Nasional, melainkan juga para relawan, simpatisan hingga pendukung.

Usai hasil quick count keluar, secara perlahan banyak pendukung Prabowo yang merapat ke kediaman Rumah Kertanegara. Selain meneriakkan yel-yel, mereka yang didominasi pakaian kaos biru langit juga joget gemoy di halaman rumah Prabowo. Mereka hadir hingga malam dan ditemui Prabowo yang hendak beranjak ke Istora Senayan.

Di Senayan, ribuan pendukung Prabowo juga memadati Istora Senayan Jakarta. Sejak pukul 14.00 WIB, mereka sudah mulai berdatangan ke tempat yang biasa digunakan untuk pertandingan bulu tangkis tersebut.

Di Istora, mereka menunggu pidato politik oleh Prabowo dan Gibran disambut dengan berjoget dalam konser musik. Hadir juga dalam kesempatan itu para petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM), petinggi relawan, tokoh-tokoh dalam Tim Kampanye Nasional.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hasil quick count disambut bahagia semua unsur tim pemenangan. Tak hanya pendukung, suasana kebatinan Prabowo dalam kondisi sangat baik, bergembira dan bersyukur. “Pak Prabowo menyampaikan ini sebagai sebuah anugerah dan beliau sujud syukur atas kemenangan itu,” terangnya.

Kemenangan Prabowo sendiri juga terpotret dari hasil pemungutan suara di TPS 33 Bojong Koneng, tempat dia menyalurkan hak suaranya. Di situ, Prabowo menang telak dengan perolehan 236 suara. Di susul Anies-Muhaimin 11 suara dan Ganjar-Mahfud 2 suara. Kemudian di TPS Gibran, Anies-Muhaimin mendapat 6 suara, Prabowo-Gibran 110 suara, dan Ganjar Mahfud mendapat 53 suara.

Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) juga menang telak di TPS masing-masing. Di TPS 60 Cilandak, tempat Anies menggunakan hak pilih, pasangan Amin mendapat perolehan 140 suara dari total 194 suara sah. Sementara di TPS 023 Kemang, tempat Muhaimin nyoblos, pasangan Amin menang telak dengan 132 suara.

Di TPS Ganjar, Pasangan Ganjar-Mahfud meraih 64,41 persen suara di TPS 11 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, yang menjadi tempatnya Ganjar dan keluarganya mencoblos kemarin.

Ganjar-Mahfud tercatat mendapat 176 suara dari 267 suara pemilih yang mencoblos. Sedangkan Prabowo-Gibran meraih 76 suara atau 28,46 persen, dan Anies-Muhaimin hanya mendapat 19 suara atau 7,11 persen.

Sedangkan di TPS 106 Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, tempat Mahfud dan keluarganya mencoblos, pasangan Ganjar-Mahfud menang telak dengan 127 suara. Sedangkan Prabowo-Gibran meraih 70 suara, dan Anies-Muhaimin 59 suara. (far/tyo/lum/syn/lyn/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari