Kamis, 16 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Satu Terdakwa Pidana Pemilu Ajukan Banding

RENGAT (RIAUPOS.CO) — Hingga hari ketiga yakni Kamis (4/7), pascapembacaan putusan vonis terhadap enam terdakwa pidana Pemilu, hanya satu yang menyatakan banding. Sedangkan lima terdakwa lainnya menerima putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Rengat.

Begitu juga dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Indragiri Hulu (Inhu) akhirnya juga menerima putusan lima terdakwa. Walaupun sebelumnya, JPU sempat menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis hakim.

Sementara terdakwa yang masih melakukan upaya hukum dengan menyatakan banding ke Pangadilan Tinggi (PT) Pekanbaru yakni atas nama Sovia Warman SPd yang juga Ketua Divisi Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Inhu. "Lima terdakwa tidak mengajukan banding dan putusannya sudah inkracht," ujar Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Inhu Bambang Dwi Saputra SH, Kamis (4/7).

Baca Juga:  Surat Suara Baru Lebih Adaptif UU

Lima terdakwa yang sudah memliki kekuatan hukum itu di antaranya Ridwan, Randa Rahdinata, Masnur sama-sama dari PPK Rengat, Doni Rinaldi caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Masnur dari Panwascam Rengat terlibat penggelembungan suara PPP. Sedangkan terdakwa lainnya yakni Tabroni merupakan terdakwa atas politik uang.

Sehingga dengan inkracht putusan tersebut, selanjutnya JPU kembali menyurati para terdakwa yang saat ini sudah berstatus nara pidana. Ketika tidak hadir atas panggilan itu hingga tiga kali, baru diterbitkan surat daftar pencarian orang (DPO). "Sejauh ini masih kooperatif dan keberadaan mereka jelas yakni ada di antaranya ASN," tambahnya.

Lebih jauh disampaikannya, lima nara pidana itu akan menjalani masa hukuman selama dua bulan. Putusan tersebut sesuai dengan tuntutan JPU. "Ketika putusan sudah sesuai dengan tuntutan, untuk apa lagi banding. Berbeda dengan terdakwa Sovia Warman yang dituntut lima bulan dan divonis empat bulan," sebutnya.

Baca Juga:  Ini Figur Bidikan NasDem untuk Capres 2024, yang Satu Milik PDIP

Dengan banding yang diajukan Sovia Warman itu, JPU juga melakukan banding. "Putusan selanjutnya tetap diserahkan sepenuhnya kepada hakim di PT Pekanbaru," terangnya.(kas)

 

RENGAT (RIAUPOS.CO) — Hingga hari ketiga yakni Kamis (4/7), pascapembacaan putusan vonis terhadap enam terdakwa pidana Pemilu, hanya satu yang menyatakan banding. Sedangkan lima terdakwa lainnya menerima putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Rengat.

Begitu juga dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Indragiri Hulu (Inhu) akhirnya juga menerima putusan lima terdakwa. Walaupun sebelumnya, JPU sempat menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis hakim.

Sementara terdakwa yang masih melakukan upaya hukum dengan menyatakan banding ke Pangadilan Tinggi (PT) Pekanbaru yakni atas nama Sovia Warman SPd yang juga Ketua Divisi Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Inhu. "Lima terdakwa tidak mengajukan banding dan putusannya sudah inkracht," ujar Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Inhu Bambang Dwi Saputra SH, Kamis (4/7).

Baca Juga:  PAN Tak Setuju Amandemen UUD 45 Dilakukan Menyeluruh

Lima terdakwa yang sudah memliki kekuatan hukum itu di antaranya Ridwan, Randa Rahdinata, Masnur sama-sama dari PPK Rengat, Doni Rinaldi caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Masnur dari Panwascam Rengat terlibat penggelembungan suara PPP. Sedangkan terdakwa lainnya yakni Tabroni merupakan terdakwa atas politik uang.

Sehingga dengan inkracht putusan tersebut, selanjutnya JPU kembali menyurati para terdakwa yang saat ini sudah berstatus nara pidana. Ketika tidak hadir atas panggilan itu hingga tiga kali, baru diterbitkan surat daftar pencarian orang (DPO). "Sejauh ini masih kooperatif dan keberadaan mereka jelas yakni ada di antaranya ASN," tambahnya.

- Advertisement -

Lebih jauh disampaikannya, lima nara pidana itu akan menjalani masa hukuman selama dua bulan. Putusan tersebut sesuai dengan tuntutan JPU. "Ketika putusan sudah sesuai dengan tuntutan, untuk apa lagi banding. Berbeda dengan terdakwa Sovia Warman yang dituntut lima bulan dan divonis empat bulan," sebutnya.

Baca Juga:  Politisi muda PAN, Faldo Maldini Loncat ke PSI?

Dengan banding yang diajukan Sovia Warman itu, JPU juga melakukan banding. "Putusan selanjutnya tetap diserahkan sepenuhnya kepada hakim di PT Pekanbaru," terangnya.(kas)

- Advertisement -

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RENGAT (RIAUPOS.CO) — Hingga hari ketiga yakni Kamis (4/7), pascapembacaan putusan vonis terhadap enam terdakwa pidana Pemilu, hanya satu yang menyatakan banding. Sedangkan lima terdakwa lainnya menerima putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Rengat.

Begitu juga dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Indragiri Hulu (Inhu) akhirnya juga menerima putusan lima terdakwa. Walaupun sebelumnya, JPU sempat menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis hakim.

Sementara terdakwa yang masih melakukan upaya hukum dengan menyatakan banding ke Pangadilan Tinggi (PT) Pekanbaru yakni atas nama Sovia Warman SPd yang juga Ketua Divisi Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Inhu. "Lima terdakwa tidak mengajukan banding dan putusannya sudah inkracht," ujar Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Inhu Bambang Dwi Saputra SH, Kamis (4/7).

Baca Juga:  Politisi muda PAN, Faldo Maldini Loncat ke PSI?

Lima terdakwa yang sudah memliki kekuatan hukum itu di antaranya Ridwan, Randa Rahdinata, Masnur sama-sama dari PPK Rengat, Doni Rinaldi caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Masnur dari Panwascam Rengat terlibat penggelembungan suara PPP. Sedangkan terdakwa lainnya yakni Tabroni merupakan terdakwa atas politik uang.

Sehingga dengan inkracht putusan tersebut, selanjutnya JPU kembali menyurati para terdakwa yang saat ini sudah berstatus nara pidana. Ketika tidak hadir atas panggilan itu hingga tiga kali, baru diterbitkan surat daftar pencarian orang (DPO). "Sejauh ini masih kooperatif dan keberadaan mereka jelas yakni ada di antaranya ASN," tambahnya.

Lebih jauh disampaikannya, lima nara pidana itu akan menjalani masa hukuman selama dua bulan. Putusan tersebut sesuai dengan tuntutan JPU. "Ketika putusan sudah sesuai dengan tuntutan, untuk apa lagi banding. Berbeda dengan terdakwa Sovia Warman yang dituntut lima bulan dan divonis empat bulan," sebutnya.

Baca Juga:  Dua Parpol Baru di Pekanbaru Sudah Laporkan Kepengurusan

Dengan banding yang diajukan Sovia Warman itu, JPU juga melakukan banding. "Putusan selanjutnya tetap diserahkan sepenuhnya kepada hakim di PT Pekanbaru," terangnya.(kas)

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari