PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Peningkatan penggunaan energi fosil masih menjadi tantangan besar bagi lingkungan dan keberlanjutan sumber daya di masa depan.
Menjawab persoalan tersebut, tim dosen Universitas Riau (Unri) melakukan penelitian yang mengembangkan pemanfaatan kenaf sebagai sumber biomassa ramah lingkungan dan terbarukan. Upaya ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 7 tentang energi yang terjangkau dan berkelanjutan.
Tim peneliti terdiri dari Prof Evelyn ST MSc PhD, Prof Edy Saputra ST MT PhD, Prof Dr Mubarak MSi, Yohanes ST MT, serta Ir Elvi Restiawaty ST PD Eng PhD dari Institut Teknologi Bandung. Penelitian ini mendapat dukungan dari Pendanaan Penelitian Pembangunan Berkelanjutan (PRPB) LPDP melalui DRTM Dikti.
Ketua tim penelitian, Prof Evelyn, menjelaskan kepada Riau Pos bahwa kenaf memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif. Tanaman ini dinilai mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus mendukung upaya global menekan emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan lainnya.
Ia menyebutkan, riset ini berfokus pada pengembangan kompor hemat energi dan wood pellet berbahan dasar kenaf dari sisa pertanian. Penelitian meliputi pembuatan prototipe kompor biomassa, alat produksi wood pellet dari kenaf yang telah dibudidayakan oleh mitra Koperasi Petuah Negeri Hilir di Rokan Hilir, serta pengujian kualitas pellet berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional.
Hasil uji menunjukkan pelet kenaf tersebut melampaui ketentuan SNI 8675:2018 dan ISO 17225-6:2021, memastikan produk ini memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor. Pelet kenaf juga menunjukkan performa lebih baik dibandingkan pelet biomassa sejenis dari sisi konsumsi bahan bakar, emisi, hingga efisiensi termal.
Pemanfaatan kenaf diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi sekaligus menekan emisi secara signifikan. Temuan ini sejalan dengan SDG 13 tentang aksi iklim dan SDG 3 yang berkaitan dengan kesehatan serta kesejahteraan.
Selain itu, riset ini juga menargetkan lahirnya wood pellet kenaf skala kecil yang telah memenuhi standar SNI. Hasil penelitian telah didaftarkan sebagai paten dan ditargetkan untuk publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus serta diseminasi di lingkungan akademik.
Data yang diperoleh pada tahap awal akan digunakan untuk meningkatkan skala prototipe kompor biomassa kenaf pada tahap berikutnya. Peneliti berharap hasil riset dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya biomassa sebagai sumber energi terbarukan. Dengan begitu, penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan teknologi energi berkelanjutan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sekaligus mendukung SDG 8 terkait pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pekerjaan layak.(nto/c)



