Virus Corona yang awalnya muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina kini telah meluas puluhan negara di dunia. Virus yang menyerang sistem pernafasan ini meningkat signifikan dari hari ke hari.
Di Korea Selatan misalnya, warga terinfeksi virus dengan sebutan COVID-19 ini meningkat tajam. Bahkan Korea Selatan dianggap negara kedua yang dianggap berbahaya setelah Cina. Posisi negara Korea Selatan yang berbatasan langsung dengan Cina tentu warganya sangat mudah berinteraksi.
Namun bukan soal jarak lagi yang menyebabkan penulasan virus corona ini, tetapi hubungan warga dunia melalui bandara udara dan pelabuhan tentunya penyebaran virus corona ini pun dengan mudah menyebar ke penjuru dunia.
Iran yang jaraknya jauh dari Cina, ternyata merupakan negara yang sama dengan Korea Selatan, jumlah warganya terinveksi virus corona pun banyak. Bukan hanya rakyat biasa yang terinveksi, bahkan wakil menteri dan wakil presiden pun terinveksi virus yang mematikan ini.
Jarak tidak lagi menjadi alasan suatu wilayah aman dari virus ini, bahkan sejumlah negara Eropa, termasuk Italia, warganya sudah banyak terinveksi virus corona. Kepala badan perlindungan sipil negara Italia mengatakan bahwa penyebarannya terus meningkat.
Virus ini telah mempengaruhi semua aspek kehidupan di Italia, mulai dari penutupan awal Karnaval Venesia hingga penutupan gereja. Termasuk pembatalan pertandingan sepak bola. Uni Eropa pun melakukan antisipasi agar virus ini tidak menyebar ke seluruh negara Eropa. Warga Prancis pun sudah terinveksi virus ini, artinya penyebaran virus ini sulit dihentikan.
Begitu juga di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengumumkan, bahwa dua warga Depok terinveksi virus corona. Warga sekitar Depok pun panik, karena penularan virus ini sangat mudah dan cepat.
Belum lama ini Pemerintah Arab Saudi pun memberlakukan penutupan umrah dari negara-negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan sekitarnya. Kebijakan ini sebagai upaya pemerintah untuk melindungi penduduk Arab Saudi dan penyebarannya ke negara-negara Islam lain. Otoritas Arab Saudi telah merekomendasikan tindakan mencegahan corona virus masuk ke negaranya dengan cara yang relevan dan telah direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan.
Arab Saudi menekankan bahwa langkah-langkah ini bersifat sementara dan akan terus dievaluasi oleh otoritas terkait. Pihak Kerajaan Arab Saudi juga mengaku terus memperbarui dukungannya terhadap semua langkah internasional untuk membatasi penyebaran virus corona dan mendesak warganya berhati-hati sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara yang mengalami wabah virus corona.
Bagi Indonesia, yang jumlah penduduknya banyak melaksanakan umrah, tentu kebijakan Arab Saudi ini merugikan jamaah calon umrah. Tapi kebijakan Arab Saudi ini untuk menjaga jiwa, agar umat Islam selamat dari ancaman virus yang mematikan tersebut. Arab Saudi tidak ingin seluruh umat Islam terkena virus ini. ***
