Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Prastawa Berharap FIBA Asia Cup Bisa Buka Mata Pebasket Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  – Pemain tim nasional bola basket Indonesia Andakara Prastawa berharap FIBA Asia Cup 2022 membuka mata dan memotivasi seluruh pebasket di Tanah Air. Prastawa meyakini semua pebasket Indonesia mengikuti sepak terjang Merah Putih yang terhenti pada play-off perebutan tiket perempat final setelah kalah 58-108 melawan Cina di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (19/7/2022).

“Pemain-pemainnya dari nonton FIBA Asia ini, melihat level turnamennya, dan mereka juga pasti mau ada di posisi kami sekarang ini. Mereka pasti mau ada di timnas,” kata dia dalam konferensi pers di Istora, Selasa (19/7/2022).

Pemain klub Pelita Jaya itu meyakini motivasi mereka yang ingin menembus timnas akan menjalar kepada nama-nama yang saat ini berada dalam roster asuhan kepala pelatih Milos Pejic.

“Yang gua harap semua pemain di Indonesia lihat bagaimana level Asia, terus mereka berlatih lebih lagi. Jadinya yang udah ada di sini (timnas) dikejar sama yang di bawah, yang udah di atas karena nggak mau kekejar naik lagi levelnya,” kata putra pelatih kawakan Rastafari Horongbala itu.

Baca Juga:  Pelajaran dari The Special One

Prastawa meyakini motivasi yang ditekuni semacam itu bisa menjadi salah satu jalan yang mendorong naiknya level permainan Indonesia dan bukannya cara-cara instan.

“Tapi dari basic-nya dulu. Bahwa yang lain mau bertumbuh, yang udah di atas pasti bertumbuh lagi,” kata dia.

Indonesia menutup Piala FIBA Asia 2022 dengan satu kemenangan dari empat pertandingan dan pada akhirnya gagal memenuhi target FIBA mencapai delapan besar untuk tiket putaran final Piala Dunia FIBA 2023.

Hasil itu tiba hanya dua bulan setelah Prastawa dkk menciptakan sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam. Namun Prastawa menegaskan ada perbedaan besar antara level kompetisi SEA Games dan FIBA Asia Cup 2022.

Baca Juga:  PSSI Riau Cetak Pelatih Lisensi D

“Di Asia kekuatan dan size lawan lebih besar. Beda juga skill-nya, speed-nya. Jadi memang harus disadari bahwa gold medal kemarin itu bukan ujungnya kita, tapi harus bisa terus ningkatin skill secara pribadi ataupun secara tim, untuk menghadapi level-level Asia selanjutnya,” katanya.

Prastawa yang bulan depan akan genap berusia 30 tahun berpesan kepada adik-adiknya dalam timnas Indonesia untuk terus menatap ke depan dan agar bisa melebih capaian dan nama-nama lain yang lebih senior di roster Merah Putih saat ini.

“Yang kita tetap harus lakukan adalah melihat ke depan, bukan melihat raihan kemarin aja. Itu jadi pelajaran buat anak-anak. Pesan dari gua jangan jadi kayak kita, tapi sebisa mungkin melebihi kita,” katanya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  – Pemain tim nasional bola basket Indonesia Andakara Prastawa berharap FIBA Asia Cup 2022 membuka mata dan memotivasi seluruh pebasket di Tanah Air. Prastawa meyakini semua pebasket Indonesia mengikuti sepak terjang Merah Putih yang terhenti pada play-off perebutan tiket perempat final setelah kalah 58-108 melawan Cina di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (19/7/2022).

“Pemain-pemainnya dari nonton FIBA Asia ini, melihat level turnamennya, dan mereka juga pasti mau ada di posisi kami sekarang ini. Mereka pasti mau ada di timnas,” kata dia dalam konferensi pers di Istora, Selasa (19/7/2022).

- Advertisement -

Pemain klub Pelita Jaya itu meyakini motivasi mereka yang ingin menembus timnas akan menjalar kepada nama-nama yang saat ini berada dalam roster asuhan kepala pelatih Milos Pejic.

“Yang gua harap semua pemain di Indonesia lihat bagaimana level Asia, terus mereka berlatih lebih lagi. Jadinya yang udah ada di sini (timnas) dikejar sama yang di bawah, yang udah di atas karena nggak mau kekejar naik lagi levelnya,” kata putra pelatih kawakan Rastafari Horongbala itu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Usai Piala Dunia Angel Di Maria Pensiun dari Sepak Bola Internasional

Prastawa meyakini motivasi yang ditekuni semacam itu bisa menjadi salah satu jalan yang mendorong naiknya level permainan Indonesia dan bukannya cara-cara instan.

“Tapi dari basic-nya dulu. Bahwa yang lain mau bertumbuh, yang udah di atas pasti bertumbuh lagi,” kata dia.

Indonesia menutup Piala FIBA Asia 2022 dengan satu kemenangan dari empat pertandingan dan pada akhirnya gagal memenuhi target FIBA mencapai delapan besar untuk tiket putaran final Piala Dunia FIBA 2023.

Hasil itu tiba hanya dua bulan setelah Prastawa dkk menciptakan sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam. Namun Prastawa menegaskan ada perbedaan besar antara level kompetisi SEA Games dan FIBA Asia Cup 2022.

Baca Juga:  Voli Putri Sabet Perunggu

“Di Asia kekuatan dan size lawan lebih besar. Beda juga skill-nya, speed-nya. Jadi memang harus disadari bahwa gold medal kemarin itu bukan ujungnya kita, tapi harus bisa terus ningkatin skill secara pribadi ataupun secara tim, untuk menghadapi level-level Asia selanjutnya,” katanya.

Prastawa yang bulan depan akan genap berusia 30 tahun berpesan kepada adik-adiknya dalam timnas Indonesia untuk terus menatap ke depan dan agar bisa melebih capaian dan nama-nama lain yang lebih senior di roster Merah Putih saat ini.

“Yang kita tetap harus lakukan adalah melihat ke depan, bukan melihat raihan kemarin aja. Itu jadi pelajaran buat anak-anak. Pesan dari gua jangan jadi kayak kita, tapi sebisa mungkin melebihi kita,” katanya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari