Jumat, 20 September 2024

Preview Eintracht Frankfurt vs Rangers: Memungkasi Laju Heroik

SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Mengalahkan FC Barcelona di Camp Nou serta menaklukkan juara Copa del Rey Real Betis dan kuda hitam Premier League West Ham United di laga tandang. Itulah sederet laju heroik Eintracht Frankfurt di fase knockout yang mengantarkan klub Bundesliga ke final Liga Europa musim ini.

Eintracht sekaligus wakil pertama Jerman yang bisa menembus final di era Liga Europa atau sejak musim 2009–2010. Dini hari nanti di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan di Kota Sevilla, Die Adler alias Si Elang menghadapi wakil pertama Skotlandia yang lolos final Liga Europa, Rangers (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB).

”Memenangi kompetisi ini (Liga Europa, red) bakal menjadi klimaks setelah kesuksesan yang kami raih pada fase-fase sebelumnya,” kata Kevin Trapp, kiper Eintracht, di laman resmi klub.

Tapi, menurut der trainer Eintracht Oliver Glasner, Rangers memiliki laju tak kalah heroik untuk menyegel tempat di partai final. Yaitu, keberhasilan Rangers menyingkirkan dua klub papan atas Bundesliga, Borussia Dortmund (BVB) dan RB Leipzig.

- Advertisement -
Baca Juga:  Surabaya Bhayangkara Samator Taklukan Jakarta Garuda

”Itu bukti bahwa mereka memang tim yang sangat bagus. Kami dan mereka (Rangers, Red) juga sama-sama mengandalkan fisik sehingga laga nanti akan sangat menarik,” papar Glasner di laman resmi UEFA.

Mengamini ucapan Glasner, tactician Rangers Giovanni van Bronckhorst menilai pendekatan formasi kedua tim pun sejatinya mirip. Eintracht mengusung skema tiga bek, sedangkan Gio –sapaan akrab Giovanni van Bronckhorst– suka memainkan tiga bek tengah, tetapi dalam skema 5-4-1.

- Advertisement -

”Karakter kami benar-benar diuji oleh klub-klub Bundesliga sepanjang musim ini. Eintracht yang memiliki fisik sangat tangguh tentu tidak sama dengan lawan sebelumnya (BVB dan RB Leipzig, Red),” ujar Gio dalam wawancara dengan ESPN.

Di sisi lain, juara Liga Europa berhak atas tiket ke fase grup Liga Champions musim depan merupakan iming-iming menggiurkan bagi Eintracht. Sebab, Die Adler hanya pernah sekali menorehkannya. Itu pun ketika Liga Champions masih bernama European Cup pada musim 1959–1960.

Baca Juga:  Dua Pemain Penting Timnas Indonesia Absen saat Melawan Vietnam

Untuk Rangers, musim depan klub berjuluk The Gers itu sudah pasti berlaga di Liga Champions. Yaitu, lewat finis runner-up di Scottish Premiership. Namun, Rangers harus merangkak dari kualifikasi ketiga. Tidak seperti rival abadi, Celtic, yang lolos otomatis ke fase grup sebagai juara Scottish Premiership.

Rangers pun masih berpeluang meraih double winners musim ini. Satu kans juara lainnya datang dalam final Scottish Cup melawan Heart of Midlothian di Hampden Park akhir pekan nanti (21/5/2022).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Mengalahkan FC Barcelona di Camp Nou serta menaklukkan juara Copa del Rey Real Betis dan kuda hitam Premier League West Ham United di laga tandang. Itulah sederet laju heroik Eintracht Frankfurt di fase knockout yang mengantarkan klub Bundesliga ke final Liga Europa musim ini.

Eintracht sekaligus wakil pertama Jerman yang bisa menembus final di era Liga Europa atau sejak musim 2009–2010. Dini hari nanti di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan di Kota Sevilla, Die Adler alias Si Elang menghadapi wakil pertama Skotlandia yang lolos final Liga Europa, Rangers (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 02.00 WIB).

”Memenangi kompetisi ini (Liga Europa, red) bakal menjadi klimaks setelah kesuksesan yang kami raih pada fase-fase sebelumnya,” kata Kevin Trapp, kiper Eintracht, di laman resmi klub.

Tapi, menurut der trainer Eintracht Oliver Glasner, Rangers memiliki laju tak kalah heroik untuk menyegel tempat di partai final. Yaitu, keberhasilan Rangers menyingkirkan dua klub papan atas Bundesliga, Borussia Dortmund (BVB) dan RB Leipzig.

Baca Juga:  Surabaya Bhayangkara Samator Taklukan Jakarta Garuda

”Itu bukti bahwa mereka memang tim yang sangat bagus. Kami dan mereka (Rangers, Red) juga sama-sama mengandalkan fisik sehingga laga nanti akan sangat menarik,” papar Glasner di laman resmi UEFA.

Mengamini ucapan Glasner, tactician Rangers Giovanni van Bronckhorst menilai pendekatan formasi kedua tim pun sejatinya mirip. Eintracht mengusung skema tiga bek, sedangkan Gio –sapaan akrab Giovanni van Bronckhorst– suka memainkan tiga bek tengah, tetapi dalam skema 5-4-1.

”Karakter kami benar-benar diuji oleh klub-klub Bundesliga sepanjang musim ini. Eintracht yang memiliki fisik sangat tangguh tentu tidak sama dengan lawan sebelumnya (BVB dan RB Leipzig, Red),” ujar Gio dalam wawancara dengan ESPN.

Di sisi lain, juara Liga Europa berhak atas tiket ke fase grup Liga Champions musim depan merupakan iming-iming menggiurkan bagi Eintracht. Sebab, Die Adler hanya pernah sekali menorehkannya. Itu pun ketika Liga Champions masih bernama European Cup pada musim 1959–1960.

Baca Juga:  Pratama Arhan dan Dua Pemain Thailand Absen di Final

Untuk Rangers, musim depan klub berjuluk The Gers itu sudah pasti berlaga di Liga Champions. Yaitu, lewat finis runner-up di Scottish Premiership. Namun, Rangers harus merangkak dari kualifikasi ketiga. Tidak seperti rival abadi, Celtic, yang lolos otomatis ke fase grup sebagai juara Scottish Premiership.

Rangers pun masih berpeluang meraih double winners musim ini. Satu kans juara lainnya datang dalam final Scottish Cup melawan Heart of Midlothian di Hampden Park akhir pekan nanti (21/5/2022).

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari