BURIRAM (RIAUPOS.CO) — Ungkapan ”apa pun masih bisa terjadi” berlaku di semua kompetisi olahraga. Marc Marquez yang berpeluang menyegel gelar MotoGP 2019 di Thailand akhir pekan ini mengalami kecelakaan parah di tengah latihan bebas pertama (FP1) di Sirkuit Chang International, Buriram, Jumat (4/10).
Memang, jagoan Repsol Honda itu bisa kembali melanjutkan aksinya di FP2. Tetapi, insiden tersebut nyaris membuat akhir pekannya di Thailand menjadi sangat buruk.
Jika menyaksikan video kecelakaan itu berulang-ulang, siapa pun menduga bahwa Marquez bakal mengalami cedera parah. Dan jika itu terjadi, peluang emas Marquez untuk merengkuh gelar kedelapan sepanjang karirnya bisa musnah begitu saja.
Apalagi bila rider 26 tahun tersebut terpaksa absen dalam sisa musim. Beruntung, semua itu tidak terjadi. Tak sampai empat jam setelah mengalami insiden mengerikan tersebut, Marquez sudah mampu mengendarai RC213V-nya kembali di FP2.
"Masalah terbesarnya adalah saya tidak bisa bernapas dengan normal,” ucap Marquez sebagaimana dilansir Motorsport. Sesaat setelah terseret beberapa puluh meter keluar lintasan, Marquez merasakan tidak bisa bernapas sekitar lima detik.
”Tapi, bagi saya, rasanya seperti 20 detik,” lanjut dia.
Marquez mengalami highside yang mengakibatkan tubuh dan motornya terpelanting cukup tinggi hingga jatuh menghantam gravel. RC213V, tunggangannya, hancur lebur. Lengan ayun karbon yang harganya tak kurang dari Rp4 miliar patah. Ban belakang terlepas dari velgnya.
Petugas medis sigap mengevakuasi Marquez. Selanjutnya, dia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan serangkaian pemeriksaan mendalam. "Semua badan saya terasa sakit sekarang," beber pembalap 26 tahun itu.
Awalnya sempat beredar rumor bahwa lengan ayun karbon motornya rusak. Namun, Manajer Repsol Hondal Alberto Puig dan Marquez memastikan bukan itu penyebabnya.
Marquez mengatakan, insiden tersebut lebih disebabkan kesalahannya. Saat itu dia baru melakukan outlap. Dengan kondisi ban yang masih baru itu, Marquez melaju di lintasan yang kotor di tikungan ketujuh. ”Semestinya memasuki tikungan tersebut gas tidak boleh ditutup sama sekali. Sebab, begitu gas dilepas, engine brake akan berfungsi (itu membuat roda belakang terkunci),” jelasnya.
Komentar itu diamini rider Pramac Ducati Jack Miller. Sangat mudah mengalami kecelakaan seperti Marquez di tikungan ketujuh tersebut. ”Dengan menggunakan ban baru, rider harus berhati-hati melewati tikungan karena sangat licin. Gas harus tetap terbuka sedikit. (Miguel) Oliveira juga celaka di sana pagi ini (FP1 kemarin, red),” terangnya.
Sumber: JawaPos.com