Minggu, 7 Juli 2024

Soal Anggaran Lem Aibon Rp82 Miliar, Muhadjir Effendy Komentar Begini

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ikut mengomentari masalah anggaran lem Aibon Rp 82 miliar di DKI Jakarta.

Menurut Muhadjir, hal tersebut hanya salah input data sehingga tidak perlu disalahkan.

- Advertisement -

"Kalau berdasarkan yang saya baca di media, itukan kekeliruan. Kekeliruan input data. Harus dimaklumilah namanya keliru masa mau disalahkan," kata Muhadjir usai memimpin rakor perdana dengan para menteri di bawah Kemenko PMK, Kamis (31/10).

Dia menyebutkan, setiap orang bisa melakukan kekeliruan. Yang penting setelah tahu keliru dibenahi.

Sebelumnya, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta melalui anggotanya, William Aditya Sarana menyoroti sejumlah anggaran Pemprov DKI Jakarta yang janggal.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dua Tersangka Jambret Ponsel Ditangkap

Anggaran yang menjadi sorotan PSI dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020, mulai dari anggaran Rp 82,8 miliar untuk pengadaan lem aibon di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, pengadaan pulpen sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Selain itu, anggaran Rp 121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan. Lalu, ada beberapa unit peladen senilai Rp 66 miliar dianggarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik. (esy/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ikut mengomentari masalah anggaran lem Aibon Rp 82 miliar di DKI Jakarta.

Menurut Muhadjir, hal tersebut hanya salah input data sehingga tidak perlu disalahkan.

"Kalau berdasarkan yang saya baca di media, itukan kekeliruan. Kekeliruan input data. Harus dimaklumilah namanya keliru masa mau disalahkan," kata Muhadjir usai memimpin rakor perdana dengan para menteri di bawah Kemenko PMK, Kamis (31/10).

Dia menyebutkan, setiap orang bisa melakukan kekeliruan. Yang penting setelah tahu keliru dibenahi.

Sebelumnya, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta melalui anggotanya, William Aditya Sarana menyoroti sejumlah anggaran Pemprov DKI Jakarta yang janggal.

Baca Juga:  Dua Tersangka Jambret Ponsel Ditangkap

Anggaran yang menjadi sorotan PSI dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020, mulai dari anggaran Rp 82,8 miliar untuk pengadaan lem aibon di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, pengadaan pulpen sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Selain itu, anggaran Rp 121 miliar juga ditemukan untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan. Lalu, ada beberapa unit peladen senilai Rp 66 miliar dianggarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik. (esy/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari