Minggu, 22 Juni 2025

ICW Ragu Idham Aziz Bisa Tuntaskan Kasus Penyerangan Novel Baswedan 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana meragukan calon kapolri baru Komjen Idham Aziz bisa menuntaskan kasus yang mengenai Novel Baswedan. Pasalnya, sama-sama polisi.

Pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah berjalan selama lebih dari dua tahun.

"Kita prediksi (kasus Novel) jalan di tempat ya. Karena baik Tito maupun Idham kan bagian kepolisian," kata Kurnia saat dikonfirmasi, Selasa (29/10).

Kurnia menyatakan, kasus air keras Novel sampai saat ini belum juga terungkap siapa pelaku dan aktor intelektual penyerangan terhadap Novel.

"Tidak ada arahan dan batas waktu yang jelas. Bahkan kita berpikir harus ada punishment dari presiden jika pimpinan tidak bisa selesaikan kasus ini. Jika tidak maka kasus ini akan ilang begitu saja," terang Kurnia.

Baca Juga:  Beginilah TVRI

Semestinya pengungkapan kasus Novel tak butuh waktu lama hingga bertahun-tahun untuk mengusutnya. Terlebih, sejumlah bukti sejauh telah dikumpulkan Polri, baik rekaman CCTV di rumah Novel maupun keterangan saksi lainnya.

"Persoalan kasus penyiraman air keras Novel ini bukan persoalan biasa. Tingga pihak Polri mau atau tidak membongkar kasus ini," ujarnya.

Oleh karena itu, peneliti ICW ini pun meminta Polri menyampaikan kepada publik hasil pengusutan Tim Teknis, yang dipimpin oleh Idham Aziz. Sebab hingga kini, lambat untuk terselesaikan.

Untuk diketahui, kasus penyerangan terhadap Novel ini sudah lebih dari dua tahun diusut Polri sejak di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian. Namun, hingga Tito diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pelaku hingga aktor intelektual penyerangan tersebut belum juga terungkap.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Sekda: Tidak Ada Unsur Suka dan Tak Suka

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana meragukan calon kapolri baru Komjen Idham Aziz bisa menuntaskan kasus yang mengenai Novel Baswedan. Pasalnya, sama-sama polisi.

Pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah berjalan selama lebih dari dua tahun.

"Kita prediksi (kasus Novel) jalan di tempat ya. Karena baik Tito maupun Idham kan bagian kepolisian," kata Kurnia saat dikonfirmasi, Selasa (29/10).

Kurnia menyatakan, kasus air keras Novel sampai saat ini belum juga terungkap siapa pelaku dan aktor intelektual penyerangan terhadap Novel.

"Tidak ada arahan dan batas waktu yang jelas. Bahkan kita berpikir harus ada punishment dari presiden jika pimpinan tidak bisa selesaikan kasus ini. Jika tidak maka kasus ini akan ilang begitu saja," terang Kurnia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terkait Kode Desa, Tim Kemendagri Tinjau Kepenghuluan

Semestinya pengungkapan kasus Novel tak butuh waktu lama hingga bertahun-tahun untuk mengusutnya. Terlebih, sejumlah bukti sejauh telah dikumpulkan Polri, baik rekaman CCTV di rumah Novel maupun keterangan saksi lainnya.

"Persoalan kasus penyiraman air keras Novel ini bukan persoalan biasa. Tingga pihak Polri mau atau tidak membongkar kasus ini," ujarnya.

- Advertisement -

Oleh karena itu, peneliti ICW ini pun meminta Polri menyampaikan kepada publik hasil pengusutan Tim Teknis, yang dipimpin oleh Idham Aziz. Sebab hingga kini, lambat untuk terselesaikan.

Untuk diketahui, kasus penyerangan terhadap Novel ini sudah lebih dari dua tahun diusut Polri sejak di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian. Namun, hingga Tito diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pelaku hingga aktor intelektual penyerangan tersebut belum juga terungkap.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Virus Corona Belum Tuntas, Kini Cina Dilanda Wabah Flu Burung
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana meragukan calon kapolri baru Komjen Idham Aziz bisa menuntaskan kasus yang mengenai Novel Baswedan. Pasalnya, sama-sama polisi.

Pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah berjalan selama lebih dari dua tahun.

"Kita prediksi (kasus Novel) jalan di tempat ya. Karena baik Tito maupun Idham kan bagian kepolisian," kata Kurnia saat dikonfirmasi, Selasa (29/10).

Kurnia menyatakan, kasus air keras Novel sampai saat ini belum juga terungkap siapa pelaku dan aktor intelektual penyerangan terhadap Novel.

"Tidak ada arahan dan batas waktu yang jelas. Bahkan kita berpikir harus ada punishment dari presiden jika pimpinan tidak bisa selesaikan kasus ini. Jika tidak maka kasus ini akan ilang begitu saja," terang Kurnia.

Baca Juga:  TNI AU Perlu Penerbang Tangguh

Semestinya pengungkapan kasus Novel tak butuh waktu lama hingga bertahun-tahun untuk mengusutnya. Terlebih, sejumlah bukti sejauh telah dikumpulkan Polri, baik rekaman CCTV di rumah Novel maupun keterangan saksi lainnya.

"Persoalan kasus penyiraman air keras Novel ini bukan persoalan biasa. Tingga pihak Polri mau atau tidak membongkar kasus ini," ujarnya.

Oleh karena itu, peneliti ICW ini pun meminta Polri menyampaikan kepada publik hasil pengusutan Tim Teknis, yang dipimpin oleh Idham Aziz. Sebab hingga kini, lambat untuk terselesaikan.

Untuk diketahui, kasus penyerangan terhadap Novel ini sudah lebih dari dua tahun diusut Polri sejak di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian. Namun, hingga Tito diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pelaku hingga aktor intelektual penyerangan tersebut belum juga terungkap.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Spanduk Bertuliskan Pelakor Berujung di Kepolisian

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari