SIAK (RIAUPOS.CO) — Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau Jembatan Siak IV sedang dilakukan perbaikan karena adanya penurunan oprit jembatan akibat faktor tanah. Titik-titik kerusakan akibat penurunan oprit, kambali dilapisi dengan beton.
Pengamat Perkotaan Mardianto Manan mengatakan kalau itu memang benar terjadi kerusakan dan sedang dilakukan perbaikan berarti itu tandanya adanya ke gagalan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor yang bersekongkol dengan konsultan dan dengan organisasi perangkat daerah (OPD). Karena kekuatan Jemabatan Siak IV itu diperkirakan bisa 30 sampai dengan 40 tahun bahkan 50 tahun. Namun baru beberapa bulan sudah terjadi kerusakan dan dilakukan perbaikan.
"Ini berarti ada persengkokolan antara pemerintah, konsultan dan kontraktor. Kenapa dikatakan begitu karena baru beberapa bulan diresmikan sudah mengalami kerusakan. Berartikan ada kerja sama persekongkolan yang cukup bagus antara pemerintah melalui dinas terkaitnya dengan kontraktor dan konsultan. Tentunya itu masih tanggung jawab kontraktor. Saya menyimpulkan ini kesalahan atau kegagalan bersama yang dibuat terkesan bersama antara pemerintah, kontraktor dan lonsultan,"ujarnya kepada Riau Pos, Jumat (27/12).
Untuk itu, seharusnya Gubernur Riau harus bertanggung jawab dengan memanggil anggotanya (OPD terkait) dan kalau perlu diberikan sanksi karena terkesan main-main dengan uang rakyat.
"Saya menduga ini ada unsur sengaja mempermainkan, mengkanibalkan uang sehingga terjadi hal-hal yang ditemukan sekarang. Harusnya ini menampar muka kontraktor, konsultan, OPD, membuka peluang yang mengerjakan secara sembrono. Karena itu bukan kerja main-main, tetapi ini kerja yang serius,"pungkasnya.
Secara terpisah, kecaman dari anggota DPRD Riau. Pasalnya, jembatan menghubungkan wilayah Pekanbaru Kota dengan Kecamatan Rumbai itu baru saja selesai, namun sudah bermasalah.
Ketua DPRD Riau Indra Gunawan mengaku geram melihat kondisi Jembatan Siak IV yang mengalami penurunan oprit. Pasalnya, jembatan menghubungkan wilayah Pekanbaru Kota dengan Kecamatan Rumbai itu baru saja selesai, namun sudah bermasalah.
Legislator asal Kabupaten Bengkalis itu meminta agar kontraktor yang mengerjakan bertanggung jawab. Yakni dengan mengembalikan kondisi jembatan ke kondisi normal.
"Ini fasilitas publik yang tentunya sangat diperlukan masyarakat. Kalau oprit turun tentu kondisi jalan nggak rata. Bisa membahayakan masyarakat. Harus diselesaikan," tukas Indra kepada Riau Pos, Jumat (27/12).
Menurutnya, kondisi tersebut tidak seharusnya terjadi. Jika pengerjaan jembatan dilakukan dengan benar dan sesuai spesifikasi. Kepada Dinas PUPR, ia meminta agar melakukan pengawasan secara aktif. Sehingga perbaikan yang sedang dilakukan kontraktor benar-benar berjalan dengan baik.
"Awasi itu. Saya selaku Ketua DPRD Riau juga akan mendorong komisi terkait, dalam hal ini Komisi IV untuk melakukan pengawasan juga. Sehingga ada kesinambungan antara legislatif dan eksekutif," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau Dadang Eko Purwanto tak menampik, oprit pada jembatan Siak IV mengalami penurunan. Meski begitu sebutnya, oprit tersebut sedang diperbaiki oleh rekanan yang membangun jembatan tersebut karena infrastruktr tersebut masih dalam masa pemeliharaan. "Opritnya itu sekarang sedang diperbaiki," singkat Dadang.
Perbaikan Selama Dua Pekan
Oprit Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah yang mengalami penurunan sedang diperbaiki. Perbaikan yang dilakukan PT Brantas Abipraya selaku rekanan diperkirakan memakan waktu selama 2-3 pekan ke depan.
Jembatan ini diresmikan oleh Gubernur Riau kala itu dijabat Wan Thamrin Hasyim pada medio Februari 2019 lalu. Tapi, setelah diresmikan bangunan infrastruktur jalan belum dibuka untuk umum karena belum mengantongi sertifikat kelayakan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Barulah pada 18 Mei lalu, jembatan bisa operasikan dan dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Akan tetapi, belum genap setahun dioperasikan, jembatan sudah rusak. Kerusakan ini terjadi di panggal jembatan yang mengalami penurunan.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Yunnan Aris mengatakan, perbaikan oprit jembatan yang mengalami penurunan sedang berlangsung. Perbaikan ini, sebutnya, diperkirakan selama beberapa pekan ke depan tergantung kondisi cuaca. "Ini lagi perbaikan, masa perbaikan sekitar 2-3 pekan ke depan," ungkap Yunnan Aris kepada Riau Pos, Jum’at (27/12).
Perbaikan jembatan ini, sambung Yunnan, masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana. Karena, jembatan Siak IV masih dalam masa pemeliharaan dan berakhir pada Februari 2020 mendatang. "Perbaikan tanggung jawab rekanan. Karena masa pemeliharaan jembatan berakhir Februari tahun depan," jelasnya.
Yunnan menjelaskan, penurunan oprit terjadi akibat faktor tanah yang penurunan. Kondisi itu, sebut dia, tidak mempengaruhi kontruksi jembatan secara keseluruhan, mengingat jembatan itu masih bisa dilalui pengendara. "Bagian oprit yang diperbaiki memang kita tutup. Kita lakukan pengalihan arus, sehingga jembatan itu tetap bisa dua arah," imbuhnya.
Pembangunan Jembatan Siak IV telah dimulai sekitar 10 tahun lalu, yakni dari 2009 dengan program tahun jamak (multiyears). Total dana pembangunan jembatan tersebut mencapai sekitar Rp483,68 miliar. Jembatan Siak IV memiliki total panjang 800 meter, dengan konstruksi steel deck girder yang memiliki 14 titik kabel di bagian hulu dan hilir. Tinggi pylon jembatan 75 meter dengan jenis konstruksi beton.(dof/rir/nda/ade)
Laporan Tim Riau Pos