JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi persemayaman almarhum pengusaha Tjie Tjin Hoan atau Ciputra di Ciputra Artpreneur, Kamis (28/11) malam. Anies menyebut bahwa wafatnya Ciputra punya kesan mendalam buat dirinya.
"Jakarta kehilangan sosok pelopor pembangunan, seorang pribadi yang lebih 50 tahun hidupnya dipakai untuk mengabdi bagi kemajuan kota ini," ujar Anies di lokasi.
Menurut Anies, buah tangan Ciputra hingga saat ini masih dirasakan orang banyak. Mulai ketika beliau merancang (pasar, Red) Senen di era bapak Gubernur Soemarno, sebelum pak Ali Sadikin tahun 1961, kemudian Ancol dan lain-lain. Kami percaya Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan tempat sebaik-baiknya untuk beliau," tambahnya.
Bagi Anies, ilmu yang dimiliki oleh Pak Ci, sapaan akrab Ciputra, sangat berguna untuk kehidupan. Salah satunya adalah pengetahuan teknis, entrepreneurship, disiplin hingga manajemen.
"Pak Ci dua dekade terakhir mendorong sekali pengembangan kewirausahaan. Kewirausahaan itu ada di berbagai wilayah Indonesia," katanya.
Selain itu, Anies pun mendukung cita-cita Ciputra yang ingin menjadikan Jalan Prof. Dr. Satrio di Kuningan menjadi kawasan komersial seperti Orchard Road yang ada di Singapura. "Gagasan-gagasan itu tumbuh karena pengalaman. Bukan saja karena bacaan beliau lintas wilayah dunia, tapi karena pengalaman di kota Jakarta, keinginannya bagaimana Jakarta menjadi kota di mana warganya lebih banyak berjalan kaki, lebih berinteraksi dan persis yang kita kerjakan pula sekarang," tutup dia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi persemayaman almarhum pengusaha Tjie Tjin Hoan atau Ciputra di Ciputra Artpreneur, Kamis (28/11) malam. Anies menyebut bahwa wafatnya Ciputra punya kesan mendalam buat dirinya.
"Jakarta kehilangan sosok pelopor pembangunan, seorang pribadi yang lebih 50 tahun hidupnya dipakai untuk mengabdi bagi kemajuan kota ini," ujar Anies di lokasi.
- Advertisement -
Menurut Anies, buah tangan Ciputra hingga saat ini masih dirasakan orang banyak. Mulai ketika beliau merancang (pasar, Red) Senen di era bapak Gubernur Soemarno, sebelum pak Ali Sadikin tahun 1961, kemudian Ancol dan lain-lain. Kami percaya Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan tempat sebaik-baiknya untuk beliau," tambahnya.
Bagi Anies, ilmu yang dimiliki oleh Pak Ci, sapaan akrab Ciputra, sangat berguna untuk kehidupan. Salah satunya adalah pengetahuan teknis, entrepreneurship, disiplin hingga manajemen.
- Advertisement -
"Pak Ci dua dekade terakhir mendorong sekali pengembangan kewirausahaan. Kewirausahaan itu ada di berbagai wilayah Indonesia," katanya.
Selain itu, Anies pun mendukung cita-cita Ciputra yang ingin menjadikan Jalan Prof. Dr. Satrio di Kuningan menjadi kawasan komersial seperti Orchard Road yang ada di Singapura. "Gagasan-gagasan itu tumbuh karena pengalaman. Bukan saja karena bacaan beliau lintas wilayah dunia, tapi karena pengalaman di kota Jakarta, keinginannya bagaimana Jakarta menjadi kota di mana warganya lebih banyak berjalan kaki, lebih berinteraksi dan persis yang kita kerjakan pula sekarang," tutup dia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal