Jumat, 20 September 2024

Evaluasi Persyaratan Kegiatan Libatkan Orang Banyak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Persyaratan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang banyak harus segera dievaluasi, menyusul prediksi peningkatan kasus positif Covid-19 pada Juni 2021.

"Prediksi peningkatan kasus positif Covid-19 pada Juni 2021 ini seharusnya diikuti langkah evaluasi terhadap sejumlah kegiatan yang direncanakan pada bulan tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/5/2021).

Dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (27/5), terungkap bahwa kasus positif Covid-19 diprediksi meningkat sekitar 50 persen dan mencapai puncaknya pada 6-7 pekan pasca-Lebaran.

Pada rapat itu Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan dalam sepekan belakangan ini konfirmasi positif corona meningkat 38,08 persen dan kematian pasien Covid-19 meningkat 2,78 persen.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sejak Diinvasi Rusia, Ukraina Catat Ratusan Serangan Siber

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah parameter peningkatan kasus positif Covid-19 tersebut harus menjadi dasar kebijakan baru dalam menentukan dilaksanakan atau tidaknya sejumlah kegiatan.

Pada Juni-Juli 2021 pada tahun ini, kata dia sistem pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi direncanakan akan diterapkan.

- Advertisement -

"Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi, bahkan sudah melakukan persiapan dan ujicoba melaksanakan sistem belajar tatap muka kembali," katanya.

Persiapan untuk membuka kembali kegiatan secara offline, sambung dia, juga sudah direncanakan di sejumlah sektor seperti di sektor pariwisata, turnamen olahraga dan sejumlah kegiatan lainnya.

Dengan prediksi akan terjadi ledakan kasus positif Covid-19 pada 6-7 pekan pasca-Lebaran, Rerie berharap, sejumlah sektor yang merencanakan menggelar kegiatan yang melibatkan orang banyak mengevaluasi kembali persyaratan protokol kesehatan secara ketat atau bahkan menunda pelaksanaan kegiatan tersebut.

Baca Juga:  Mengurus Penderita Gangguan Jiwa

Menurut dia, di tengah ancaman ledakan kasus pada pekan-pekan mendatang, upaya masif testing dan tracing, serta peningkatan disiplin penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, harus konsisten dilakukan," jelasnya.

"Sehingga, potensi penyebaran virus corona ke wilayah yang lebih luas lagi bisa ditekan secara signifikan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Persyaratan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang banyak harus segera dievaluasi, menyusul prediksi peningkatan kasus positif Covid-19 pada Juni 2021.

"Prediksi peningkatan kasus positif Covid-19 pada Juni 2021 ini seharusnya diikuti langkah evaluasi terhadap sejumlah kegiatan yang direncanakan pada bulan tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/5/2021).

Dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (27/5), terungkap bahwa kasus positif Covid-19 diprediksi meningkat sekitar 50 persen dan mencapai puncaknya pada 6-7 pekan pasca-Lebaran.

Pada rapat itu Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan dalam sepekan belakangan ini konfirmasi positif corona meningkat 38,08 persen dan kematian pasien Covid-19 meningkat 2,78 persen.

Baca Juga:  Kapolda Dicopot, IPW Sebut Ada Kaitan dengan Bursa Calon Kapolri

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah parameter peningkatan kasus positif Covid-19 tersebut harus menjadi dasar kebijakan baru dalam menentukan dilaksanakan atau tidaknya sejumlah kegiatan.

Pada Juni-Juli 2021 pada tahun ini, kata dia sistem pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi direncanakan akan diterapkan.

"Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi, bahkan sudah melakukan persiapan dan ujicoba melaksanakan sistem belajar tatap muka kembali," katanya.

Persiapan untuk membuka kembali kegiatan secara offline, sambung dia, juga sudah direncanakan di sejumlah sektor seperti di sektor pariwisata, turnamen olahraga dan sejumlah kegiatan lainnya.

Dengan prediksi akan terjadi ledakan kasus positif Covid-19 pada 6-7 pekan pasca-Lebaran, Rerie berharap, sejumlah sektor yang merencanakan menggelar kegiatan yang melibatkan orang banyak mengevaluasi kembali persyaratan protokol kesehatan secara ketat atau bahkan menunda pelaksanaan kegiatan tersebut.

Baca Juga:  Mengurus Penderita Gangguan Jiwa

Menurut dia, di tengah ancaman ledakan kasus pada pekan-pekan mendatang, upaya masif testing dan tracing, serta peningkatan disiplin penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, harus konsisten dilakukan," jelasnya.

"Sehingga, potensi penyebaran virus corona ke wilayah yang lebih luas lagi bisa ditekan secara signifikan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari