PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Globalisasi telah menciptakan sebuah paradigma borderless world, di mana batasan-batasan wilayah tidak lagi berpengaruh. Dengan adanya globalisasi, kebudayaan dari berbagai negara pun dapat kita rasakan dalam berbagai aspek. Berangkat dari hal tersebut, tercipta kompetisi antarnegara yang semakin ketat dan menuntut adaptasi, ketangkasan, serta fleksibilitas.
Oleh karenanya, menjadi masyarakat digital dengan nilai-nilai yang terinternalisasi ke dalam jati diri masyarakat merupakan suatu hal yang kian mendesak. Lebih lanjut, dengan memanfaatkan globalisasi juga teknologi yang terus berkembang, budaya Indonesia niscaya akan memiliki pengaruh yang besar di ranah internasional nantinya.
Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi juga perluasan akses internet, perlu diimbangi dengan pengembangan talenta digital. Merespon arahan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melaksanakan berbagai kegiatan di bawah payung besar Program Literasi Digital Nasional. Program ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang makin cakap digital.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, saat ini terdapat sekitar 200 juta warga Indonesia yang menjadi pengguna internet dan beraktivitas di ruang digital. Digitalisasi menurutnya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat namun tidak sedikit informasi yang juga harus disaring karena bisa berdampak kepada terjadinya “Tsunami Digital”.
“Layaknya pisau bermata dua, punya sisi negatif dan positif. Seiring kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap internet, seperti penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, konten radikalisme dan terorisme,” ungkap Johnny G Plate dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Jumat (26/11/2021).
Karena itulah, Kementerian Kominfo menilai, literasi digital menjadi kemampuan strategis dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan nyaman, serta untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.
Sepanjang tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menjalankan Program Nasional Literasi Digital sebagai salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya transformasi digital. Pada tahun ini, Program Literasi Digital Nasional menargetkan untuk dapat menjangkau 12,5 juta masyarakat Indonesia di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi.
Dalam berbagai kegiatan literasi digital tersebut, Kementerian Kominfo berkolaborasi dan bekerjasama dengan mitra/jejaring GNLD Siberkreasi secara masif dan meluas di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. Adapun tujuan dari dilaksanakannya program literasi digital adalah untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan dan meningkatkan keterampilan masyarakat Indonesia di dunia digital.
Pelaksanaan LDNF 2021 di berbagai kota besar seperti Padang, Pekanbaru, Pontianak, Bandung, Palu dan Papua ini mendapatkan atensi yang cukup positif dari masyarakat. Tidak kurang dari 500 peserta hadir dalam pelaksanaan hari pertama dari dua hari pelaksanaan (23-24 November 2021) LDNF 2021 di setiap kota.
Tidak sebatas itu, citra positif juga dirasakan oleh perwakilan pemangku wilayah, pemegang kebijakan, serta para praktisi industri digital yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini. Dewan Pengarah Siberkreasi dan Praktisi Digital Ndoro Kakung yang turut hadir sebagai pembicara di kota Padang mengungkapkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia telah lebih dari 200 juta. Rata-rata setiap orang memiliki sepuluh akun di media sosial berbeda.
“Mereka pengguna media sosial telah menghabiskan waktunya 8,5 jam untuk berselancar di dunia maya setiap hari,” ujar Ndoro dalam Talkshow bertema “Ngobrolin Literasi Digital” pada kegiatan Literasi Digital Netizen Fair 2021, di UPI Sport & Exhibition Hall, Padang, Selasa (23/11/2021).
Ndoro Kakung berpesan kepada seluruh anak muda di Padang untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menggunakan media sosial untuk hal yang positif karena media sosial meninggalkan jejak digital yang abadi sepanjang masa.
Ditegaskan pula oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kota Padang Rudy Rinaldy yang tampil sebagai pemateri bahwa, saat ini cukup banyak kabar bohong yang berseliweran di dunia maya. Akan tetapi sulit melacak penyebar berita bohong tersebut.
“Kita (Dinas Kominfo Padang) hanya mengedukasi warga netizen agar tidak termakan berita hoaks,” ucapnya di depan ratusan undangan yang hadir di kota Padang.
Sedangkan Kasubbid Pengembangan Aplikasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Sulteng, Muhammad Affan yang hadir di Jodjokodi Convention Center, Palu mengakui dampak kegiatan LDNF 2021 bisa menjadi jembatan dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas literasi digital di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan Diskominfo Sulteng akan mengupayakan pembangunan jaringan internet di 100 titik blank spot lain di Bumi Tadulako.
“Kami apresiasi kegiatan ini. Dari sisi pelayanan administratif Pemprov Riau telah membangun dan mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Jadi sekarang kita tidak sistem manual lagi,” ungkap kadiskominfotik Riau Chairul Riski saat membuka acara di kota Pekanbaru.
Ditekankan oleh beliau, kegiatan LDNF ini dapat memicu target untuk mendukung terwujudnya transformasi digital lebih baik lagi, namun juga diharapkan agar para kaum muda untuk bijak dalam menyaring setiap informasi yang diterima melalui akses internet.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari masyarakat Bandung yang hadir di Graha Manggala Siliwangi Bandung, seorang mahasiswa Universitas Negeri semester akhir jurusan tehnik Bernama Arfandi berpendapat bahwa Literasi Digital Netizen Fair 2021 cukup penting dilaksanakan mengingat semakin luasnya penggunaan teknologi digital informasi terutama dikalangan anak-anak muda.
"Acara ini lumayan cukup bagus yah diadakan, karena jarang sekali ada event-event seperti ini yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Apalagi saya sebagai anak muda yang tiap hari mengubah teknologi digital sangat menambah wawasan," pungkasnya.
LDNF 2021 yang sukses dilaksanakan di hari pertamanya , Selasa 23 November, mampu menyedot atensi tidak kurang dari 4000an peserta yang hadir secara luring dan juga diikuti oleh ribuan peserta secara daring ini. Berlangsung di 6 kota pelaksanaan LDNF. Untuk Netizen di kota Padang, Pekanbaru, Pontianak, Bandung, Palu dan Papua masih memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari gelaran kegiatan terbesar di Tanah air.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan LDNF 2021 berikut jadwal lengkapnya dapat diakses melalui http://info.literasidigital.id atau media sosial Siberkreasi. Segera ikut andil dalam Menuju Indonesia Makin Cakap Digital bersama Kementerian Kominfo di Netizen Fair 2021.
Editor: Eka G Putra