Don’t judge a book by its cover. Jangan menilai buku dari sampulnya. Kiasan itu sepertinya berlaku untuk buah pare. Penampilannya bisa jadi tidak menarik dengan permukaan yang dipenuhi bintil atau benjolan. Tapi, soal manfaat, buah yang pahit tersebut ternyata bisa mencegah dan mengobati gangguan kesehatan seperti diabetes, kolesterol tinggi, radang, antioksidan, hingga antikanker.
Laporan: Jawapos.com
BERNAMA ilmiah Momordica charantia dari suku Momordicaceae, budi daya pare dijumpai di seluruh dunia, termasuk daerah beriklim tropis seperti Afrika dan Karibia.
Pare kaya akan kandungan zat bioaktif. Di antaranya, triterpenoid tipe kukurbitan, glikosida triterpene, asam fenolat, minyak atsiri, saponin, asam lemak, dan protein.
Pare hijau mengandung vitamin A, C, B3, B6, D, E, dan K. Mineral, antara lain, kalsium, magnesium, kalium, zat besi, zinc, manganum, dan natrium.
Di Filipina, buah pare disebut dengan nama ampalaya dan sudah bertahun-tahun digunakan pada terapi penunjang diabetes. Masyarakat Filipina suka sekali mengonsumsi buah dan daun pare untuk sajian lauk. Di Indonesia juga dijumpai pare dijadikan lauk dengan cara ditumis bersama tempe.
Pare Terbukti Mampu Mengendalikan Gula Darah
Dibandingkan efek lain, khasiat untuk pengendalian kadar gula darah paling banyak menjadi objek penelitian ilmiah. Sejak puluhan tahun lalu, percobaan pada hewan coba hingga uji klinis pada manusia sudah dilakukan. Berbagai produk turunan buah pun sudah beredar di pasaran. Suplemen buah pare berbentuk bubuk kering adalah solusi kemudahan penggunaannya.
Hasil berbagai penelitian ilmiah menyimpulkan kerja komponen kandungan buah pare melalui berbagai cara. Sebuah artikel hasil uji klinis terbaru yang terbit pada 2020 oleh peneliti dari Republik Korea membuktikan kemampuan pare dalam mengendalikan kadar gula darah pada diabetes tipe 2. Uji pada hewan percobaan menunjukkan efek penurunan kadar gula dengan cara memacu pengambilan glukosa oleh sel otot atau meningkatkan sekresi insulin.
Pare Menghambat Pertumbuhan Kanker
Potensi pare sebagai antikanker juga banyak diteliti. Sasaran awal adalah ekstrak mentah yang dicobakan. Percobaan lanjut dengan biakan sel kanker payudara, usus, dan pankreas membuktikan hambatan proliferasi/perbanyakan sel. Kekuatan hambatan bergantung pada besar kecilnya dosis dan varietas buah pare. Dasar kerjanya bersifat umum, seperti kematian sel atau berhentinya proses pembelahan pada sel yang tidak sehat. Dengan demikian, perkembangan sel tumor atau kanker dapat dihambat atau dihentikan.
Secara umum, zat kandungan seperti lectin, -momorcharin ( -MMC), dan -momorcharin (-MMC) sudah ditemukan. Momordica charantia lectin adalah protein yang dapat digunakan sebagai agen antitumor. Momordica antiviral protein sudah diuji mampu menghambat kanker payudara, otak, kulit, dan ginjal pada biakan sel.
Kolaborasi peneliti dari Amerika Serikat dan Skotlandia mempelajari aktivitas antikanker ekstrak mentah buah pare. Hasil penelitian yang dimuat pada jurnal terbitan 2021 menunjukkan, peran kandungan momordicine-1 yang menghambat pertumbuhan kanker pada jaringan sel leher dan kepala manusia. Mekanismenya melalui perusakan jalur sinyal c-Met, yaitu enzim yang berperan pada berbagai respons sel, termasuk pembelahan sel, diferensiasi sel, kecepatan gerakan dan penyerangan. Disarankan pemanfaatan pare sebagai agen kemoterapi tambahan atau dikembangkan sebagai obat kanker leher dan kepala. Selain itu, penggunaan pare dipertimbangkan sebagai pencegah kanker.
Pare Mengandung Antioksidan
Aktivitas antikanker pasti berhubungan erat dengan khasiat antioksidan. Kecukupan antioksidan sebagai pelindung sel perlu untuk menciptakan keseimbangan dengan radikal bebas perusak sel. Semua bagian pare, yaitu buah, biji, dan daun, terbukti dapat memperbaiki dan meningkatkan status antioksidan pada makhluk hidup. Khasiat itu ditimbulkan senyawa fenol seperti asam galat dan flavonoid.
Artikel hasil penelitian kolaborasi peneliti Tiongkok dan Nigeria pada jurnal terbitan 2021 menyatakan kandungan katekin dan asam klorogenat sebagai antioksidan. Digunakan untuk mengatasi penyakit akibat stres oksidatif.
Amankah Pare?
Buah pare aman bila dikonsumsi secara teratur dalam jumlah tidak berlebihan. Patokan 4.000 mg/kg berat badan masih dalam batas diperkenankan. Kehati-hatian diperlukan pada wanita hamil karena bisa mengakibatkan keguguran.
Pasien diabetes yang minum obat perlu berkonsultasi kepada dokter. Efek yang tidak dikehendaki, antara lain, gangguan fungsi ginjal dan jantung. Informasi keamanan masih perlu dibuktikan lebih lanjut dalam uji klinis pada manusia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman