Rabu, 18 September 2024

Wakil Menkes Iran dan Anggota Parlemen Positif Virus Corona

TAHERAN (RIAUPOS.CO) – Wakil Menteri Kesehatan Iran dan seorang anggota parlemen positif terkena virus corona. Iran sendiri saat ini juga sedang berjuang untuk menahan laju wabah yang telah menewaskan 16 jiwa di sana.

Dilansir dari BBC, Rabu (26/2), Iran adalah salah satu dari tiga titik bahaya di luar China yang sedang was-was dengan keganasan virus corona. Wakil Menkes Iraj Harirchi, pada hari Senin (26/2) lalu membantah mereka menutup-nutupi skala wabah.

Iran telah melaporkan ada 95 kasus, tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan peningkatan mendadak dalam kasus-kasus di negara ini sangat memprihatinkan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa (25/2), bahwa AS khawatir bahwa Iran memyembunyikan kondisi yang sebenarnya tentang wabah itu. Selama ini Iran dan China memang memiliki hubungan perdagangan yang kuat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Peternak di Somalia Rugi dan Kecewa

Pada hari Selasa (25/2), seorang anggota parlemen dari ibukota Iran, Teheran, Mahmoud Sadeghi, juga mengatakan dia telah dinyatakan positif mengidap virus itu. Tidak seperti di Italia, para pejabat Iran menolak untuk memberlakukan karantina di daerah-daerah yang terkena wabah. Iran mengatakan karantina adalah metode kuno yang sudah tidak dianut lagu oleh mereka.

Tempat suci di kota-kota Qom dan Mashhad masih terbuka, meskipun Qom menjadi sarang virus. Iran juga kekurangan peralatan medis yang dibutuhkannya untuk membantu mengatasi wabah tersebut. Liran juga kehabisan masker dan tak cukup alat kit untuk deteksi virus Korona. Sejumlah tenaga medis juga telah terinfeksi, sehingga ada kekhawatiran bahwa mereka akan segera kehabisan dokter dan perawat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tubuh Mudah Gemuk, Ini Penyebabnya

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

TAHERAN (RIAUPOS.CO) – Wakil Menteri Kesehatan Iran dan seorang anggota parlemen positif terkena virus corona. Iran sendiri saat ini juga sedang berjuang untuk menahan laju wabah yang telah menewaskan 16 jiwa di sana.

Dilansir dari BBC, Rabu (26/2), Iran adalah salah satu dari tiga titik bahaya di luar China yang sedang was-was dengan keganasan virus corona. Wakil Menkes Iraj Harirchi, pada hari Senin (26/2) lalu membantah mereka menutup-nutupi skala wabah.

Iran telah melaporkan ada 95 kasus, tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan peningkatan mendadak dalam kasus-kasus di negara ini sangat memprihatinkan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa (25/2), bahwa AS khawatir bahwa Iran memyembunyikan kondisi yang sebenarnya tentang wabah itu. Selama ini Iran dan China memang memiliki hubungan perdagangan yang kuat.

Baca Juga:  Hari Ini Penutupan Pelunasan BPIH Tahap Keempat, Masih Sisa 83 Kursi

Pada hari Selasa (25/2), seorang anggota parlemen dari ibukota Iran, Teheran, Mahmoud Sadeghi, juga mengatakan dia telah dinyatakan positif mengidap virus itu. Tidak seperti di Italia, para pejabat Iran menolak untuk memberlakukan karantina di daerah-daerah yang terkena wabah. Iran mengatakan karantina adalah metode kuno yang sudah tidak dianut lagu oleh mereka.

Tempat suci di kota-kota Qom dan Mashhad masih terbuka, meskipun Qom menjadi sarang virus. Iran juga kekurangan peralatan medis yang dibutuhkannya untuk membantu mengatasi wabah tersebut. Liran juga kehabisan masker dan tak cukup alat kit untuk deteksi virus Korona. Sejumlah tenaga medis juga telah terinfeksi, sehingga ada kekhawatiran bahwa mereka akan segera kehabisan dokter dan perawat.

Baca Juga:  Pura-pura Terkena Virus Corona, Wanita Selamat dari Pemerkosaan

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari