PACITAN (RIAUPOS.CO) – Peletakan batu pertama Museum dan Galeri Seni SBY-ANI menjadi momen bercerita Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin. Dia mengisahkan awal munculnya ide pembangunan museum tersebut. Antara lain, tentang inspirasi lokasi yang didapat dari empat museum mantan presiden Amerika.
SBY menyatakan niat untuk membangun museum tentang dirinya muncul saat masih menjabat presiden. Awalnya, dia mengunjungi museum presiden pertama RI Soekarno, di Blitar. Lalu, museum Presiden kedua RI Soeharto di Jogjakarta. Dia lalu memiliki ide untuk membangun museum tentang presiden.
Museum itu berisi kiprah orang-orang yang pernah menjadi presiden. Termasuk dirinya dan siapa pun yang akan memimpin Indonesia. ‘’Pak Presiden Joko Widodo sudah disiapkan, dan semua berada di Balai Kirti, Istana Bogor,’’ katanya.
SBY memiliki keinginan untuk mengabadikan momen dirinya selama satu dekade menjabat presiden. Dia bersama Ani Yudhoyono mencari inspirasi ke Amerika Serikat. ‘’Itu kami lakukan Desember 2014 hingga Januari 2015,’’ ucapnya.
Kala itu, SBY bersama keluarga mengunjungi empat museum mantan Persiden Amerika. Yakni Harry Truman, Dwight Eisenhower, Bill Clinton, dan George H W Bush. ‘’Lokasi museum itu berada di kota kelahiran mereka,’’ ujar SBY.
Karena itu, dia memilih Pacitan sebagai tempat Museum dan Galeri Seni SBY-ANI. Rencana merealisasikan museum itu sudah lama. SBY mengatakan, Ani Yudhoyono selalu semangat apabila membahas rencana pembangunan museum tersebut.
Bahkan, beberapa saat sebelum meninggal, Ani sempat berpesan kepada SBY. Apabila sudah sehat, Ani ingin membangun rumah kecil di lahan yang akan dibangun museum. ‘’Dia ingin kami tinggal di rumah itu dan menata pembangunan museum tersebut,’’ kenangnya.
Momen bercerita yang dilakukan SBY sempat membuat audiens hening. Tepatnya, saat SBY mengucap terima kasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengajak tamu membacakan Alfatihah untuk Ani. ‘’Saya terima kasih, semoga doa semua hadirin diterima Allah Yang Maha Kuasa,’’ kata SBY.
Peletakan batu pertama itu dihadiri banyak mantan pejabat di era kepemimpinan SBY. Antara lain, Wakil Presiden ke-11 Boediono, mantan Menkominfo Roy Suryo, mantan Meneg BUMN Dahlan Iskan, mantan Menteri PU Djoko Kirmanto, Chaerul Tanjung, Zuklifli Hasan, Hatta Radjasa, serta Aulia Pohan.
Pejabat dari pemerintah daerah dan Provinsi Jawa Timur juga hadir. Selain Khofifah Indar Parawansa, ada Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Bupati Pacitan Indartarto, Wali Kota Madiun Maidi, Bupati Magetan Suprawoto, Bupati Trenggalek M. Arifin, dan beberapa pejabat lainnya.
Direktur Museum dan Galeri Seni SBY-ANI Ossy Dermawan berharap pembangunan berlangsung sesuai rencana. Dia menggambarkan rencana bangunan yang berlokasi di jalan lintas selatan itu. Formasi bangunan membentuk huruf Y. Bangunan utama di tengah, lalu ada bangunan di sisi kiri kanan yang memanjang ke belakang.
Materi museum menyesuaikan latar belakang SBY. Misalnya, masa militer SBY akan ditempatkan pada ruang yang dibentuk seperti barak militer. Foto dan atribut SBY saat menjadi taruna akan ditampilkan. Lalu, pada bagian belakang akan dibangun taman yang diberi nama LavAni.
Kata LavAni diambil dari Love dan Ani. Untuk mengabadikan kota kelahiran, dinding paling depan pada bangunan utama diukir gambar buah pace dan bunga flamboyan. ‘’Buah pace simbol dari Pacitan dan flamboyan adalah bunga kesukaan ibu Ani, semua didesain sendiri oleh Bapak SBY,’’ kata Ossy.
Peletakan batu pertama ditandari dengan pemindahan pasir yang berada di panggung. Selain itu, SBY didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Presiden ke-11 Boediono memencet tombol sebagai tanda dimulainya pemasangan tiang pancang.(riq/oni/jpg)