Senin, 15 Juli 2024

Lika-Liku jadi Guru Muda

(RIAUPOS.CO) – Semenjak pandemi menjajahi dunia selama hampir 2 tahun, segala bidang termasuk pendidikan memiliki banyak kendala. Apalagi dalam bidang pendidikan merupakan hal penting bagi bangsa Indonesia. Mulai dari tempat, hingga sistem pembelajaran kini dirubah menjadi daring. Sehingga membuat siswa bahkan mahasiswa menjadi bingung untuk beradaptasi.

Begitu juga awalnya pada Yuliani Kharromah. Seorang guru muda yang akrab disapa Miss Uyi. Wanita 24 tahun ini memiliki tujuan yaitu mencerdaskan anak bangsa. Dia merupakan salah satu guru di sekolah swasta di Pekanbaru, tepatnya di SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II. Dia lulusan Sarjana Pendidikan, jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Islam Riau.

- Advertisement -

Meskipun ia baru memulai pekerjaan ini dari tahun 2019. Dia sempat merasa kesulitan semenjak pandemi menyerang. Yang biasanya dia mengajar di kelas, kini sudah harus berkutat dengan laptop. Yang biasanya menyapa antara siswa dan guru secara langsung, kini berbatas dengan layar laptop maupun hp. Belajar daring yang dia jalani kian laun sudah menguasai dirinya bahkan di seluruh dunia.

Baca Juga:  Menyusuri Bangunan Liar yang Menjamur di Pekanbaru

Semakin lama dia berpikir bahwa belajar daring ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya belajar daring yaitu dapat dilakukan dimana saja. Sedangkan kekurangannya yaitu terjadi pada guru tersebut. Guru memiliki banyak tantangan agar dapat membuat suasana belajar menjadi tenang, akrab dan nyaman. Bahkan dia merasa bahwa guru selalu tersuduti akibat tingkah laku siswa yang meresahkan selama pembelajaran.

Miss Uyi mengungkapkan bahwa seringkali dalam pembelajaran via daring tersebut para siswa malah mematikan kameranya. Sementara hal tersebut dapat membuat sang guru merasa tidak didengarkan. Selain itu juga terdapat banyak siswanya yang didapati memasang kamera yang memakai filter jenggot maupun kumis. Tentunya juga ada yang memakai foto idolanya seperti idol BTS maupun Idol Korea lainnya. "Duh ananda, mohon untuk memasang wajah aslinya tanpa filter dan tanpa foto orang lainnya agar miss dapat fokus mengajarkan pembelajaran." Ujar Miss Uyi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Coba Batasi Kewenangan Trump

Begitulah usilnya tingkah laku siswa yang sedang melakukan pembelajaran via daring. Miss Uyi berharap dalam hal keterbatasan ini bukan menjadi penghalang untuk mencerdaskan anak bangsa. Inovasi dan pembelajaran secara asyik salah satu cara membangkitkan semangat siswa. Dia juga berpesan pada pendidik lainnya bahwa terimakasih atas peran pendidik sekalian telah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Teruslah mencetak generasi yang akhlakul karimah karena dapat menjadi bekal amal jariyah yang diajarkan oleh pendidik tersebut di akhirat nanti.***

Laporan : SITI AZURA
FOTO BY : KOLEKSI PRIBADI

(RIAUPOS.CO) – Semenjak pandemi menjajahi dunia selama hampir 2 tahun, segala bidang termasuk pendidikan memiliki banyak kendala. Apalagi dalam bidang pendidikan merupakan hal penting bagi bangsa Indonesia. Mulai dari tempat, hingga sistem pembelajaran kini dirubah menjadi daring. Sehingga membuat siswa bahkan mahasiswa menjadi bingung untuk beradaptasi.

Begitu juga awalnya pada Yuliani Kharromah. Seorang guru muda yang akrab disapa Miss Uyi. Wanita 24 tahun ini memiliki tujuan yaitu mencerdaskan anak bangsa. Dia merupakan salah satu guru di sekolah swasta di Pekanbaru, tepatnya di SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II. Dia lulusan Sarjana Pendidikan, jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Islam Riau.

Meskipun ia baru memulai pekerjaan ini dari tahun 2019. Dia sempat merasa kesulitan semenjak pandemi menyerang. Yang biasanya dia mengajar di kelas, kini sudah harus berkutat dengan laptop. Yang biasanya menyapa antara siswa dan guru secara langsung, kini berbatas dengan layar laptop maupun hp. Belajar daring yang dia jalani kian laun sudah menguasai dirinya bahkan di seluruh dunia.

Baca Juga:  Lima Prajurit Yonif 132/BS Ikut Pasukan Perdamaian PBB

Semakin lama dia berpikir bahwa belajar daring ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya belajar daring yaitu dapat dilakukan dimana saja. Sedangkan kekurangannya yaitu terjadi pada guru tersebut. Guru memiliki banyak tantangan agar dapat membuat suasana belajar menjadi tenang, akrab dan nyaman. Bahkan dia merasa bahwa guru selalu tersuduti akibat tingkah laku siswa yang meresahkan selama pembelajaran.

Miss Uyi mengungkapkan bahwa seringkali dalam pembelajaran via daring tersebut para siswa malah mematikan kameranya. Sementara hal tersebut dapat membuat sang guru merasa tidak didengarkan. Selain itu juga terdapat banyak siswanya yang didapati memasang kamera yang memakai filter jenggot maupun kumis. Tentunya juga ada yang memakai foto idolanya seperti idol BTS maupun Idol Korea lainnya. "Duh ananda, mohon untuk memasang wajah aslinya tanpa filter dan tanpa foto orang lainnya agar miss dapat fokus mengajarkan pembelajaran." Ujar Miss Uyi.

Baca Juga:  Indonesia dan Malaysia Kirim Menlu ke Ketua ASEAN

Begitulah usilnya tingkah laku siswa yang sedang melakukan pembelajaran via daring. Miss Uyi berharap dalam hal keterbatasan ini bukan menjadi penghalang untuk mencerdaskan anak bangsa. Inovasi dan pembelajaran secara asyik salah satu cara membangkitkan semangat siswa. Dia juga berpesan pada pendidik lainnya bahwa terimakasih atas peran pendidik sekalian telah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Teruslah mencetak generasi yang akhlakul karimah karena dapat menjadi bekal amal jariyah yang diajarkan oleh pendidik tersebut di akhirat nanti.***

Laporan : SITI AZURA
FOTO BY : KOLEKSI PRIBADI

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari