- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Prof Bahtiar Effendy. Almarhum adalah sosok intelegensia yang kuat basis keilmuannya dan luas perspektif dalam memahami sesuatu.
"Orangnya humanis, meski pikirannya sering kali kritis. Muhammadiyah kehilangan sosok intelektual muslim yang mumpuni dan berintegritas keilmuan yang tinggi, Prof Dr H Bahtiar Effendy," kata Haedar dalam pernyataan resminya, Kamis (21/11).
- Advertisement -
Prof Bahtiar, lanjutnya, seorang ahli ilmu politik Islam yang analisisnya tajam. Buku terjemahan disertasinya tentang Islam dan Negara maupun pengantarnya untuk buku Olivier Roy tentang Kegagalan Politik Islam sangat mendalam dan faktual.
Demikian pula ketika memberi masukan-masukan tentang bagaimana Muhammadiyah menghadapi situasi politik kekinian, tajam dan bijak.
"Ketika jam 00.15, kami menerima kabar duka, sungguh merasa kehilangan. Allah telah memanggilnya ke haribaan-Nya. Kita doakan almarhum Prof Bahtiar husnul khatimah, diampuni kesalahannya dan diterima amal ibadah serta amal salehnya," terangnya
- Advertisement -
Dia menegaskan generasi muda Muhammadiyah perlu mencontoh Ketua PP Muhammadiyah bidang Hubungan Luar Negeri yang ilmuwan berwawasan luas itu. "Muhammadiyah berduka yang mendalam. Selamat jalan, semoga rida dan karunia Allah menyertai kepergian almarhum," pungkasnya.(esy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Prof Bahtiar Effendy. Almarhum adalah sosok intelegensia yang kuat basis keilmuannya dan luas perspektif dalam memahami sesuatu.
"Orangnya humanis, meski pikirannya sering kali kritis. Muhammadiyah kehilangan sosok intelektual muslim yang mumpuni dan berintegritas keilmuan yang tinggi, Prof Dr H Bahtiar Effendy," kata Haedar dalam pernyataan resminya, Kamis (21/11).
- Advertisement -
Prof Bahtiar, lanjutnya, seorang ahli ilmu politik Islam yang analisisnya tajam. Buku terjemahan disertasinya tentang Islam dan Negara maupun pengantarnya untuk buku Olivier Roy tentang Kegagalan Politik Islam sangat mendalam dan faktual.
Demikian pula ketika memberi masukan-masukan tentang bagaimana Muhammadiyah menghadapi situasi politik kekinian, tajam dan bijak.
- Advertisement -
"Ketika jam 00.15, kami menerima kabar duka, sungguh merasa kehilangan. Allah telah memanggilnya ke haribaan-Nya. Kita doakan almarhum Prof Bahtiar husnul khatimah, diampuni kesalahannya dan diterima amal ibadah serta amal salehnya," terangnya
Dia menegaskan generasi muda Muhammadiyah perlu mencontoh Ketua PP Muhammadiyah bidang Hubungan Luar Negeri yang ilmuwan berwawasan luas itu. "Muhammadiyah berduka yang mendalam. Selamat jalan, semoga rida dan karunia Allah menyertai kepergian almarhum," pungkasnya.(esy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal