JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyerukan mobilisasi bantuan untuk korban asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan shalat istisqa nasional.
Sohibul Iman menyebutkan, relawan PKS sudah melakukan aksi prioritas utama.
Yakni penyelamatan warga terdampak terutama warga kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, penderita penyakit dan berkebutuhan khusus.
Dia menambahkan, semua struktur PKS di wilayah terdampak asap di Kalimantan dan Sumatera telah melakukan aksi penyelamatan warga dengan membagikan masker dan membuka posko pengungsian.
"Aksi terjun untuk langsung memadamkan karhutla juga sudah kami lakukan. Kini saatnya melakukan aksi prioritas pendukung yakni memobilisasi bantuan primer para korban seperti makanan, minuman, pakaian, obat-obatan dan alat kesehatan," papar Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Kamis (19/9).
Sohibul Iman meminta setiap kader PKS di wilayah terdampak bisa menjadi relawan di setiap bidang yang dibutuhkan untuk penyediaan layanan kesehatan, pendampingan pendidikan, konseling, dan dapur umum di tempat-tempat penampungan.
Sohibul menambahkan, kini saatnya menunjukkan kepedulian tanpa harus memandang suku, agama dan golongan apa pun.
"Kita terus berusaha memberikan khidmat terbaik untuk rakyat Indonesia, khususnya yang tengah dilanda kesulitan tanpa memandang suku, agama dan dari golongan apa pun di bawah NKRI yang kita cintai ini," papar dia.
Sohibul Iman juga mengajak seluruh kader dan simpatisan PKS untuk berdoa dan melaksanakan salat istisqa nasional untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Sementara itu, DPP PKS mengirim relawan dari Jakarta untuk daerah Kalimantan Tengah, Riau dan Kalimantan Barat.
Ketua Relawan PKS Agus Trihono menyebutkan, prioritas relawan PKS dari pusat akan membuat Rumah Oksigen bagi para korban.
"Kami akan berangkat menuju Kalimantan Tengah, Riau dan Kalimantan Barat. Kami membuat program dari Genta PKS ini rencananya PKS akan membuat Rumah Oksigen. Rumah sehat yang bebas dari kabut asap," kata Agus.
Dia berharap Rumah Oksigen itu membuat para pengungsi bisa kembali sehat dan bebas dari pengaruh asap.
“Pengungsi di Rumah Oksigen nanti bisa menghirup udara segar," ujar dia.
Relawan menggunakan beberapa perlengkapan untuk membantu para korban, "Karena keterbatasan tempat, kami membawa air purifier, dan beberapa jenis masker. Sebab, menurut data di lapangan itu yang sangat dibutuhkan sekarang ini," ungkap dia. (jos/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal