Selasa, 17 September 2024

Jet Tempur Prancis Mendarat Darurat di Lanud SIM

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) — Satu persatu pesawat tempur Rafale asal Prancis take off (lepas landas-red) dari Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Ahad(19/5) sekira pukul 11. 50 WIB.

Sebelumnya tujuh pesawat tempur milik Angkatan Laut Prancis mendarat darurat di Lanud SIM karena karena cuaca buruk, kemarin (18/5). Pesawat jenis dassault rafale berangkat dari kapal induk Charles De Gaulle yang sedang berlayar menuju Singapura.

Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief mengatakan, satu pesawat Rafale bisa take off setelah segala dokumen dan kelengkapan lainnya dianggap sudah dipenuhi. “Sementara yang dua lagi masih tertahan, karena keduanya masih mengalami troubleshooting pada pesawatnya. Masih menunggu teknisi mereka untuk memperbaikinya,” ujar Hendro Arief kepada wartawan di Lanud SIM, Ahad (19/5).

Baca Juga:  Gunung Merapi Erupsi Lagi, Abu Vulkanik Hujani 19 Desa

Pesawat tempur Rafale nomor ekor 42 yang take off  dipiloti Rafale 42 Captain Bon Camile. Sementara dua pesawat Rafale nomor ekor 21 dan Rafale nomor ekor 45 yang dipiloti Dennis Pierre dan Captain Denis Guiluame, masih berada di Lanud SIM, menunggu teknisi mesin.

- Advertisement -

Disebutkannya, pada dasarnya tidak ada permasalahan terkait dengan pendaratan darurat ketujuh pesawat tempur asal prancis tersebut. Sebagai lapangan udara terdekat tentu saja pertolongan dalam keadaan darurat dilakukan pihaknya.

“Tujuh pesawat melaksanakan divert ke bandara atau pangkalan terdekat, dalam hal ini Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh Besar. Secara aturan keselamatan penerbangan kita tidak bisa menolak dengan alasan emergency,” katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Satu Prajurit TNI Tewas

Disampaikannya juga, sebelumnya diketahui ketujuh pesawat latihan udara ke udara (exercise air to air) itu mengambil rute kapal induk Charles De Gaulle-area-kapal induk kapal Charles De Gaulle.

Rencananya, ketujuh pesawat tempur tersebut kembali ke kapal induk sekitar pukul 11.30 WIB. Namun karena cuaca buruk, awak pesawat mengirim pesan darurat ke bandara atau pangkalan militer terdekat.

Ketujuh pesawat itu akhirnya memilih Lanud Sultan Iskandar Muda. Ketujuh pesawat akhirnya mendarat darurat sekitar pukul 11.45 WIB. “Mereka awalnya bergerak di zona bebas. Tidak masuk wilayah Indonesia. Di radar juga (awalnya) terpantau mereka tidak masuk ke wilayah teritorial kita,” ungkap Danlanud lagi.(min/jpg)
Editor: Eko Faizin

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) — Satu persatu pesawat tempur Rafale asal Prancis take off (lepas landas-red) dari Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Ahad(19/5) sekira pukul 11. 50 WIB.

Sebelumnya tujuh pesawat tempur milik Angkatan Laut Prancis mendarat darurat di Lanud SIM karena karena cuaca buruk, kemarin (18/5). Pesawat jenis dassault rafale berangkat dari kapal induk Charles De Gaulle yang sedang berlayar menuju Singapura.

Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief mengatakan, satu pesawat Rafale bisa take off setelah segala dokumen dan kelengkapan lainnya dianggap sudah dipenuhi. “Sementara yang dua lagi masih tertahan, karena keduanya masih mengalami troubleshooting pada pesawatnya. Masih menunggu teknisi mereka untuk memperbaikinya,” ujar Hendro Arief kepada wartawan di Lanud SIM, Ahad (19/5).

Baca Juga:  Asyiknya Mengarungi Jeram

Pesawat tempur Rafale nomor ekor 42 yang take off  dipiloti Rafale 42 Captain Bon Camile. Sementara dua pesawat Rafale nomor ekor 21 dan Rafale nomor ekor 45 yang dipiloti Dennis Pierre dan Captain Denis Guiluame, masih berada di Lanud SIM, menunggu teknisi mesin.

Disebutkannya, pada dasarnya tidak ada permasalahan terkait dengan pendaratan darurat ketujuh pesawat tempur asal prancis tersebut. Sebagai lapangan udara terdekat tentu saja pertolongan dalam keadaan darurat dilakukan pihaknya.

“Tujuh pesawat melaksanakan divert ke bandara atau pangkalan terdekat, dalam hal ini Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh Besar. Secara aturan keselamatan penerbangan kita tidak bisa menolak dengan alasan emergency,” katanya.

Baca Juga:  Jejak Digital Bisa Ungkap Aktor Intelektual 

Disampaikannya juga, sebelumnya diketahui ketujuh pesawat latihan udara ke udara (exercise air to air) itu mengambil rute kapal induk Charles De Gaulle-area-kapal induk kapal Charles De Gaulle.

Rencananya, ketujuh pesawat tempur tersebut kembali ke kapal induk sekitar pukul 11.30 WIB. Namun karena cuaca buruk, awak pesawat mengirim pesan darurat ke bandara atau pangkalan militer terdekat.

Ketujuh pesawat itu akhirnya memilih Lanud Sultan Iskandar Muda. Ketujuh pesawat akhirnya mendarat darurat sekitar pukul 11.45 WIB. “Mereka awalnya bergerak di zona bebas. Tidak masuk wilayah Indonesia. Di radar juga (awalnya) terpantau mereka tidak masuk ke wilayah teritorial kita,” ungkap Danlanud lagi.(min/jpg)
Editor: Eko Faizin
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari