Sabtu, 23 November 2024
spot_img

IPW Anggap People Power Hanya Ramai di Medsos

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meyakini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sangat kondusif jelang pengumuman penetapan rekapitulasi suara Pileg dan Pilpres 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.

’’Masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang dilontarkan pihak tertentu untuk mengacaukan bangsa ini,’’ ungkap Neta Minggu (19/5/2019). Berdasar pantuan IPW, situasi Indonesia yang sangat kondusif ini terlihat sejak berlangsungnya kampanye hingga hari H pencoblosan 17 April 2019.

’’Inilah pertama kali dalam sejarah Indonesia, pemilu berlangsung sangat aman, kondusif, dan tidak terjadi konflik sama sekali. Padahal, Pemilu 2019 merupakan penggabungan pileg dan pilpres,’’ katanya.

Menurut Neta, ada dua hal yang membuat situasi kamtibmas kondusif. Pertama, Polri berhasil menerapkan konsep pendekatan keamanan hingga ke akar rumput, sehingga deteksi dan antisipasi dini bisa dilakukan dengan cermat lewat upaya-upaya antisipatif, pagar betis, maupun sapu bersih.

Baca Juga:  Alasan Anak, Aldi Taher Ingin Rujuk dengan Mantan

Kedua, maraknya media sosial (medsos) berhasil menjadi kanalisasi konflik di Indonesia. Artinya, ujar Neta, para pendukung calon presiden (capres) merasa lebih asyik perang di medsos sehingga kehabisan energi untuk di darat.

’’Hal ini berdampak sangat positif bagi situasi kamtibmas. Medsos yang hingar-bingar dengan perang opini tidak berdampak ke lapangan yang aman dan terkendali,’’ ungkap Neta.

Neta menambahkan, situasi serupa sepertinya akan berlangsung hingga 22 Mei maupun saat pelantikan presiden terpilih. Menurutnya, memang ada pihak-pihak yang mencoba memprovokasi publik dengan isu people power, tetapi sepertinya itu hanya riuh di medsos dan landai di lapangan.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meyakini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sangat kondusif jelang pengumuman penetapan rekapitulasi suara Pileg dan Pilpres 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.

’’Masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang dilontarkan pihak tertentu untuk mengacaukan bangsa ini,’’ ungkap Neta Minggu (19/5/2019). Berdasar pantuan IPW, situasi Indonesia yang sangat kondusif ini terlihat sejak berlangsungnya kampanye hingga hari H pencoblosan 17 April 2019.

- Advertisement -
’’Inilah pertama kali dalam sejarah Indonesia, pemilu berlangsung sangat aman, kondusif, dan tidak terjadi konflik sama sekali. Padahal, Pemilu 2019 merupakan penggabungan pileg dan pilpres,’’ katanya.

Menurut Neta, ada dua hal yang membuat situasi kamtibmas kondusif. Pertama, Polri berhasil menerapkan konsep pendekatan keamanan hingga ke akar rumput, sehingga deteksi dan antisipasi dini bisa dilakukan dengan cermat lewat upaya-upaya antisipatif, pagar betis, maupun sapu bersih.

Baca Juga:  Terjatuh, ABK Belum Ditemukan

Kedua, maraknya media sosial (medsos) berhasil menjadi kanalisasi konflik di Indonesia. Artinya, ujar Neta, para pendukung calon presiden (capres) merasa lebih asyik perang di medsos sehingga kehabisan energi untuk di darat.

- Advertisement -

’’Hal ini berdampak sangat positif bagi situasi kamtibmas. Medsos yang hingar-bingar dengan perang opini tidak berdampak ke lapangan yang aman dan terkendali,’’ ungkap Neta.

Neta menambahkan, situasi serupa sepertinya akan berlangsung hingga 22 Mei maupun saat pelantikan presiden terpilih. Menurutnya, memang ada pihak-pihak yang mencoba memprovokasi publik dengan isu people power, tetapi sepertinya itu hanya riuh di medsos dan landai di lapangan.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari