ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) — Bupati Rohul H Sukiman menyebutkan, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ada di seluruh desa yang tersebar di 16 kecamatan se Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), keberadaannya telah menjadi bagian dari lokomotif penggerak ekonomi masyarakat pedesaan.
Tentunya pemerintah daerah terus berupaya memaksimal untuk mendorong Bumdes, membuka unit-unit usaha baru dengan menyesuaikan potensi dan kondisi yang ada di desa.
Dengan harapan, Bumdes selain dapat membantu masyarakat yang melakukan simpan pinjam, tapi dapat melayani kebutuhan masyarakat di desa, dengan adanya unit usaha baru dengan harga terjangkau.
"Keberadaan Bumdes telah banyak membantu masyarakat dalam simpan pinjam dan modal usaha. Dengan harapan meningkatnya perekonomian masyarakat, dengan menggali potensi desa yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat didesa," ungkap Bupati Rohul H Sukiman dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Pertanggungjawaban Tahunan BUMDesa (MPTB), Damai Mandiri Desa Suka Damai Kecamatan Ujung Batu, Rabu (15/1) lalu.
Dalam acara tersebut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Ketua DWP Rohul Hj Netty Herawati Haris, Camat Ujung Batu Fisman Hendri Shut, Ketua TP PKK Kecamatan Ujung Batu Aika Murni SKom.
Bupati memberi apresiasi kepada pengurus BUMDesa Damai Mandiri, pasalnya laba yang diperoleh BUMDesa ini cukup besar senilai RP75.082.516, jika dibandingkan dengan beberapa BUMDesa lainnya cukup bagus
"Kita minta unit usaha yang ada terus dikembangkan, dan terus berinovasi membuka unit usaha-usaha lain yang dapat mendongkrak perekonomian desa. Karena adanya BUMDesa ini bukan hanya sebagai badan usaha, melainkan bisa mendorong menciptakan ekonomi mandiri," jelasnya.
Mantan Dandim Indragiri Hilir itu menjelaskan, BUMDes Damai Mandiri ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan ekonomi warga. Selain meningkatkan perekonomian desa, pendapatan asli desa, pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.
Diakuinya, Bumdes Damai Mandiri yang saat ini bergerak di unit Usaha Simpan Pinjam dan pertanian, kedepannya mengembangkan unit usahanya dalam bidang yang lain dengan menyesuiakan potensi dan kondisi desa.
"Semakin ditingkatkan usahanya sehingga nanti pada laporan pertanggungjawaban tahun depan bisa bertambah lagi labanya, Sehingga itu dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita khususnya di Desa Sukadamai ini," tuturnya
Dia berharap, pengelola Bumdes dalam menjalankan unit usaha, harus transparansi, dengan menerapkan kejujuran dan disiplin dalam melaksanakan tupoksinya.
Sementara itu, Kades Sukadamai Afrizal menjelaskan secara rinci laporan pertanggungjawaban BUMDesa Damai Mandiri tahun buku 2019. Dimana jumlah laba kumulatif tahun 2019 mencapai Rp75,082.516. Laba ini meningkat jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang berkisar Rp65 juta.
Kemudian, laba kumulatif ini dibagikan untuk cadangan modal, PADes, bantuan rumah tangga miskin (RTM), Diklat, biaya MPTB, doorprize, inventaris, bonus pelaku serta kegiatan sosial. Sedangkan untuk modal usaha BUMDesa Damai Mandiri, dari modal awal sebesar 410 juta, kini bertambah sebesar 135 juta yang berasal dari suntikan bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi tahun 2019, sehingga menjadi Rp545 Juta
Sedangkan, unit usaha yang dikelola oleh BUMDesa juga terus dikembangkan, di mana yang awalnya hanya membuka unit simpan pinjam. Mulai tahun 2019 sudah dibuka unit BNI Link yang melayani tabungan, pengiriman uang.(adv)