Sabtu, 9 November 2024

Pindahkan Ibukota Negara, Fahri Hamzah: Rencana Berbahaya

- Advertisement -

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai rencana Presiden Jokowi memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan sangat berbahaya. Menurut Fahri, Jakarta bukan hanya sekadar ibu kota, melainkan banyak sejarah yang terkandung di dalamnya.

“Saya sudah baca kajiannya, enggak terlalu dalam kajiannya. Terutama posisi Jakarta, susah. Meninggalkan gedung (DPR) ini susah, gedung ini terlalu kuat sejarahnya. Istana terlalu kuat sejarahnya. Jadi kita pindah ke tempat yang baru, Indonesia tanpa jejak, itu berbahaya,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).

Menurut Fahri, tidak ada gunanya memindahkan Ibu Kota Negara pada saat ini. Apalagi, kata Fahri, Jokowi mengusung industri 4.0 yang serba berbasis digital.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tersinggung Berat, Elza Syarief Bakal Polisikan Nikita Mirzani

“Sekarang ini ruang dan waktu sudah enggak ada gunanya karena semua bisa digunakan secara digital. Jadi saya kira sekarang ini, ya, lebih penting kita memperkuat pembentukan daerah otonomi baru sebagai syarat lahirnya daerah-daerah yang lebih kuat,” kata Fahri.

Oleh karena itu, Fahri menyarankan sebaiknya rencana pemindahan Ibu Kota Negara dibatalkan. Seandai hal itu keinginan keras Jokowi, maka pemindahan baiknya dilakukan di pesisir Jakarta.

“Ini kan abad 21. Ruang dan waktu sudah mati, semua sudah digital. Kok kita bicara space lagi? Pakai space di pesisir Jakarta itu saja lebih bagus. Lebih dekat kok. Tidak membuat confuse kami sebagai bangsa Indonesia,” jelas Fahri. (tan)

- Advertisement -
Baca Juga:  BNPB: 11 Wilayah Nyatakan Status Tanggap Darurat Bencana

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai rencana Presiden Jokowi memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan sangat berbahaya. Menurut Fahri, Jakarta bukan hanya sekadar ibu kota, melainkan banyak sejarah yang terkandung di dalamnya.

“Saya sudah baca kajiannya, enggak terlalu dalam kajiannya. Terutama posisi Jakarta, susah. Meninggalkan gedung (DPR) ini susah, gedung ini terlalu kuat sejarahnya. Istana terlalu kuat sejarahnya. Jadi kita pindah ke tempat yang baru, Indonesia tanpa jejak, itu berbahaya,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).

Menurut Fahri, tidak ada gunanya memindahkan Ibu Kota Negara pada saat ini. Apalagi, kata Fahri, Jokowi mengusung industri 4.0 yang serba berbasis digital.

Baca Juga:  Penyebab Kematian Lina Misteri, Adik Mendiang Buka Suara

“Sekarang ini ruang dan waktu sudah enggak ada gunanya karena semua bisa digunakan secara digital. Jadi saya kira sekarang ini, ya, lebih penting kita memperkuat pembentukan daerah otonomi baru sebagai syarat lahirnya daerah-daerah yang lebih kuat,” kata Fahri.

- Advertisement -

Oleh karena itu, Fahri menyarankan sebaiknya rencana pemindahan Ibu Kota Negara dibatalkan. Seandai hal itu keinginan keras Jokowi, maka pemindahan baiknya dilakukan di pesisir Jakarta.

“Ini kan abad 21. Ruang dan waktu sudah mati, semua sudah digital. Kok kita bicara space lagi? Pakai space di pesisir Jakarta itu saja lebih bagus. Lebih dekat kok. Tidak membuat confuse kami sebagai bangsa Indonesia,” jelas Fahri. (tan)

Baca Juga:  Biden Ajak Dunia Bersatu Tekan Militer Myanmar  

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari