Kamis, 19 September 2024

Soal Kasus Wadas dan Parigi Moutong, Kapolri Janji Transparan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait kasus bentrokan antara aparat dengan warga di Wadas, Jawa Tengah, dan juga di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan akan transparan soal peristiwa tersebut dan juga membuka ruang terhadap Komnas HAM untuk melakukan investigasi.

"Saya kira, kami sama-sama transparan dari dulu, dan itu komitmen saya. Kami turunkan tim, kami buka ruang terhadap investigasi yang dilaksanakan teman-teman Komnas. Dan tentunya hasilnya kami akan proses kalau ada rekomendasi atau temuan terkait pelanggaran yang terjadi," kata Sigit saat memantau akselerasi vaksinasi Covid-19 di Discovery Mall, Kuta, Bali, Rabu (16/2/2022).

Ia juga menyebutkan, bahwa apa yang dilakukan oleh Polri bukan bermaksud untuk menyakiti masyarakat melainkan agar tidak terjadi risiko bentrokan yang lebih besar.

- Advertisement -
Baca Juga:  Operasi PETI di Kuansing, Pelaku Kabur, Peralatan Ditenggelamkan

"Yang jelas, apa yang dilakukan oleh polri bukan bermaksud untuk kemudian menyakiti masyarakat. Namun, lebih dalam kondisi bagaimana supaya tidak terjadi risiko bentrok yang lebih tinggi. Sehingga kemudian langkah-langkah pengamanan harus dilakukan. Namun demikian kami akan tindaklanjuti kalau ada temuan-temuan," kata Sigit.

Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menjadi sorotan nasional beberapa waktu terakhir. Dalam peristiwa pengukuran lahan untuk lokasi penambangan batu andesit pada Selasa (8/2) polisi mengamankan 64 orang. Sehari kemudian mereka dilepaskan.

- Advertisement -

Sedangkan di Parigi Moutong, seorang demonstran yang menolak aktivitas tambang emas PT Tiro Kencana tewas karena peluru polisi.

Sumber: JPNN/CNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait kasus bentrokan antara aparat dengan warga di Wadas, Jawa Tengah, dan juga di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan akan transparan soal peristiwa tersebut dan juga membuka ruang terhadap Komnas HAM untuk melakukan investigasi.

"Saya kira, kami sama-sama transparan dari dulu, dan itu komitmen saya. Kami turunkan tim, kami buka ruang terhadap investigasi yang dilaksanakan teman-teman Komnas. Dan tentunya hasilnya kami akan proses kalau ada rekomendasi atau temuan terkait pelanggaran yang terjadi," kata Sigit saat memantau akselerasi vaksinasi Covid-19 di Discovery Mall, Kuta, Bali, Rabu (16/2/2022).

Ia juga menyebutkan, bahwa apa yang dilakukan oleh Polri bukan bermaksud untuk menyakiti masyarakat melainkan agar tidak terjadi risiko bentrokan yang lebih besar.

Baca Juga:  Wabup Indra Gunawan: Bersama Kita Majukan Pembangunan Rohul

"Yang jelas, apa yang dilakukan oleh polri bukan bermaksud untuk kemudian menyakiti masyarakat. Namun, lebih dalam kondisi bagaimana supaya tidak terjadi risiko bentrok yang lebih tinggi. Sehingga kemudian langkah-langkah pengamanan harus dilakukan. Namun demikian kami akan tindaklanjuti kalau ada temuan-temuan," kata Sigit.

Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menjadi sorotan nasional beberapa waktu terakhir. Dalam peristiwa pengukuran lahan untuk lokasi penambangan batu andesit pada Selasa (8/2) polisi mengamankan 64 orang. Sehari kemudian mereka dilepaskan.

Sedangkan di Parigi Moutong, seorang demonstran yang menolak aktivitas tambang emas PT Tiro Kencana tewas karena peluru polisi.

Sumber: JPNN/CNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari