33.2 C
Pekanbaru
Minggu, 13 Oktober 2024
spot_img

Bentrok Kembali Terjadi di Pulau Rempang

Preman Intimidasi Warga Pulau Rempang dengan Kekerasan, 3 Orang Luka-Luka

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bentrokan terjadi lagi di Pulau Rempang, Batam. Sejumlah preman mengintimidasi warga di sana dengan merangsek masuk ke permukiman. Mereka melakukan tindakan kekerasan, dan warga melakukan perlawanan sehingga bentrokan tak terhindarkan lagi.

Persitiwa ini terjadi sekitar pukul 10.45 WIB sebagaimana diunggah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru di akun Instagramnya. Akibat aksi sejumlah preman itu, tiga warga Rempang mengalami luka-luka. Salah satu di antaranya seorang ibu yang mengalami luka hingga tangannya patah.

- Advertisement -Honda Promo

“Warga Rempang kembali mengalami tindakan kekerasan dari preman. Mereka semakin brutal untuk merampas ruang hidup warga Rempang,” tulis keterangan LBH Pekanbaru, Rabu (18/9/2024).

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah preman berpakaian dominan berwarna hitam menunjuk-nunjuk warga Rempang. Tak lama, kericuhan langsung terjadi.

- Advertisement -Go Green
Baca Juga:  Galodo Dan Longsor Kepung Sumbar

“Akibatnya, tiga orang warga Rempang mengalami luka-luka dan belasan lainnya terlibat bentrokan dan pemukulan,” lanjut keterangan LBH Pekanbaru.

Atas kejadian itu, Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang menuntut sejumlah hal.

Pertama, menghentikan cara-cara intimidasi atau kekerasan pada masyarakat. Kedua, menghentikan pembangunan PSN Rempang Eco City. Ketiga, Meminta kepolisian untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat sebagaimana tugas pokok dan fungsinya.

Untuk diketahui, masyarakat Rempang masih terus dihantui pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City. Proyek ini telah dikecam banyak pihak, salah satunya Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) dan Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Mereka mengecam proyek strategis nasional (PSN) di Pulau Rempang, Kota Batam, yang telah mengerahkan kekuatan aparat untuk menggusur warga lokal secara berlebihan.

Baca Juga:  Wacanakan Relokasi Warga di Zona Merah

Pemerintah diminta mengevaluasi dan membatalkan proyek yang menggusur warga asli Pulau Rempang tersebut. Dalam rilis resmi yang ditandatangani Ketua LHKP Muhammadiyah Ridho Al-Hamdi dan diketahui Ketua Umum PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Hikmah Busyro Muqoddas, proyek di Pulau Rempang amat bermasalah.

“Proyek Rempang Eco-city merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat bermasalah,” tulis Ridho dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (14/9).

Sumber: jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

BERITA LAINNYA

Festival Film Pendek Siak 2024, Munculkan Sineas-Sineas Muda Berbakat

Secara konsisten, Kabupaten Siak menggelar festival film pendek. Tahun ini pesertanya tidak hanya dari Siak, tetapi dari seluruh kota/kabupaten di Riau.

Enam Desa di Pulau Bengkalis Usulkan HKm ke KLHK

Ketua Tim Vertek Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Wilayah Sumatra, Imanuel Sihaloho menyebutkan, pihaknya turun sesuai perintah atasan bersama M Syukri Akbar dari Direktorat PKPS Jakarta, Heri dari DLHK, Eko, Hendri Kumar Balau Gakum wilayah Sumatera di Pekanbatu dan Ade dari KPH Bengkalis.

Speedboat Rombongan Benny Laos Meledak, Anggota DRPD dan Ketua DPW PPP Tewas

Niat hati ingin berkampanye mengikuti Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur, Ketua DPW PPP Maluku Utara Mudin A Wahid dan Anggota DPRD Mauluku Utara Fraksi Partai Demokrat Ester Tantri, justru mendapat musibah.

2 Pelaku Jaringan Pengedar Ganja Diringkus Polisi di Kos-kosan

Jajaran Satresnarkoba Polres Kampar kembali menangkap dua pelaku narkoba yaitu MA (30) dan NA (25) di Jalan Balam Sakti Ujung, Pekanbaru di kos-kosannya, Senin (7/10/1024) sekitar pukul 22.50 WIB.