Kamis, 19 September 2024

Unjuk Rasa di Hongkong Makin Brutal

HONGKONG (RIAUPOS.CO) – Aksi massa di Hongkong bisa dibilang semakin brutal. Seorang petugas kebersihan yang berusia 70 tahun dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/11). Sebelumnya dia terkena lemparan benda keras di kepalanya saat terjadi bentrokan antara pendukung pemerintah dan pengunjuk rasa pada Rabu (13/11).

Pihak pemerintah Hongkong mengatakan petugas kebersihan tersebut saat terjadi ricuh sedang istirahat makan siang. Tiba-tiba, kepalanya terkena benda keras yang dilemparkan oleh perusuh bertopeng. Pemerintah menyebut pengunjuk rasa yang anti-pemerintah sebagai perusuh.

Insiden itu terjadi saat terjadi unjuk rasa yang berujung ricuh di kota Sheung Shui, perbatasan Hongkong, Rabu (13/11) lalu. Dalam video yang viral, memperlihatkan dua kelompok massa yakni pro pemerintah dan anti-pemerintah saling melemparkan batu bata. Dalam sebuah tayangan, petugas kebersian tiba-tiba terjatuh usai kepalanya terkena batu bata nyasar.

Baca Juga:  Peringati HDKD 2021, Lapas dan Imigrasi Gelar Tabur Bunga di TMP

Seorang polisi mengatakan kepada kantor berita SCMP bahwa petugas kebersihan itu tidak terlibat dalam aksi massa tersebut. Dia disebutnya hanya mengambil gambar di tempat kejadian. Dia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Kamis (14/11).

- Advertisement -

Sementara itu, Departemen Kebersihan dan Makanan (FEHD) mengatakan pria itu adalah pekerja outsourcing dari pihak mereka yang sedang istirahat makan siang. FEHD mengutuk keras para pengunjuk rasa dan menyebut mereka kelompok yang sangat berbahaya.

“Mereka (pengunjuk rasa) melakukan tindakan kekerasan di berbagai distrik tiga hari berturut-turut. Mereka hanya menyerang anggota masyarakat lainnya. Perbuatan mereka sangat keterlaluan,” tulis sebuah pernyataan mengutuk pengunjuk rasa seperti dilansir BBC.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lampiran Perpres Miras Dicabut, Lakpesdam PBNU Apresiasi Jokowi

Unjuk rasa di Hongkong bisa dibilang semakin masif dan brutal dalam minggu ini. Berkali-kali terjadi bentrokan antara petugas kepolisian dengan pengunjuk rasa di jalanan, kemudian terjadi bentrokan di dalam kampus, dan protes flashmob saat makan siang.

Sebelumnya, pada Senin (11/11), seorang petugas polisi menembak seorang aktivis dengan peluru tajam dan kondisinya kini masih dalam perawatan. Kemudian, seorang pria dibakar ketika berdebat dengan para demonstran anti-pemerintah. Seminggu yang lalu, Alex Chow, seorang siswa berusia 22 tahun, dinyatakan meninggal setelah jatuh dari sebuah gedung saat terjadi pembubaran aksi unjuk rasa. Chow meninggal setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.

Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com

HONGKONG (RIAUPOS.CO) – Aksi massa di Hongkong bisa dibilang semakin brutal. Seorang petugas kebersihan yang berusia 70 tahun dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/11). Sebelumnya dia terkena lemparan benda keras di kepalanya saat terjadi bentrokan antara pendukung pemerintah dan pengunjuk rasa pada Rabu (13/11).

Pihak pemerintah Hongkong mengatakan petugas kebersihan tersebut saat terjadi ricuh sedang istirahat makan siang. Tiba-tiba, kepalanya terkena benda keras yang dilemparkan oleh perusuh bertopeng. Pemerintah menyebut pengunjuk rasa yang anti-pemerintah sebagai perusuh.

Insiden itu terjadi saat terjadi unjuk rasa yang berujung ricuh di kota Sheung Shui, perbatasan Hongkong, Rabu (13/11) lalu. Dalam video yang viral, memperlihatkan dua kelompok massa yakni pro pemerintah dan anti-pemerintah saling melemparkan batu bata. Dalam sebuah tayangan, petugas kebersian tiba-tiba terjatuh usai kepalanya terkena batu bata nyasar.

Baca Juga:  Pemilik dan Dua Supervisor Tersangka

Seorang polisi mengatakan kepada kantor berita SCMP bahwa petugas kebersihan itu tidak terlibat dalam aksi massa tersebut. Dia disebutnya hanya mengambil gambar di tempat kejadian. Dia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Kamis (14/11).

Sementara itu, Departemen Kebersihan dan Makanan (FEHD) mengatakan pria itu adalah pekerja outsourcing dari pihak mereka yang sedang istirahat makan siang. FEHD mengutuk keras para pengunjuk rasa dan menyebut mereka kelompok yang sangat berbahaya.

“Mereka (pengunjuk rasa) melakukan tindakan kekerasan di berbagai distrik tiga hari berturut-turut. Mereka hanya menyerang anggota masyarakat lainnya. Perbuatan mereka sangat keterlaluan,” tulis sebuah pernyataan mengutuk pengunjuk rasa seperti dilansir BBC.

Baca Juga:  100 Hari Tersangka, Firli Tak Kunjung Ditahan

Unjuk rasa di Hongkong bisa dibilang semakin masif dan brutal dalam minggu ini. Berkali-kali terjadi bentrokan antara petugas kepolisian dengan pengunjuk rasa di jalanan, kemudian terjadi bentrokan di dalam kampus, dan protes flashmob saat makan siang.

Sebelumnya, pada Senin (11/11), seorang petugas polisi menembak seorang aktivis dengan peluru tajam dan kondisinya kini masih dalam perawatan. Kemudian, seorang pria dibakar ketika berdebat dengan para demonstran anti-pemerintah. Seminggu yang lalu, Alex Chow, seorang siswa berusia 22 tahun, dinyatakan meninggal setelah jatuh dari sebuah gedung saat terjadi pembubaran aksi unjuk rasa. Chow meninggal setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.

Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari