ANKARA (RIAUPOS.CO) – Berita sedih datang dari Hagia Sophia. Setelah dibuka kembali menjadi masjid oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, malah menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Turki.
Sedikitnya 350 ribu orang memadati Hagia Sophia pada salat Jumat perdana 24 Juli lalu usai museum itu beralih fungsi menjadi masjid. Selain Erdogan, salat Jumat itu dihadiri sejumlah tokoh.
Sayangnya warga berkumpul tanpa menerapkan jaga jarak dan memakai masker.
Seperti dikutip dari Arab News, sebanyak 500 jemaah, termasuk anggota parlemen dan jurnalis dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Jumlah kasus baru Covid-19 di Turki meningkat tajam dan bahkan angkanya melebihi 1.000 tepat setelah Idul Adha.
Kalangan dunia kesehatan mengatakan pandemi memburuk pada bulan lalu, dan pembukaan Hagia Sophia untuk salat tanpa tindakan pencegahan yang tepat dan tegas menjadi penyebab lonjakan tersebut.
"Setelah pembukaan Hagia Sophia, kami mendengar banyak kasus di kalangan politisi," kata seorang dokter yang tidak mau disebutkan namanya kepada Arab News.
Dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Sivas, menambahkan, jika tes corona dilakukan secara masif kepada warga, jumlah kasus kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Erdogan memutuskan mengubah kembali fungsi Hagia Sophia dari museum sebagai masjid pada 10 Juli lalu setelah pengadilan Turki membatalkan Dekrit Kabinet 1934 yang mengubah situs bersejarah itu menjadi museum.
Berdasarkan data statistik Worldometer, hingga Jumat (14/8), Turki memiliki 245.635 ribu kasus corona dan 5.912 kematian.
Sumber: Arab News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun