SEMARANG (RIAUPOS.CO) – Seorang ibu dan anak di Wonogiri tewas setelah minum racun. Bahkan seorang anak lagi harus menjalani perawatan intensif karena kritis.
Korban bernama Winarsi (38) ibu rumah tangga dan dua anaknya masing-masing bernama Zaky (10) dan Kirana (8). Semuanya tinggal di Dusun Bendo RT 03 RW 06, Desa.Bakalan, Kec. Purwantoro, Kab. Wonogiri.
“Kasus bunuh diri tersebut kini sedang dilakukan Olah TKP,” kata Kapolres Wonogiri AKBP Chrsitian Tobing melalui Paur Subbag Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono.
Dijelaskan Kapolres, terkuaknya aksi bunuh diri tersebut bermula dari korban atas nama Zaky (10) merangkak menuju rumah neneknya yang tak jauh dari rumah korban melalui pintu belakang sambil terbata-bata menahan rasa sakit meminta tolong.
Setelah itu nenek dan warga langsung menuju rumah korban sambil meminta tolong, salah satu warga mengambil mobil untuk membawa korban.
Sampai di rumah korban melihat Winarsi (ibu) dan anak yang nomor dua (Kirana) sudah dalam keadaan sekarat, kemudian korban dimasukan ke dalam mobil Carry untuk dibawa ke RSUD Muhamadiyah Ponorogo.
Namun jiwanya tidak tertolong. Sedangkan Zaky sampai sekarang masih kritis di rumah sakit di Ponorogo.
Saat dilakukan olah TKP petugas menemukan kertas wasiat yang berisi “Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni (kalau saya mati saya ingin dikubur bareng keluargaku ditumpuk kalau tidak nanti saya takut-takuti.red).
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman
SEMARANG (RIAUPOS.CO) – Seorang ibu dan anak di Wonogiri tewas setelah minum racun. Bahkan seorang anak lagi harus menjalani perawatan intensif karena kritis.
Korban bernama Winarsi (38) ibu rumah tangga dan dua anaknya masing-masing bernama Zaky (10) dan Kirana (8). Semuanya tinggal di Dusun Bendo RT 03 RW 06, Desa.Bakalan, Kec. Purwantoro, Kab. Wonogiri.
- Advertisement -
“Kasus bunuh diri tersebut kini sedang dilakukan Olah TKP,” kata Kapolres Wonogiri AKBP Chrsitian Tobing melalui Paur Subbag Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono.
Dijelaskan Kapolres, terkuaknya aksi bunuh diri tersebut bermula dari korban atas nama Zaky (10) merangkak menuju rumah neneknya yang tak jauh dari rumah korban melalui pintu belakang sambil terbata-bata menahan rasa sakit meminta tolong.
- Advertisement -
Setelah itu nenek dan warga langsung menuju rumah korban sambil meminta tolong, salah satu warga mengambil mobil untuk membawa korban.
Sampai di rumah korban melihat Winarsi (ibu) dan anak yang nomor dua (Kirana) sudah dalam keadaan sekarat, kemudian korban dimasukan ke dalam mobil Carry untuk dibawa ke RSUD Muhamadiyah Ponorogo.
Namun jiwanya tidak tertolong. Sedangkan Zaky sampai sekarang masih kritis di rumah sakit di Ponorogo.
Saat dilakukan olah TKP petugas menemukan kertas wasiat yang berisi “Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni (kalau saya mati saya ingin dikubur bareng keluargaku ditumpuk kalau tidak nanti saya takut-takuti.red).
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman