Minggu, 14 September 2025
spot_img

2 PNS Pemprov Tersangka Korupsi Proyek Transmigrasi di Inhil

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menetapkan empat orang tersangka dugaan korupsi proyek permukiman kawasan transmigrasi di Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Saat ini, penyidik tengah berupaya merampungkan proses pemberkasan perkara. 

“Iya, kita sudah tetapkan empat orang tersangka,” ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto kepada Riau Pos, Selasa (13/8). 

Keempat tersangka itu, disebutkan Sunarto, dua di antaranya merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Lalu, dua tersangka lainya dari pihak rekanan dan konsultan pengawas proyek pada tahun 2016 silam. 

“Berkas perkara sudah tahap I (dilimpahkan ke Kejaksaan), namun P-19. Saat ini, penyidik berupaya melengkapi pentunjuk JPU (Jaksa Penuntut Umum, red),” singkat mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Baca Juga:  Mantan Raja Belgia Albert II Akui Anaknya Hasil Selingkuh

Untuk diketahui, perkara tersebut terjadi pada waktu bulan Juli hingga Desember 2016. Di mana, dalam SPDP yang diterima Kejati Riau, tempat kejadian perkara berada di Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Inhil.

Berdasarkan data yang dihimpun, pengerjaan proyek itu menggunakan biaya yang bersumber dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran (TA) 2016. Adapun organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengerjakan adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau.

Untuk pengerjaan fisik, diketahui dilaksanakan oleh PT BPN dengan nilai penawaran Rp16 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp18 miliar. Sementara untuk jasa konsultasi pengawasan dilaksanakan oleh CV SC dengan nilai pagu hampir Rp400 juta.(rir)

Baca Juga:  Sidang Tipikor Mantan Lurah Tirta Siak, Bukti dan Terdakwa Dihadirkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menetapkan empat orang tersangka dugaan korupsi proyek permukiman kawasan transmigrasi di Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Saat ini, penyidik tengah berupaya merampungkan proses pemberkasan perkara. 

“Iya, kita sudah tetapkan empat orang tersangka,” ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto kepada Riau Pos, Selasa (13/8). 

Keempat tersangka itu, disebutkan Sunarto, dua di antaranya merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Lalu, dua tersangka lainya dari pihak rekanan dan konsultan pengawas proyek pada tahun 2016 silam. 

“Berkas perkara sudah tahap I (dilimpahkan ke Kejaksaan), namun P-19. Saat ini, penyidik berupaya melengkapi pentunjuk JPU (Jaksa Penuntut Umum, red),” singkat mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Baca Juga:  Geliat Pasar Ekstrem Tomohon Pasca Merebaknya Wabah Virus Corona

Untuk diketahui, perkara tersebut terjadi pada waktu bulan Juli hingga Desember 2016. Di mana, dalam SPDP yang diterima Kejati Riau, tempat kejadian perkara berada di Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Inhil.

- Advertisement -

Berdasarkan data yang dihimpun, pengerjaan proyek itu menggunakan biaya yang bersumber dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran (TA) 2016. Adapun organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengerjakan adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau.

Untuk pengerjaan fisik, diketahui dilaksanakan oleh PT BPN dengan nilai penawaran Rp16 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp18 miliar. Sementara untuk jasa konsultasi pengawasan dilaksanakan oleh CV SC dengan nilai pagu hampir Rp400 juta.(rir)

Baca Juga:  Inilah Gejala dan Faktor Risiko Kanker Rahim
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menetapkan empat orang tersangka dugaan korupsi proyek permukiman kawasan transmigrasi di Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Saat ini, penyidik tengah berupaya merampungkan proses pemberkasan perkara. 

“Iya, kita sudah tetapkan empat orang tersangka,” ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto kepada Riau Pos, Selasa (13/8). 

Keempat tersangka itu, disebutkan Sunarto, dua di antaranya merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Lalu, dua tersangka lainya dari pihak rekanan dan konsultan pengawas proyek pada tahun 2016 silam. 

“Berkas perkara sudah tahap I (dilimpahkan ke Kejaksaan), namun P-19. Saat ini, penyidik berupaya melengkapi pentunjuk JPU (Jaksa Penuntut Umum, red),” singkat mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Baca Juga:  Subayang Meluap, Gema hingga Kuntu Tergenang

Untuk diketahui, perkara tersebut terjadi pada waktu bulan Juli hingga Desember 2016. Di mana, dalam SPDP yang diterima Kejati Riau, tempat kejadian perkara berada di Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Inhil.

Berdasarkan data yang dihimpun, pengerjaan proyek itu menggunakan biaya yang bersumber dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran (TA) 2016. Adapun organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengerjakan adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau.

Untuk pengerjaan fisik, diketahui dilaksanakan oleh PT BPN dengan nilai penawaran Rp16 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp18 miliar. Sementara untuk jasa konsultasi pengawasan dilaksanakan oleh CV SC dengan nilai pagu hampir Rp400 juta.(rir)

Baca Juga:  Penyebar Hoaks Babi Ngebet di Depok Ditangkap Polisi 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari