Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Peternak Diminta Perhatikan Kualitas Telur

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Telur memiliki kandungan gizi yang tinggi. Selain diperlukan oleh tubuh ternyata juga sangat disukai oleh kuman-kuman sehingga menyebabkan produk telur di kategorikan sebagai bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable food).

Untuk itu, Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mengimbau kepada seluruh peternak dan konsumen peduli dan memperhatikan kualitas telur.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Dra Med Vet Nurul Ain didampingi Kepala Seksi Hygiene Sanitasi drh Rinny Tikaso menyampaikan hal tersebut kepada Riau Pos, Senin (27/5).

Telur merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung protein, lemak, vitamin, mineral dan karbohidrat serta mengandung asam amino essensial.

“Kerusakan telur karena kuman berpotensi menimbulkan bahaya (potentially hazardous food) bagi kesehatan konsumen yang mengon-sumsi telur yang telah mengalami kerusakan tersebut. Penanganan telur yang baik akan memperpan-jang masa simpan dan menjaga nutrisi yang terkandung di dalam telur tersebut,” kata Nurul.

Baca Juga:  Dua Pimpinan dan Anggota Ombudsman RI Dinyatakan Sembuh dari Corona

Disampaikannya, penanganan telur dimulai dari pelaksanaan praktek-praktek hygiene yang baik pada tingkat peternak, pedagang/retail sampai ke tingkat konsumen.

“Dewasa ini banyak sekali peternak ayam petelur yang gagal paham mengenai cara penanganan telur saat panen dengan baik, ada yang tidak sesuai prosedur,” ujar Nurul Ain.

Diharapkannya, peternak bisa melakukan tahap demi tahap pen-anganan telur pasca panen dengan baik agar nantinya bisnis peternakan ayam petelur berjalan dengan suk-ses dan lancar.

Penanganan telur yang baik me liputi pengambilan, packing dan penyimpanan telur. Pengumpulan atau pengambilan telur di dalam kandang minimal dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pukul 09.00, pukul 11.00 dan pukul 15.00 WIB.

Telur kemudian diletakkan di dalam tray. Penumpukan tray telur jangan terlalu tinggi. Untuk pengaman, sebaiknya ketika mengangkat tray di bawahnya diberi alas kayu yang ringan. Dari kandang semua telur dibawa ke gudang telur untuk dilakukan seleksi dan packing.

Berdasarkan besarnya, telur dikelompokkan sesuai dengan ukurannya. Bentuk/ukuran telur besar seperti telur jumbo atau dobel di packing dan dijual sendiri. Telur dari ayam masih muda akan lebih kecil dari ayam yang lebih tua. Oleh karena ukurannya yang lebih kecil, telur ayam muda ini sering dijadikan sebagai sarana penipuan. Telur tersebut diberi cat kimia sehingga warna kulitnya berubah menjadi agak keputihan dan menyerupai telur ayam kampung. Kemudian telur tersebut dijual sebagai ayam kampung. Hal tersebut perlu diperhatikan, khususnya bagi para konsumen.

Baca Juga:  Satu Pelaku Karhutla Diamankan Polsek Bangko

Telur yang retak/pecah harus dikeluarkan dan jika masih layak dijual secepatnya. “Banyak dijumpai telur yang kulitnya kotor terutama pada ayam yang dipelihara di kandang litter karena ayam betelur di lantai dan bukan di sangkar. Untuk itu, telur yang kotor harus dipisahkan walaupun telah dicuci. Telur yang kotor atau yang telah dicuci akan memiliki daya tahan simpan lebih pendek ketika berada di pedagang pengecer,” kata Nurul Ain. Setelah diseleksi, telur di packing menggunakan beberapa pilihan tem-pat (wadah) yaitu umumnya meng-gunakan peti yang dibawahnya telah diberi serutan kayu/kulit padi atau menggunakan tray.(rul/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Telur memiliki kandungan gizi yang tinggi. Selain diperlukan oleh tubuh ternyata juga sangat disukai oleh kuman-kuman sehingga menyebabkan produk telur di kategorikan sebagai bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan (perishable food).

Untuk itu, Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mengimbau kepada seluruh peternak dan konsumen peduli dan memperhatikan kualitas telur.

- Advertisement -

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Dra Med Vet Nurul Ain didampingi Kepala Seksi Hygiene Sanitasi drh Rinny Tikaso menyampaikan hal tersebut kepada Riau Pos, Senin (27/5).

Telur merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung protein, lemak, vitamin, mineral dan karbohidrat serta mengandung asam amino essensial.

- Advertisement -

“Kerusakan telur karena kuman berpotensi menimbulkan bahaya (potentially hazardous food) bagi kesehatan konsumen yang mengon-sumsi telur yang telah mengalami kerusakan tersebut. Penanganan telur yang baik akan memperpan-jang masa simpan dan menjaga nutrisi yang terkandung di dalam telur tersebut,” kata Nurul.

Baca Juga:  Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Belum Ditahan

Disampaikannya, penanganan telur dimulai dari pelaksanaan praktek-praktek hygiene yang baik pada tingkat peternak, pedagang/retail sampai ke tingkat konsumen.

“Dewasa ini banyak sekali peternak ayam petelur yang gagal paham mengenai cara penanganan telur saat panen dengan baik, ada yang tidak sesuai prosedur,” ujar Nurul Ain.

Diharapkannya, peternak bisa melakukan tahap demi tahap pen-anganan telur pasca panen dengan baik agar nantinya bisnis peternakan ayam petelur berjalan dengan suk-ses dan lancar.

Penanganan telur yang baik me liputi pengambilan, packing dan penyimpanan telur. Pengumpulan atau pengambilan telur di dalam kandang minimal dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pukul 09.00, pukul 11.00 dan pukul 15.00 WIB.

Telur kemudian diletakkan di dalam tray. Penumpukan tray telur jangan terlalu tinggi. Untuk pengaman, sebaiknya ketika mengangkat tray di bawahnya diberi alas kayu yang ringan. Dari kandang semua telur dibawa ke gudang telur untuk dilakukan seleksi dan packing.

Berdasarkan besarnya, telur dikelompokkan sesuai dengan ukurannya. Bentuk/ukuran telur besar seperti telur jumbo atau dobel di packing dan dijual sendiri. Telur dari ayam masih muda akan lebih kecil dari ayam yang lebih tua. Oleh karena ukurannya yang lebih kecil, telur ayam muda ini sering dijadikan sebagai sarana penipuan. Telur tersebut diberi cat kimia sehingga warna kulitnya berubah menjadi agak keputihan dan menyerupai telur ayam kampung. Kemudian telur tersebut dijual sebagai ayam kampung. Hal tersebut perlu diperhatikan, khususnya bagi para konsumen.

Baca Juga:  Tips Memilih Villa Murah di Bali untuk Liburan Hemat Anda

Telur yang retak/pecah harus dikeluarkan dan jika masih layak dijual secepatnya. “Banyak dijumpai telur yang kulitnya kotor terutama pada ayam yang dipelihara di kandang litter karena ayam betelur di lantai dan bukan di sangkar. Untuk itu, telur yang kotor harus dipisahkan walaupun telah dicuci. Telur yang kotor atau yang telah dicuci akan memiliki daya tahan simpan lebih pendek ketika berada di pedagang pengecer,” kata Nurul Ain. Setelah diseleksi, telur di packing menggunakan beberapa pilihan tem-pat (wadah) yaitu umumnya meng-gunakan peti yang dibawahnya telah diberi serutan kayu/kulit padi atau menggunakan tray.(rul/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari