AGAM (RIAUPOS.CO) — Menghilang sejak Sabtu sore (7/11), Abdul Razak (27), ditemukan sudah meninggal dunia tiga hari kemudian, Rabu siang (11/11). Warga Subarang, Jorong Kubang Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam itu, dievakuasi dari dalam bendungan Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek.
Adik korban, Khairul Fahmi menceritakan bahwa Abdul Razak Sabtu pagi itu diantar oleh kakak iparnya ke rumah setelah kembali dari sawah. "Kemudian, kakak ipar saya itu kembali lagi ke sawah untuk melanjutkan pekerjaannya. Saya masih melihat kakak saya itu (Abdul Razak) jam enam sore. Dia duduk di bangku di halaman rumah kami. Saya mengajaknya masuk ke dalam rumah karena sebentar lagi magrib. Tapi kakak saya itu tidak beranjak dari tempat duduknya," urai Khairul.
Sejak itulah korban tidak nampak lagi. Pihak keluarga lantas melapor kepada wali jorong dan selanjutnya melakukan pencarian sekitar kampung. Laporan orang hilang juga dilakukan ke wali nagari, kelompok siaga bencana (KSB). Satgas BPBD Kabupaten Agam dipimpin Kabid KL Syafrizal bersama pemerintah kecamatan, perangkat nagari, KSB dan masyarakat, melakukan proses pencarian.
Akhirnya, setelah dilakukan pencarian selama tiga hari korban ditemukan di Bendungan Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek. Korban ditemukan pada pukul 12.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Lokasi korban ditemukan ini diperkirakan berjarak sekitar 3 km dari rumahnya.
"Belum diketahui bagaimana korban bisa sampai masuk ke dalam bendungan tersebut. Dengan persetujuan keluarga korban, akan dilakukan visum di rumah sakit. Langkah itu sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab kematian korban," ujar Syafrizal.(hsn)
Laporan: JPG (Agam)
AGAM (RIAUPOS.CO) — Menghilang sejak Sabtu sore (7/11), Abdul Razak (27), ditemukan sudah meninggal dunia tiga hari kemudian, Rabu siang (11/11). Warga Subarang, Jorong Kubang Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam itu, dievakuasi dari dalam bendungan Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek.
Adik korban, Khairul Fahmi menceritakan bahwa Abdul Razak Sabtu pagi itu diantar oleh kakak iparnya ke rumah setelah kembali dari sawah. "Kemudian, kakak ipar saya itu kembali lagi ke sawah untuk melanjutkan pekerjaannya. Saya masih melihat kakak saya itu (Abdul Razak) jam enam sore. Dia duduk di bangku di halaman rumah kami. Saya mengajaknya masuk ke dalam rumah karena sebentar lagi magrib. Tapi kakak saya itu tidak beranjak dari tempat duduknya," urai Khairul.
- Advertisement -
Sejak itulah korban tidak nampak lagi. Pihak keluarga lantas melapor kepada wali jorong dan selanjutnya melakukan pencarian sekitar kampung. Laporan orang hilang juga dilakukan ke wali nagari, kelompok siaga bencana (KSB). Satgas BPBD Kabupaten Agam dipimpin Kabid KL Syafrizal bersama pemerintah kecamatan, perangkat nagari, KSB dan masyarakat, melakukan proses pencarian.
Akhirnya, setelah dilakukan pencarian selama tiga hari korban ditemukan di Bendungan Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek. Korban ditemukan pada pukul 12.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Lokasi korban ditemukan ini diperkirakan berjarak sekitar 3 km dari rumahnya.
- Advertisement -
"Belum diketahui bagaimana korban bisa sampai masuk ke dalam bendungan tersebut. Dengan persetujuan keluarga korban, akan dilakukan visum di rumah sakit. Langkah itu sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab kematian korban," ujar Syafrizal.(hsn)
Laporan: JPG (Agam)