Kamis, 19 September 2024

Wamenag Minta Perdebatan Ucapan Salam Semua Agama Disudahi

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur mengeluarkan seruan yang berujung perdebatan. Yakni seruan supaya pejabat dalam acara formal cukup menyampaikan salam satu agama saja. Artinya, para pejabat tidak menggunakan salam semua agama. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi meminta perdebatan soal ucapan salam itu disudahi.

Seperti diketahui, jamak dilakukan pejabat menyampaikan salam dari beragam agama. MUI Jawa Timur mengimbau supaya cukup satu salam agama saja yang disampaikan. Jika pejabatnya Islam, maka cukup salam agama Islam saja yang diucapkan.

Zainut mengatakan hendaknya semua pihak menghentikan perdebatan masalah ucapan salam itu. “Karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama,” kata Zainut di Jakarta Selasa (12/11).

Baca Juga:  Maulid Nabi Momentum Peningkatan Imtak

Zainut yang juga menjabat Wakil Ketum MUI Pusat itu mengatakan, dirinya menghargai adanya berbagai pandangan dan pendapat. Baik yang melarang maupun yang membolehkan. Bagi Zainut, semua itu masih dalam koridor dan batas perbedaan yang dapat ditoleransi.

- Advertisement -

Semua pihak hendaknya membangun pemahaman yang positif (husnut tafahum), mengembangkan semangat toleransi (tasammuh) dan merajut tali persaudaraan (ukhuwah). Baik itu persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyyah), persaudaraan kebangsaan (wathaniyyah), maupun persaudaraan kemanusiaan (basyariyyah).

“Kami mengimbau agar para pemimpin umat beragama baik interen maupun antarumat beragama melakukan dialog untuk membahas dan mendiskusikan masalah tersebut,” jelasnya. Diskusi dilakukan dengan cara kekeluargaan. Sehingga masing-masing pihak dapat memahami permasalahannya secara benar.

- Advertisement -
Baca Juga:  Airbag Maut, Takata Bayar Rp139,8 Miliar

Dia menegaskan spirit kerukunan umat beragama harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun. Kemudian juga sikap yang rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan masing-masing.

Editor : Deslina
Sumber : jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur mengeluarkan seruan yang berujung perdebatan. Yakni seruan supaya pejabat dalam acara formal cukup menyampaikan salam satu agama saja. Artinya, para pejabat tidak menggunakan salam semua agama. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi meminta perdebatan soal ucapan salam itu disudahi.

Seperti diketahui, jamak dilakukan pejabat menyampaikan salam dari beragam agama. MUI Jawa Timur mengimbau supaya cukup satu salam agama saja yang disampaikan. Jika pejabatnya Islam, maka cukup salam agama Islam saja yang diucapkan.

Zainut mengatakan hendaknya semua pihak menghentikan perdebatan masalah ucapan salam itu. “Karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama,” kata Zainut di Jakarta Selasa (12/11).

Baca Juga:  Kapolri: Kalau Ada Kapolres Minta Proyek, Laporkan ke Saya

Zainut yang juga menjabat Wakil Ketum MUI Pusat itu mengatakan, dirinya menghargai adanya berbagai pandangan dan pendapat. Baik yang melarang maupun yang membolehkan. Bagi Zainut, semua itu masih dalam koridor dan batas perbedaan yang dapat ditoleransi.

Semua pihak hendaknya membangun pemahaman yang positif (husnut tafahum), mengembangkan semangat toleransi (tasammuh) dan merajut tali persaudaraan (ukhuwah). Baik itu persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyyah), persaudaraan kebangsaan (wathaniyyah), maupun persaudaraan kemanusiaan (basyariyyah).

“Kami mengimbau agar para pemimpin umat beragama baik interen maupun antarumat beragama melakukan dialog untuk membahas dan mendiskusikan masalah tersebut,” jelasnya. Diskusi dilakukan dengan cara kekeluargaan. Sehingga masing-masing pihak dapat memahami permasalahannya secara benar.

Baca Juga:  Airbag Maut, Takata Bayar Rp139,8 Miliar

Dia menegaskan spirit kerukunan umat beragama harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun. Kemudian juga sikap yang rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan masing-masing.

Editor : Deslina
Sumber : jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari