Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Vaksin COVID-19 Booster untuk Masyarakat Perlu Kajian

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemberian vaksin Covid-19 booster untuk masyarakat umum masih perlu kajian lanjutan.
 
“Untuk masyarakat nonkesehatan masih perlu dikaji lebih lanjut, diperlukan perencanaan sendiri. Tentunya kita menotifikasi penurunan kasus setelah enam bulan,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi  dalam webinar Vaksinasi Covid-19 Kini dan Nanti, Rabu (8/9/2021).
 
Namun, kata dia, diperlukan data lebih lengkap untuk menentukan apakah dalam penanganan Covid-19 diperlukan pemberian vaksinasi tambahan pada masyarakat umum.
 
Menurut rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Nadia menjelaskan pada prinsipnya vaksin booster diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan (nakes) untuk mengatasi keadaan darurat dikarenakan banyak dari mereka yang terpapar Covid-19.
 
Para nakes, kata dia, memiliki risiko keterpaparan Covid-19 yang tinggi dikarenakan rutinitas menangani pasien. Para nakes tersebut dikhawatirkan menjadi sumber penularan di luar fasilitas kesehatan, sehingga perlu untuk diberikan dosis vaksin Covid-19 ketiga.
 
“WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Badan Imunisasi Global belum merekomendasikan dosis ketiga kepada masyarakat, sampai selesai kajian monitoring selama 12 bulan pascavaksinasi,” ujar Nadia.
 
 
Sumber: Jawapos.com
 
Editor: Erwan Sani
 
Baca Juga:  Antisipasi Lonjakan Kasus
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemberian vaksin Covid-19 booster untuk masyarakat umum masih perlu kajian lanjutan.
 
“Untuk masyarakat nonkesehatan masih perlu dikaji lebih lanjut, diperlukan perencanaan sendiri. Tentunya kita menotifikasi penurunan kasus setelah enam bulan,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi  dalam webinar Vaksinasi Covid-19 Kini dan Nanti, Rabu (8/9/2021).
 
Namun, kata dia, diperlukan data lebih lengkap untuk menentukan apakah dalam penanganan Covid-19 diperlukan pemberian vaksinasi tambahan pada masyarakat umum.
 
Menurut rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Nadia menjelaskan pada prinsipnya vaksin booster diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan (nakes) untuk mengatasi keadaan darurat dikarenakan banyak dari mereka yang terpapar Covid-19.
 
Para nakes, kata dia, memiliki risiko keterpaparan Covid-19 yang tinggi dikarenakan rutinitas menangani pasien. Para nakes tersebut dikhawatirkan menjadi sumber penularan di luar fasilitas kesehatan, sehingga perlu untuk diberikan dosis vaksin Covid-19 ketiga.
 
“WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Badan Imunisasi Global belum merekomendasikan dosis ketiga kepada masyarakat, sampai selesai kajian monitoring selama 12 bulan pascavaksinasi,” ujar Nadia.
 
 
Sumber: Jawapos.com
 
Editor: Erwan Sani
 
Baca Juga:  KPK Periksa Saksi untuk Kasus Mantan Penyidiknya, Stepanus Robin
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari