Kamis, 19 September 2024

Amankan Dua Terlapor Karhutla Hutan Lindung Bukit Suligi

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Polres Rokan Hulu sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya oknum yang sengaja membuka lahan dengan cara dibakar di wilayah Kecamatan Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto. Bahkan, dua terduga yang melakukan pembakaran sudah diamankan.

"Di lahan yang bekas terbakar telah dipasang police line untuk dilakukan penyelidikan seperti di Rambah Hilir dan kami mengamankan dua terlapor yang diduga melakukan karhutla dengan TKP Hutan Lindung Bukit Suligi  Kecamatan Tandun," ujar Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK, Rabu (6/4).

Kapolres mengimbau kepada seluruh elemen dan komponen masyarakat di Kabupaten Rohul yang membuka lahan pertanian atau perkebunan tidak dengan cara dibakar. "Kita tindak tegas pelaku yang terbukti sengaja membuka lahan dengan cara membakar sesuai aturan hukum yang ada," sebutnya.

Sementara itu, Tim Gabungan dari BPBD, Polri, TNI dan masyarakat peduli api (MPA) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sejak Senin (4/4) hingga Rabu (6/4) melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di tiga  kecamatan.

- Advertisement -
Baca Juga:  13 JCH Terakhir Riau Diberangkatkan

Tiga kecamatan tersebut adalah Bonai Darussalam, Rambah Hilir, dan Rokan IV Koto. Pemadaman titik api di lahan yang diduga sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan perkebunan di wilayah tersebut berlangsung hingga sore hari, pukul 17.30 WIB.

"Hingga sore  (kemarin, red), tim gabungan masih melakukan pemadaman titik api di Kecamatan Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto serta melakukan pendinginan agar sebaran api tidak meluas," ujar Eko Wimpiyanto Hardjito.

- Advertisement -

Eko mengaku tim gabungan dari BPBD, Polres Rohul, Polsek, Danramil, MPA mengalami kendala untuk mendapatkan sumber air dan lokasi karhutla di daerah perbukitan. Namun, tim gabungan masih berupaya untuk melakukan pemadaman titik api di Kecamatan Rokan IV Koto dan Bonai Darussalam.

Mantan Kapolres Kepulauan Meranti itu berharap hujan deras yang mengguyur di Kabupaten Rohul pada Rabu (6/4) pukul 19:00 WIB hingga tengah malam membuat api padam. "Terutama di Kecamatan Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto," ujarnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Rohul Zuliandri Rosa SSi MM melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rohul Jhon Feri saat dikonfirmasi Rabu (6/4) menyebutkan sekitar 20 hektare lahan yang terbakar di Desa Pemandang, Kecamatan Rokan IV Koto masih dilakukan pemadaman dan proses pendinginan hingga sore.

Baca Juga:  BPJamsostek KCP Rohul Serahkan Santunan Kematian Pekerja Bongkar Muat Sawit

Diakuinya, Tim Gabungan BPBD, Polres Rohul dan Polsek Rokan IV Koto melakukan pemadaman menggunakan mini straker dua unit, dan selang  diameter 1,5 sepanjang 150 meter. Di samping itu, BPBD Rohul mendatangkan satu unit mobil tangki berisi air karena jauhnya untuk mendapatkan sumber air dari  lokasi titik api.

"Tim gabungan menggunakan enam unit kendaraan trail untuk transportasi menyisir area yang belum terbakar. Tim hanya bisa melakukan pendinginan di kaki bukit karena titik api yang besar jauh di atas bukit Desa Pemandang," jelasnya.

Jhon mengaku, tim gabungan mengalami kesulitan melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi karhutla yang berbukit, tiupan angin yang kencang, dan lokasi air yang jauh dari titik api yang besar.(epp)

 

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) – Polres Rokan Hulu sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya oknum yang sengaja membuka lahan dengan cara dibakar di wilayah Kecamatan Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto. Bahkan, dua terduga yang melakukan pembakaran sudah diamankan.

"Di lahan yang bekas terbakar telah dipasang police line untuk dilakukan penyelidikan seperti di Rambah Hilir dan kami mengamankan dua terlapor yang diduga melakukan karhutla dengan TKP Hutan Lindung Bukit Suligi  Kecamatan Tandun," ujar Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK, Rabu (6/4).

Kapolres mengimbau kepada seluruh elemen dan komponen masyarakat di Kabupaten Rohul yang membuka lahan pertanian atau perkebunan tidak dengan cara dibakar. "Kita tindak tegas pelaku yang terbukti sengaja membuka lahan dengan cara membakar sesuai aturan hukum yang ada," sebutnya.

Sementara itu, Tim Gabungan dari BPBD, Polri, TNI dan masyarakat peduli api (MPA) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) sejak Senin (4/4) hingga Rabu (6/4) melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di tiga  kecamatan.

Baca Juga:  Pelatih Senam Bantah Keluarkan Atlet karena Tak Perawan

Tiga kecamatan tersebut adalah Bonai Darussalam, Rambah Hilir, dan Rokan IV Koto. Pemadaman titik api di lahan yang diduga sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan perkebunan di wilayah tersebut berlangsung hingga sore hari, pukul 17.30 WIB.

"Hingga sore  (kemarin, red), tim gabungan masih melakukan pemadaman titik api di Kecamatan Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto serta melakukan pendinginan agar sebaran api tidak meluas," ujar Eko Wimpiyanto Hardjito.

Eko mengaku tim gabungan dari BPBD, Polres Rohul, Polsek, Danramil, MPA mengalami kendala untuk mendapatkan sumber air dan lokasi karhutla di daerah perbukitan. Namun, tim gabungan masih berupaya untuk melakukan pemadaman titik api di Kecamatan Rokan IV Koto dan Bonai Darussalam.

Mantan Kapolres Kepulauan Meranti itu berharap hujan deras yang mengguyur di Kabupaten Rohul pada Rabu (6/4) pukul 19:00 WIB hingga tengah malam membuat api padam. "Terutama di Kecamatan Bonai Darussalam dan Rokan IV Koto," ujarnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Rohul Zuliandri Rosa SSi MM melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rohul Jhon Feri saat dikonfirmasi Rabu (6/4) menyebutkan sekitar 20 hektare lahan yang terbakar di Desa Pemandang, Kecamatan Rokan IV Koto masih dilakukan pemadaman dan proses pendinginan hingga sore.

Baca Juga:  Revisi UU ITE Harus Jadi Prioritas

Diakuinya, Tim Gabungan BPBD, Polres Rohul dan Polsek Rokan IV Koto melakukan pemadaman menggunakan mini straker dua unit, dan selang  diameter 1,5 sepanjang 150 meter. Di samping itu, BPBD Rohul mendatangkan satu unit mobil tangki berisi air karena jauhnya untuk mendapatkan sumber air dari  lokasi titik api.

"Tim gabungan menggunakan enam unit kendaraan trail untuk transportasi menyisir area yang belum terbakar. Tim hanya bisa melakukan pendinginan di kaki bukit karena titik api yang besar jauh di atas bukit Desa Pemandang," jelasnya.

Jhon mengaku, tim gabungan mengalami kesulitan melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi karhutla yang berbukit, tiupan angin yang kencang, dan lokasi air yang jauh dari titik api yang besar.(epp)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari